43. Nelayan Tujuh Samudra

1.4K 28 0
                                    

Tangan kanan Qi-hai-yu-zi (Nelayan 7 samudra) bergerak, dia mengeluarkan 'Wu-mang-zhu' dari jalanya kemudian tertawa keras:
"Sahabat dari aliran hitam atau aliran putih? Apakah sahabat adalah murid 'Xiao San-ye'? Mengapa tidak mau menyebutkan nama? Malam begitu larut dan Anda mencuri dengar pembicaraanku dengan Xie-yu-xian, karena apa semua ini? Untuk apa Anda kemari? Tolong beritahu padaku, walaupun aku bukan orang terkenal tapi kau harus mengatakannya. Kalau sahabat tidak mau berterus terang, jangan salahkan kalau aku bertindak tidak sopan!"
Wei-ao-wu masih tertawa tapi setiap perkataaanya mengandung makna tertentu.
Dalam hati Xiao Nan-pin memang takut tapi mulutnya tidak mau kalah, dia tertawa dingin:
"Jalan ini boleh dilewati semua orang, apakah jalan ini telah kau beli? Jika belum dibeli, mengapa aku tidak boleh jalan di sini?"
Dia tertawa dingin lalu menyambung lagi: "Aku tidak berniat mencuri dengar pembicaraan kalian, apa yang disebut memberikan pengampunan, aku tidak mengerti!"
Sambil bicara, sebenarnya dia semakin takut karena dari kejauhan datang lagi 2 orang, sedangkan dia hanya sendiri, 'Dua orang ini saja sudah sulit dihadapi sekarang ditambah lagi dengan 2 orang, aku berada di pihak yang dirugikan, aku harus pandai berkelit.'
Sejak kecil sifatnya memang sombong. Saat berkelana orang-orang selalu takut dengan ilmu silatnya, karena wajah cantiknya ditambah dengan nama besar ayahnya Xiao San-ye, maka orang selalu mengalah kepadanya. Dan sifat angkuhnya semakin menjadi-jadi.
Sekarang posisinya sedang lemah, tapi dia masih bicara keras dan tidak berniat tunduk sedikit pun.
Duo-shen-zhen-ren dan Qi-hai-yu-zi Wei-ao-wu tertawa dingin yang seram. Xie-yu-xian berkata:
"Kalau begitu silakan Tuan tinggalkan sepasang telinga yang tadi digunakan untuk mendengar
pembicaraan kami, kalau tidak "
Dia tertawa dingin lagi. Orang yang datang belakangan berlari ke belakang Wei-ao-wu. Dari kegelapan dia melihat Xiao Nan-pin, kemudian terlihat dia berbisik kepada Wei-ao-wu.
Xiao Nan-pin sudah bersiap-siap. Orang yang baru datang kemari adalah 2 orang laki-laki muda, mungkin mereka adalah orang Tian-zheng-jiao yang berpura-pura menjadi biksu ketika Xiao Nan-pin bertemu dengan mereka di Zhong-nan-shan.
Xiao Nan-pin senang memotong telinga orang, sekarang ada orang ingin memotong telinganya, dalam hati dia merasa ingin tertawa juga ingin menangis. Dia melihat Wei-ao-wu, dia ingin tahu setelah Xie-yu-xian tertawa, apa yang akan dikatakannya? Apakah diam-diam dia akan menyerangnya.
Setelah Xie-yu-xian tertawa dingin, dia malah diam. Qi-hai-yu-zi melangkah ke depan kemudian tertawa dan memberi hormat kepada Xiao Nan-pin.
Kali ini bukan hanya Xiao Nan-pin terkejut, Duo-shou-zhen-ren juga merasa aneh. Entah mengapa Qi-hai-yu-zi tiba-tiba saja memberi hormat kepada Xiao Nan-pin?
Dia tidak tahu kalau murid Tian-zheng-jiao ini, dalam perjalanannya menuju ke Zhong-nan-shan pernah melihat Yi-feng dan Xiao Nan-pin, kemudian saat Yi-feng muncul, membuat Qian-yi lari Qing-hai dan Duo-shou-zhen-ren serta berikut puluhan pesilat pedang lainnya pergi meninggalkan zhong-nan-shan.
Dari kata-kata yang diucapkan Duo-shou-zhen-ren, mereka mengira kalau Yi-feng adalah ketua mereka yang belum pernah mereka lihat sebelumnya, otomatis mereka juga menganggap Xiao Nan-pin adalah teman dari ketua mereka.
Sesudah Qi-hai-yu-zi memberi hormat, dengan serius dia berkata kepada Xiao Nan-pin:
"Mohon Tuan bisa memaafkan perbuatanku tadi. Aku, marga Wei, ingin bertanya, orang yang tadi pagi berjalan bersama Tuan, sekarang berada di mana?"
Xiao Nan-pin bukan gadis bodoh, dia mengerti maksud lawan bicaranya, maka dengan marah dan nada dingin dia sengaja berkata:
"Orang yang berjalan bersamaku pasti dia adalah temanku, tapi aku tidak pernah menanyakan hal sepele seperti itu, dia pergi ke mana aku tidak tahu. Jika kalian adalah sahabat orang itu, aku tidak bisa bicara apa-apa. Jika kau punya dendam dengan orang itu, walaupun aku bukan orang berbakat tapi aku bisa mewakilinya menerima tantangan kalian." Alasannya sangat bulat, dia berpura-pura tidak mengerti perkataan Wei-ao-wu.
Wei-ao-wu tertawa terbahak-bahak:
"Kami tidak terbiasa berbohong, siapa kami apakah kau tidak tahu? jika Tuan tidak ingin memberitahukan kemana pergi orang itu, terpaksa kami akan menahan Tuan."
Kecuali berilmu tinggi Qi-hai-yu-zi adalah orang yang lincah dan mempunyai pemikiran sangat dalam. Di perkumpulan Tian-zheng-jiao, dia adalah penasehat dari ketua Tian-zheng-jiao. Kerusuhan di Zhong-nan-pai dialah yang meren-canakan semuanya.
Dia menaruh curiga pada hal ini, maka dia sampai beradu mulut dengan Xie-yu-xian, sekarang Xiao Nan-pin telah berbohong dan juga karena terlalu percaya diri, menganggap dirinya pintar. Coba kalau dia memikirkan lebih jauh, jika dia adalah sahabat ketua Tian-zheng-jiao masak dia sampai tidak tahu siapa Wei-ao-wu? Dia malah menjawab dengan seenaknya.
Karena Wei-ao-wu merasa curiga, sambil bicara dia bergerak. Jala emasnya dilebarkan, seperti sebuah benteng emas menutupi Xiao Nan-pin dari atas. Xiao Nan-pin memang sering bertarung dan banyak pengalaman, tapi menghadapi senjata langka seperti ini baru pertama kali dihadapinya. Kakinya bergeser, berusaha menghindar tapi tidak mempunyai cara untuk membalas.
Qi-hai-yu-zi tertawa dingin, pergelangan tangannya bergerak, jala yang menyerang Xiao Nan-pin sekarang berubah menjadi sebuah pentungan emas dengan panjang 2.50 meter.
Karena dialiri tenaga dalam maka jala itu bisa berubah menjadi seperti pentungan. Pentungan ini menotok ke nadi ketiak Xiao Nan-pin.
Cara menotok nadi dengan pentungan, jurus ini dikenal Xiao Nan-pin. Dia terkejut melihat jurus-jurus aneh Qi-hai-yu-zi. Secara reflek tubuhnya menghindar ke kiri, tangan kirinya menepis Wei-ao-wu, tangan kanannya mencabut pedang.
Jurus-jurus Xiao Nan-pin memang indah dan aneh tapi Qi-hai-yu-zi malah tertawa terbahak-bahak. Diiringi tawa Wei-ao-wu, pentungan emas itu tiba-tiba membuka.
Xiao Nan-pin merasa di depan matanya ada cahaya menenangkan, dalam hati dia berkata:
"Celaka!"
Tapi semua tenaga dari seluruh tubuhnya telah digunakan untuk menyerang musuh. Maka pada saat jala terbuka, dia terperangkap di dalam jala. Dia ingin mundur tapi sudah tidak ada kesempatan.
Jala menutup dari atas, tangan kanannya yang memegang pedang berusaha menahan jala itu, lapi tidak ada tenaga yang keluar sama sekali. Xiao Nan-pin terkurung di dalam jala. Duo-shou-zhen-ren tertawa dingin:
"Ketua Wei benar-benar hebat, hari ini terbuka mata dan telingaku menyaksikan kehebatan
Ketua Wei."
Kata-katanya seperti memuji tapi nada bicaranya sama sekali tidak bermaksud demikian.
Ternyata di dalam perkumpulan Tian-zheng-jiao terbagi menjadi 5 tingkat. Ketua berbaju emas menduduki tingkat teratas, dan boleh memakai baju emas dalam Tian-zheng-jiao, orang itu di dunia persilatan bukan orang yang tidak mempunyai nama. Kedudukan ketua berbaju emas pun masih terbagi lagi menurut ilmu silat dan identitas mereka.
Memang mereka sama-sama menjadi anggota Tian-zheng-jiao tapi mereka yang telah mempunyai nama di dunia persilatan dan menikmati tersohornya nama mereka bisa mendapat posisi bagus.
Kalau mereka telah mendapatkan wilayah kekuasaan maka mereka saling curiga dan saling menjatuhkan.
Qi-hai-yu-zi, Wei-ao-wu dengan nama, ilmu silat, dan kepintarannya di dunia persilatan termasuk orang yang sangat terkenal. Saat masuk menjadi anggota Tian-zheng-jiao dia dengan cepat berhasil menjadi orang kepercayaan ketua Tian-zheng-jiao.
Tapi Duo-shou-zhen-ren yang sudah malang melintang di Si-huan dan Gui-zhou, juga sangat terkenal tapi masih kalah dibandingkan Qi-hai-yu-zi, ditambah dengan masalah Zhong-nan-shan, ketidakcocokan yang baru muncul lagi.
Maka saat Xie Yu Xan melihat Qi-hai-yu-zi berhasil menangkap Xiao Nan-pin, dia mengira Qi-hai-yu-zi berniat merebut nama baik lagi, sehingga dia berkata dengan nada seperti itu.
Dalam hati sebenarnya Qi-hai-yu-zi marah tapi dari luar tidak terlihat sama sekali. Dia malah tertawa lalu menjawab:
"Ketua Xie terlalu memuji. Di dunia persilatan siapa yang tidak tahu keistimewaan ilmu senjata rahasia Duo-shou-zhen-ren. Kecuali jurus 'Man-tian-hua-yu' masih ada jurus 'Liu-xi-hui-feng' sertajurus lainnya."
Duo-shou-zhen-ren tertawa: "Ketua Wei memang bisa berkata seperti itu. Di dunia persilatan ini, siapa yang tidak tahu jala sakti milik Qi-hai-yu-zi, yang merupakan penakluk senjata rahasia dari perkumpulan mana pun."
Qi-hai-yu-zi tahu dia bicara tepat mengenai sasaran. Dia tersenyum tapi tidak berusaha untuk menjelaskannya.
Duo-shou-zhen-ren melihat Xiao Nan-pin yang terus memberontak dari dalam jala. Dia tertawa dingin:
"Orang ini telah ditangkap Ketua Wei, otomatis Ketua Wei yang berhak mengaturnya. Kelak jika ketua marah, dengan posisi yang dimiliki Ketua Wei di Tian-zheng-jiao, Ketua Wei pasti bisa mengatasinya...."
Dia berkata lagi:
"Sedangkan aku... aku benar-benar tidak sanggup mengatasinya, aku pamit dulu."
Dari perkataan dua murid Tian-zheng-jiao itu sebelumnya, dia tahu yang ditangkap oleh Wei-ao-wu itu siapa, dia langsung mendorong tanggung jawab ini dan pergi dari sana.
Tapi Wei-ao-wu mempunyai rencana lain maka dia masih tertawa seram. Xie-yu-xian bertambah marah, dia menghentakkan kakinya, bersalto dan berlalu dari sana.
Wei-ao-wu melihat bayangan Xie-yu-xian yang pergi, dia tertawa dingin. Walaupun tidak mengatakan apa pun tapi dalam hati dia bertekad akan membasmi orang yang berseberangan pandangan dengannya.
Kemudian dia berkata pada Xiao Nan-pin: "Teman, angan terus bergerak-gerak!" Tangan kirinya seperti pisau, terdengar suara SHHAT, tangan ini menotok nadi kepala Xiao Nan-pin dari lubang jala.
Nadi kepala adalah nadi terpenting manusia. Xiao Nan-pin marah dan merasa malu. Dia jadi kehilangan kesadaran.
Tangan kanan Wei-ao-wu bergetar. Xiao Nan-pin dikeluarkan dari dalam jala.
Dia berpesan kepada 2 anak buahnya: "Siapkan kereta dan sembunyikan orang ini. Hal yang terjadi di sini telah kubereskan, kita segera kembali ke markas pusat di Jian-nan." Dia tertawa lagi, "apakah kalian percaya, selama dua hari ke depan, perkumpulan kita akan terjadi banyak masalah aneh?"
Kedua anak buah Wei-ao-wu ini tidak mengetahui apa rencana ketua mereka, tapi mereka tahu kalau ketua mereka ini selalu mempunyai banyak akal, mereka mengepit Xiao Nan-pin, tidak sengaja meraba dada Xiao Nan-pin, mereka terkejut dan berteriak:
"Ternyata dia seorang perempuan!"
o-o-o  

Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang