Yi-feng terlihat tersenyum, dia sangat mengerti para pesilat yang datang dari luar Zhong-yuan ini, walaupun mereka mempunyai ilmu silat tinggi tapi mereka belum pernah mempraktekkan ilmu silat mereka di pertarungan persilatan. 'Fei-hong-qi-jian' bisa sampai terkenal di kalangan persilatan, semua itu karena perjuangan dan jasa guru mereka.
Seperti seorang tuan yang mempunyai uang berlimpah, walaupun uangnya banyak tapi kalau seharian dia hanya diam di rumah, semua akan percuma. Dia tahu kalau uang banyak gunanya, tapi dia belum pernah mencoba untuk memakainya. Saat dia mengetahui kegunaan uang...waktu itu uangnya yang bertumpuk di rumah, bisa memberikan arti lain baginya. Dan kesenangan yang timbul di hati tuan itu tidak bisa ditebak siapa pun. ' Bagaimana dengan Yi-feng sendiri?
Dia menikmati rasa senang ini. Malam semakin larut, kuda masih berlari dengan kencang. Sekarang hatinya benar-benar merasa bebas. Kekesalannya selama dua tahun yang menumpuk di hatinya, malam ini hilang sebagian.
Hari mulai terang, pagi di awal musim semi, rasa dingin menusuk tulang. Tapi kuda dan penunggangnya terlihat berkeringat. Mereka tidak merasa dingin.
Setelah matahari terbit, mereka telah tiba di perbatasan Shan-xi di kota Xun-yang.
Yi-feng yang pertama tiba di pintu kota. Karena hari masih pagi, pintu kota belum dibuka. Yi-feng menoleh dan berkata:
"Pintu kota belum dibuka, tapi setelah kota Xun-yang, di depan sana sudah tidak ada kota besar lainnya lagi. Lebih baik kita singgah dulu di sini, sambil menunggu pintu kota dibuka, lebih baik kita menginap dulu di sana, setelah itu baru meneruskan perjalanan!"
Dia telah lama berkelana, tapi 'Fei-hong-qi-jian' baru pertama kali memasuki Zhong-yuan, maka semua Yi-feng yang memutuskan. Karena itu sekelompok orang ini terlihat beristirahat di luar pintu kota.
Semua yang terjadi di dunia terkadang sering terjadi secara kebetulan. Kebetulan ini membuat hal yang telah kita rencanakan harus diubah. Kalau mereka tidak memasuki kota Xun-yang dan memutuskan segera pergi dari sana, hal yang terjadi tidak akan seperti sekarang. Kejadiannya begitu rumit, tapi mereka ingin menunggu sampai pintu kota dibuka, sepertinya semua ini telah diatur dan direncanakan oleh Tuhan.
Hari baru saja terang, dan pintu kota baru saja dibuka. Yi-feng memutar kudanya, bersiap-siap memasuki kota. Tapi di depan pintu yang baru dibuka itu, muncul seekor kuda yang sedang berlari dengan kencang. Kuda itu berlari melewati Yi-feng.
Yi-feng tidak memperhatikan hal ini, dia hanya melihat penunggang kudanya berbaju mewah, sewaktu melewatinya, orang itu bersuara:
"Kok?"
Tapi Yi-feng tidak memperhatikannya, dia hanya menoleh sebentar untuk melihat, kemudian Hua Pin-qi dan yang lainnya telah menyusul dari belakang. Dan bersama-sama mereka memasuki kota itu.
Tapi sewaktu mereka baru saja memasuki kota, dari belakang terdengar ada yang membentak:
"Berhenti!"
Suara itu besar dan tinggi, seperti ada yang memukul besi dengan palu di pinggir telinganya, membuat gendang telinga berdenging karena sakit.
Yi-feng dan Hua Pin-qi bersama-sama melihat, dari arah belakang muncul seekor kuda yang sedang berlari ke arah mereka.
Orang itu adalah orang yang tadi berpapasan dengan Yi-feng di pintu kota dan berpakaian mewah.
Dengan sikap tidak suka, Hua Pin-qi menunggu kedatangan orang itu, lalu berkata dengan dingin:
"Sahabat, kau berteriak kepada siapa?"
Penunggang kuda itu memakai baju berwarnaungu tua, bajunya dihiasi dengan sulaman bunga, disulam dengan benang berwarna kuning emas. Sepatunya tampak berkilauan karena banyaknya batu hiasan yang dipasang di sana.
Dia berada di depan mereka, dia hanya melihat Hua Pin-qi sekilas, kemudian dia melihat Yi-feng:
"Mengapa kau datang ke sini?"
Begitu Yi-feng melihat dengan jelas wajahnya, dia merasa darah di seluruh tubuhnya langsung berhenti mengalir. Orang berbaju mewah ini, walaupun kurus seperti sebatang kayu, dagunya masih ditumbuhi janggut kambing yang sangat jarang, tapi sorot matanya tajam seperti gunting. Bukankah dia adalah si Wajah Besi, Wan Tian-pin yang berhasil dikurung oleh Yi-feng di Wu-liang-shan?
Sekarang Yi-feng benar-benar terkejut, Hua pin-qi yang berada di sisinya terdengar marah dan membentak:
"Sahabat, Anda bicara dengan siapa? Anda...."
Kata-katanya belum selesai, si Wajah Besi dengan marah menatapnya, wajah kurusnya terlihat lebih sadis lagi melihat Hua Pin-qi!
"Apakah kau tahu, kau sedang bicara dengan siapa?"
Dia melihat Yi-feng.
"Hei, siapakah pak tua ini? Kalau dia sahabatmu, aku akan memaafkannya, kalau tidak "
Yi-feng terkejut, dia pun merasa aneh. "Mengapa si Wajah Besi ini tiba-tiba bisa bersikap begitu
sungkan kepadaku? Sewaktu di Wu-liang-shan, dengan segala daya upaya dia berusaha
membunuhku, aku telah mengurungnya di gua rahasia di Wu-liang-shan, mengapa dia bisa
keluar?..." tiba-tiba dia teringat sesuatu.
"Sekarang aku tampil bukan dengan wajah asliku! Tapi apakah si Wajah Besi ini dengan Xiao-wu yang wajahnya mirip denganku yang sekarang, memiliki suatu hubungan?"
Sewaktu Yi-feng sedang berpikir, Hua Pin-qi berkata dengan nada dingin:
"Hei, apakah pak tua ini adalah teman Adik? Kalau benar, aku akan memaafkannya, kalau
tidak... Hhhh!"
Yi-feng mendengar kata-katanya lalu menjawab pertanyaan Wan Tian-pin.
Wajah kurus kering Wan Tian-pin tetap seperti dulu tidak ada perubahan, benar-benar pantas dijuluki Wajah Besi. Tapi Yi-feng melihat dari sorot mata Wan Tian-pin telah keluar aura membunuh.
Tiba-tiba si Wajah Besi menarik tali kekang kudanya, dia menyerang dengan telapaknya ke arah Hua Pin-qi. Kuda meringkik panjang, kuda tidak memberontak. Kuda terjatuh dengan lemas, kuda tidak bernafas lagi.
Sejak tadi Hua Pin-qi telah turun dari kudanya, begitu melihat kepala kuda yang ditumpanginya hancur karena dipukul pak tua yang bermuka datar ini, dia merasa aneh.
Dia terkejut! Tenaga telapaknya benar-benar kuat!
Kuda yang tersisa tinggal 3 ekor. Waktu itu juga Mao Wen-qi dan kedua adik seperguruannya segera mengeluarkan pedang masing-masing.
Wan Tian-pin tertawa dingin, dia terbang dari pelana menuju Mao Wen-qi, kemudian menjulurkan kedua telapaknya. Kesepuluh jarinya membentuk kaitan. Jurus cakar elang dari si Wajah Besi yang terkenal di dunia persilatan sekarang dikeluarkan di depan mereka.
Saat itu Yi-feng memikirkan hal ini dengan teliti, kemudian dia pun berdiri. Dia menggoyangkan tangannya sambil membentak:
"Tetua Wan, harap berhenti!"
Si Wajah Besi berhenti mendengar teriakan Yi-feng. Tubuhnya yang kurus kering berputar di udara kemudian kembali ke pelana kuda.
Tubuhnya yang kurus bergerak seperti ikan berenang di dalam air, berputar-putar di tengah udara.
'Feng-hong-jian ke' menarik nafas panjang. Mereka tidak menyangka kalau pak tua yang berpenampilan seperti tuan tanah ini mempunyai ilmu silat begitu tinggi.
Si Wajah Besi dengan dingin duduk kembali di atas pelana kudanya seperti tidak terjadi apa-apa. Sambil menghadap Yi-feng dia berkata:
"Cepat suruh mereka pergi, aku ingin bertanya sesuatu kepadamu!"
Yi-feng memberi tanda kepada Hua Pin-qi dan lainnya dengan isyarat mata.
'Feng-hong-jian ke' sebenarnya terkejut juga marah tapi mereka terpaksa menahan kemarahannya karena tahu kehebatan ilmu silat orang ini, apalagi Yi-feng memberi isyarat kepada mereka.
Mao Wen-qi membalikkan pergelangannya, memasukkan pedang ke dalam sarungnya. Wajah Hua Pin-qi terus berubah, akhirnya dia meloncat ke atas kudanya. Mao Wen-qi membentak Wan Tian-pin:
"Hari ini karena melihat muka adik, aku tidak mau ribut denganmu. Dalam 10 hari kami akan menunggu kedatanganmu dikota Xiang-yang."
Kata-kata ini ditujukan kepada Wan Tian-pin, sekalian memberi tahu kepada Yi-feng kalau mereka akan pergi ke Xiang-yang, dan berharap dia segera menyusul mereka.
Yi-feng mengangguk. Dalam hati berpikir:
"Apa hubungan si Wajah Besi dengan Xiao-wu? Jika aku tidak berhati-hati, aku bisa terjebak."
Wajah Besi terdiam di atas kudanya, dia tidak mendengar kata-kata Hua Pin-qi. Sepertinya dia sudah cukup mendengar kata-kata itu.
Empat orang dengan 3 ekor kuda yang ditunggangi 'Fei-hong-qi-jian' sudah berlalu dari sana. Wan Tian-pin baru berkata dengan dingin:
"Melihat mukamu, sementara ini aku akan membiarkannya dulu hidup selama 10 hari lagi...
He!"
Orang ini terkenal karena kekejamannya di dunia persilatan, maka cara bicaranya pun seram dan dingin.
Anehnya, perkataannya seperti belum pernah selesai, dan selalu diakhiri kata 'He" dan mewakili arti lain.
Dia menunjuk pintu kota dengan cemetinya:
"Ikut denganku keluar dari kota ini, bantu aku menyelesaikan sesuatu kemudian kita pergi bersama ke Xi-liang-shan... He! Pemuda seperti kalian, bukankah sudah berjanji akan menungguku di You SiKou, mengapa kau bisa berada di sini?'
Yi-feng sama sekali tidak mengerti apa maksud Wan Tian-pin, terpaksa dia menjawab asal-asalan, dan mengikuti si Wajah Besi keluar dari kota.
Dari sudut matanya, Yi-feng melihat si Wajah Besi tampak serius. Di lehernya masih terlihat bekas luka berwarna ungu kehitaman. Yi-feng tahu kalau bekas luka ini adalah perbuatan dari si Tangan Terampil, Xu-bai.
Diam-diam dia mengeluh:
"Wajah besi Wan Tian-pin benar-benar aneh, beberapa kali dia terancam maut sekarang dia masih hidup dan berdiri dengan segar bugar di depanku, mengapa dia bisa kabur dari gua rahasia itu? Jika dia tahu aku bukan orang yang dimaksudnya, mungkin akan terjadi pertarungan hidup dan mati lagi di sini."
Setelah keluar dari kota itu, Wan Tian-pin melarikan kudanya dengan cepat, Yi-feng mengikuti dari belakang. Sekarang keingintahuannya muncul. Dia ingin tahu bagaimana cara Wan Tian-pin keluar dari gua rahasia itu? Lalu apa hubungan antara Xiao-wu dengan dirinya?
Kelihatannya Wan Tian-pin sangat hafal dengan jalannya, dia tidak melewati jalan besar melainkan melalui jalan-jalan kecil. Salju di jalanan masih tampak bertumpuk sepertinya sudah lama tidak ada yang lewat di sana.
Yi-feng merasa semakin aneh, apa yang akan dilakukan Wan Tian-pin?
Melihat wajah Wan Tian-pin yang kurus kering, sedikit ekspresi pun tidak ada. Mulut terkatup rapat, tidak bicara sepatah kata pun.
Dalam hati dia memang merasa aneh tapi Yi-feng tetap tidak banyak bertanya.
Wan Tian-pin berputar 2-3 kali, jalan terlihat semakin sepi dan semakin terpencil, tujuan mereka adalah ke sebelah timur kotaXun-yang.
Tempat yang mereka lalui semakin lama semakin terjal, untung kuda Yi-feng adalah kuda sehat, untuk sementara waktu kudanya masih bisa mengikuti kuda Wan Tian-pin dari belakang. Tapi karena telah menempuh perjalanan jauh, mulut kuda Yi-feng tampak berbuih, nafasnya pun terengah-engah.
Sesampainya di sisi sebuah hutan, tiba-tiba Wan Tian-pin menghentikan kudanya, kemudian menurunkan tas besar dari punggung kuda. Tangannya melambai ke arah Yi-feng, dia sendiri pun turun dari kudanya.
Hutan ini tertutup salju, sepertinya tidak ada yang pernah lewat di sana. Tas yang dibawa oleh Wan Tian-pin terlihat sangat berat tapi Yi-feng sampai sekarang tidak tahu apa tujuan Wan Tian-pin membawanya kemari.
Wajah Besi Wan Tian-pin terkenal dengan ilmu telapaknya ternyata ilmu meringankan tubuhnya pun tinggi. Dia membawa tas berat, sementara jalan dipenuhi salju tapi dia tetap bergerak dengan lincah dan cepat. Tidak tertinggal jejak telapak kakinya di permukaan tanah. Dia masuk ke dalam hutan.
Begitu memasuki hutan, cahaya mulai berkurang, dalam hati Yi-feng terus berpikir:
"Apakah dia sudah tahu tentang identitasku? Apa dia memancingku ke sini untuk
membunuhku "
Tapi sekarang ini sudah tidak ada kesempatan untuk mundur dari sana, terpaksa Yi-feng mengikutinya berjalan memasuki hutan.
Setelah memasuki hutan yang lebat, tiba-tiba Wan Tian-pin menoleh kepadanya memberikan tas itu kepada Yi-feng. Dia tetap tidak bersuara. Yi-feng meraba-raba tas yang diberikan padanya. Tas ini sangat berat dan selalu terdengar suara besi beradu. Ternyata benda yang ada di dalam tas ini berisi senjata dan peralatan untuk membongkar.
Yi-feng terus melihat Wan Tian-pin yang terlihat misterius. Sambil berjalan, dia mengeluarkan sesuatu dari balik dadanya. Setelah dilihat-lihat, Yi-feng baru mengerti ternyata Wan Tian-pin datang ke sini untuk mencari sebuah benda berharga.
Benda yang dikeluarkan dari balik dadanya adalah 2 lempengan besi berwarna hitam. Itu adalah alat yang dinamakan 'cahaya berputar' yang pernah diperlihatkan si Tangan Terampil, Xu-bai.
Yi-feng tahu manfaat benda ini dari Xu-bai. Sekarang dia hanya melotot melihat kedua lempengan besi yang terlihat seperti tidak berguna itu.
Dengan pelan Wan Tian-pin menggeser kakinya kemudian meletakkan alat itu di bawah. Tiba-tiba dia membalikkan tubuh, wajah seriusnya mengeluarkan tawa.
"Hei! Cepat keluarkan singkup dari dalam tas itu, bantu aku menggali di sini. Biasanya aku selalu bekerja sendirian. Hari ini aku mencari seseorang untuk membantuku, ini pertama kalinya kulakukan seumur hidupku!"
Yi-feng tahu julukan Wan Tian-pin adalah Tie-mian-gu-xing-ke' (wajah besi berjalan sendiri).
Seumur hidupnya dia belum pernah mencari seseorang untuk membantunya, ini bukan bohong.
Sekarang dia mencari Yi-feng untuk membantunya bekerja dalam misi rahasia ini, pasti karena wajahnya yang sekarang inL.wajah Xiao-wu, ada hubungan erat dengan Wan Tian-pin.
Kalau tidak mana mungkin Wan Tian-pin mengajaknya menggali benda berharga?
Memang dalam hati Yi-feng terus menebak-nebak, tapi dari wajahnya tidak terlihat apa yang sedang dia pikirkan. Dia membuka tas besar itu. Di dalam tas ada singkup dan peralatan lainnya, semua adalah peralatan untuk menggali. Diam-diam dia ingin tertawa dengan dugaannya tadi.
Salju di atas permukaan tanah membeku menjadi es maka permukaan tanah menjadi sangat keras, tapi dengan tenaga dari 2 pesilat tangguh ini, tanah keras pun bisa menjadi seperti pasir. Tidak lama mereka berhasil menggali sebuah lubang besar.
Ketika Yi-feng sedang menggali, terdengar suara TANG cukup nyaring, singkup Yi-feng patah menjadi 2. Ternyata singkup itu mengenai sesuatu. Sepertinya singkup Yi-feng mengenai benda seperti besi. Wajah Tie-mian-gu-xing-ke' terlihat gembira. Dia mengambil singkup lainnya dan mulai menggali lagi. Tiba-tiba dari dalam lubang terlihat sebuah kilauan. Ternyata benda itu adalah uang perak dengan jumlah sangat banyak, kira-kira ada ratusan i ibu tail jumlahnya.
Yi-feng memang seorang yang jujur, tapi melihat jumlah uang begitu banyak di depan mata, hatinya pun sedikit bergerak.
Tapi Wan Tian-pin hanya menarik nafas panjang kemudian dia melempar singkupnya. Dia tidak merasa senang lalu berkata:
"Uang lagi, huh!"
Dari kata-katanya, uang perak yang jumlahnya begitu banyak ternyata tidak sepenting besi jelek itu. Yi-feng merasa terkejut.
Terdengar Tie-mian-gu-xing-ke mengeluh lagi:
"Aku turun dari Wu-liang-shan, menghabiskan waktu begitu banyak, baru bisa menggali 3 tempat, tapi yang kutemukan hanya uang perak! Jika yang dimaksud benda berharga adalah uang perak, benar-benar membuatku patah semangat!"
Benda sama tapi di depan mata dua orang, nilainya akan berbeda.
Uang perak dengan jumlah ratusan ribu tail di mata perampok besar ini, hanya seperti besi tidak berguna, apalagi sekarang dia memiliki alat pengukur. Yang ingin didapatkan bukan uang perak atau uang emas, tapi benda yang nilainya lebih tinggi.
Cahaya langit masuk melalui celah-celah pohon menyinari tanah. Yi-feng meloncat keluar dari dalam lubang. Dibantu dengan cahaya yang berkilau ini, Yi-feng merasa cahaya ini benar-benar menusuk matanya.
Tie-mian-gu-xing-ke tertawa:
"Adik Xiao, jika kau suka semua uang yang ada di sini, aku akan memberikan padamu." Tiba-tiba dia berkata lagi:
"Aku malang melintang di dunia persilatan cukup lama, di Gunung Wu-liang kau telah
menolongku "
Yi-feng segera mengerti, 'ternyata Wan Tian-pin yang berhasil kukurung di gua rahasia itu bisa keluar dari sana karena ditolong oleh Xiao-wu.
Pantas sesudah dia keluar dari gua itu dia berhubungan dengan Xiao-wu.'
Tapi setelah mengerti duduk masalahnya, Yi-feng masih bertanya-tanya, 'mengapa Xiao-wu bisa pergi ke Wu-liang-shan? Mengapa dia tahu cara membuka pintu rahasia gua itu?' Karena terus berpikir dia lupa menjawab pertanyaan Wan Tian-pin.
Setelah keluar dari lubang itu, Wan Tian-pin berteriak:
"AdikXiao, kau naik dulu, kemudian ratakan lagi lubang ini dengan tanah. Uang perak begitu banyak, aku tidak sanggup membawanya!"
Yi-feng mengiyakan lalu naik ke atas. Wan Tian-pin mengumpulkan tanah untuk menutup lubang tadi.
Setelah meloncat ke atas, Yi-feng berdiri di sisi Wan Tian-pin. Karena Wan Tian-pin terus menguburkan lubang itu dengan tanah, dia tidak memperhatikan gerakan Yi-feng.
Dalam pikiran Yi-feng muncul suatu hal. Dia sadarkan asalkan dia melayangkan sedikit saja tangan kanannya, dia bisa menyerang ketiak bagian bawah Wan Tian-pin, karena saat ini dia pasti tidak ada persiapan. Dia tidak akan bisa menghindari pukulannya ini.
Tapi dia tidak melakukannya walaupun di kemudian hari bila dia bertemu dengan Tie-mian-gu-xing-ke dengan wajah aslinya dan akan terjadi pertarungan sengit, mungkin saja dia yang akan kalah oleh Wan Tian-pin, tapi Yi-feng tidak sanggup melakukan hal licik seperti itu. Apalagi setelah dipikir antara dia dan Wan Tian-pin tidak ada dendam yang dalam, mana mungkin Yi-feng akan membunuh Wan Tian-pin dengan cara ini? Akhirnya dia membantu Wan Tian-pin menutupi lubang itu dengan tanah.
Dia tidak menolak juga tidak menerima uang perak pemberian Wan Tian-pin, karena dia merasa uang dengan jumlah begitu banyak bukan milik Wan Tian-pin, dia tidak berhak memberikan uang itu kepadanya dan dia tidak perlu menolak atau menerimanya.
Uang dengan jumlah begitu banyak, asalkan dipergunakan dengan benar bisa membuat banyak orang hidup dengan bahagia, termasuk bisa membangun banyak usaha. Mungkin kelak dia akan menggunakannya.
Diajuga percaya uang dengan jumlah banyak ini jika jatuh berada di tangannya, dia akan mempergunakannya dengan baik dibandingkan bila uang itu hanya terkubur di sini. Karena itu dia ingin mendapatkan uang ini.
0-0-0
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long
General FictionDi dalam cerita THPH, ada tiga orang jago pedang yang mewarisi ilmu dari Chang Man-tian - salah satu tokoh dalam Pedang Sakti Langit Hijau, karya pertama Gu Long. Tapi isi kedua cinkeng itu tidak berkaitan satu sama lain, kecuali soal warisan ilmu t...