11. Ketua Tian-du-jiao

2K 38 0
                                    

Ternyata selama sebulan ini, di Zhong-nan-pai telah terjadi perubahan besar, murid-murid mereka terus sakit-sakitan dan mereka tidak sadarkan diri, nafas mereka pun semakin lemah.
Awalnya semua mengira kalau ini hanya sakit biasa, tapi anehnya yang sakit semakin banyak dan semua yang mendapat penyakit ini datang secara tiba-tiba. Biksu Miao-ling sangat memahami ilmu pengobatan tapi dia sendiri tidak tahu penyakit apa yang mereka derita sebenarnya.
Karena dia belajar ilmu pengobatan langsung dari San-xin-shen-jun, kepandaiannya tentu saja lebih tinggi dibandingkan tabib biasa tapi dia tetap tidak mengetahui mereka sakit apa.
Belakangan ini beberapa murid yang kondisinya agak lemah akhirnya tidak bisa bertahan dan meninggal dunia, beberapa adik seperguruannya pun sakit tanpa sebab.
Di Zhong-nan-shan. Semua menjadi berhati-hati, akhirnya yang tidak sakit hanya Biksu Miao-ling. saja!
Hal ini membuat Biksu Miao-ling yang sangat pintar menjadi kebingungan. Dia tidak tahu apa penyebab di balik semua peristiwa ini, lebih-lebih dia tidak tahu bagaimana menghadapi penyakit ini, Ingin meminta bantuan pun tidak mempunyai cara.
Biksu Miao-ling melihat keadaan semua murid Zhong-nan seperti ini, hatinya menjadi sedih dan juga cemas.
Suatu pagi, di ruang tengah di tengah tiang iiimah, ditemukan sehelai kertas. Di atas kertas hitam itu ditulis dengan huruf putih. Setelah membacanya dengan benar-benar, siapa pun yang telah membacanya menjadi terkejut. Di atas kertas itu tertulis:

Kepada yang terhormat Ketua Zhong-nan-shan, Biksu Miao-ling.
"Sudah ratusan tahun dunia persilatan Zhong-yuan selalu ribut, ini dikarenakan tidak ada ketua maka terjadi perebutan kekuasaan dan saling bunuh.
Ketua Tian-du-jiao mendapat dukungan dari Tuhan dan semua orang, terpaksa semua keributan ini kami ambil alih. Apalagi ketua Zhong-nan-shan sangat berbakat, masa seumur hidup harus hidup terikat di Zhong-nan-shan. Itu adalah tindakan salah, karena itu perkumpulan kami telah mengambil keputusan ini. Kami akan menerimamu menjadi murid kami, dan juga berharap ketua bisa menyampaikan perintah ini kepada semua murid Zhong-nan-shan. Mulai saat ini Zhong-nan-shan bernaung di bawah bendera Tian-du-jiao (Perkumpulan racun langit). Ratusan murid
Zhong-nan-shan yang sudah sakit tidak perlu diberi obat, mereka akan sembuh dengan sendirinya, karena ketua kami tidak ingin murid-muridnya terserang penyakit!" Yang bertanda tangan Ketua Tian-du-jiao

Surat ini ditulis tidak begitu bagus tapi tetap saja mengejutkan orang-orang. Sesudah membaca surat itu wajah Biksu Miao-ling langsung memucat.
Dia baru tahu ternyata murid-murid Zhong-nan-shan terkena racun. Ketua Tian-du-jiao memberikan racun misterius dan aneh, sangat jelas jika Biksu Miao-ling tidak menyetujui pendapat ketua Tian-du-jiao maka murid-murid akan segera mati karena tidak ada obat penawarnya.
Biksu Miao-ling belum pernah mendengar di dunia persilatan ada perkumpulan yang bernama Tian-du-jiao, siapakah ketua Tian-du-jiao yang dimaksud di dalam surat itu? Dengan cara apakah dia bisa meracuni beberapa ratus biksu di Zhong-nan-shan?
Dia menjadi kebingungan. Yang paling membuat Biksu Miao-ling terkejut juga marah adalah ketua Tian-du-jiao ini menginginkan Biksu Miao-ling menyerahkan Zhong-nan-pai yang telah didirikan oleh ketua-ketua Zhong-nan-pai kepada ketua Tian-du-jiao. Dan Zhong-nan-pai yang sudah ratusan tahun berdiri harus bernaung di bawah bendera Tian-du-jiao yang belum pernah didengar namanya selama ini.
Jika hal ini sampai terdengar oleh orang lain mungkin sangat tidak masuk akal, tapi bagi Biksu Miao-ling, dia merasa kalau surat ini adalah surat ancaman berat.
Jika dia tidak setuju, maka nyawa murid-murid Zhong-nan-shan tidak akan tertolong lagi. Dia adalah ketua Zhong-nan-pai, mana mungkin menyetujui ancaman seperti ini?
Dia gelisah dan juga bingung. Pada hari ketiga setelah dia mendapat surat ini ada dewa penolong datang ke Zhong-nan-shan.
Sekarang di Zhong-nan-shan, di belakang kuil itu, biksu Miao-ling dengan sedih menceritakan semua itu dengan jelas dan teliti kepada kedua paman gurunya.
Dari jaman dahulu sampai sekarang, di dunia persilatan ini walaupun mendirikan perkumpulan atau kumpulan lainnya, tidak pernah ada yang mendirikan perkumpulan, dengan cara licik mengancam perkumpulan lain agar mau bernaung di bawah benderanya. San-xin-shen-jun tertawa dingin: "Dengan dukungan Tuhan menguasai dunia persilatan, belum pernah kudengar ada orang gila berbuat seperti ini. Aku tidak percaya ada racun yang tidak bisa kutawarkan. Baiklah Miao-ling, bawa aku melihat keadaan murid-muridmu!"
Tuan Jian tampak berpikir sebentar lalu berkata:
"Tidak perlu melihat lagi, menurutku racun tidak berwarna juga tidak berbau tapi bisa membuat ratusan orang terkena racun ini, orang yang terkena racun tidak sadarkan diri, kemudian perlahan-lahan meningal, di dunia ini hanya ahli racun Wu-du-zhen-jun yang bisa membuat racun dari air liur laba-laba, darah landak beracun, air liur kaki seribu ditambah dengan semacam rumput beracun yang hanya tumbuh di daerah perbatasan Yun-nan, menjadi semacam racun yang bernama 'Chu-gu-sheng-shui' (Air suci tulang) sepertinya tidak ada racun lain yang lebih dahsyat lagi dari racunnya." Dia menarik nafas dan berkata lagi: "Setelah Wu-du-zhen-jun berhasil membuat racun ini, secara kebetulan di dunia persilatan diadakan rapat 'Jun-shan' maka Wu-du-zhen-jun berniat dengan racun ini, dia akan membuat para pendekar keracunan dan mati. Rencana busuknya berhasil, semua pendekar terkena racun. Ketika Wu-du-zhen-jun sedang bersenang-senang di atas penderitaan, ada seorang yang aneh, walaupun dia telah terkena racun tapi ilmu silatnya tidak menghilang...dia memaksa Wu-du-zhen-jun mengeluarkan obat penawarnya, maka bencana di dunia persilatan pun bisa terhindar dan ratusan nyawa pendekar bisa di selamatkan."
Semua yang ada di kamar terus melihatnya, sapai-sampai seorang San-xin-shen-jun pun diam menunggu kelanjutan ceritanya.
"Wu-du-zhen-jun berhasil dibunuh oleh tetua ini. Air 'Chu-gu-sheng-shui' yang katanya hanya dipakai beberapa tetes, sisa racun itu telah menghilang entah kemana."
Sun-ming bertanya:
"Air racun hanya dipakai beberapa tetes tapi sudah membuat beberapa pendekar di dunia persilatan terkena racun dalam waktu bersamaan."
Pelan-pelan Tuan Jian berkata lagi: "Belakangan aku baru tahu walaupun Wu-du zhen-jun hanya meneteskan beberapa tetes racun ke dalam air minum, tapi dia telah membuat air sungai di sana menjadi air beracun. Begitu aku mendengar cerita Miao-ling tadi, aku tahu kalau Chu-gu-sheng-shui' sekali lagi muncul di dunia perrsilatan Aku kira ada orang yang sengaja menaruh racun ke dalam air sungai Zhong-nan-shan. Orang yang terkena racun ini bila dilihat menurut tingkatan ilmu silatnya, maka jangka waktu sakitnya akan berbeda-beda."
Dengan nada curiga Miao-ling berkata lagi:
"Aku sendiri pun meminum air sungai itu, mengapa aku seperti tidak terkena racun?" Alis Tuan Jian tampak berkerut:
"Mungkin orang yang membubuhkan racun tidak meracunimu dan berniat memperalatmu." San-xin-shen-jun bertanya:
"Mengapa kau bisa begitu yakin kalau racun yang menjangkiti murid-murid Zhong-nan-pai itu adalah racun'Chu-gu-sheng-shui'?
Dulu dalam rapat Jun-shan aku tidak ikut tapi aku pun pernah mendengar cerita ini, hanya saja tidak sejelas sekarang. Apakah di dunia ini tidak ada racun lain yang lebih hebat?" Tuan Jian menarik nafas: "Aku bisa begitu yakin karena ketika itu walaupun usiaku masih kecil tapi aku ikut guruku ke sana untuk menghadiri rapat Jun-shan. Aku juga terkena racun itu."
"Selama beberapa tahun ini aku selalu berkelana ke daerah propinsi Yun-nan, aku pernah mendengar seorang temanku bercerita kalau 'Chu-gu-sheng-shui' yang dulu dibuat oleh Wu-du-zhen-jun muncul lagi di dunia persilatan. Tidak disangka yang terkena racun itu adalah murid-murid Zhong-nan-pai."
Sun-ming tidak pernah mendengar nama siluman yang muncul beberapa puluh tahun lalu, tapi saat melihat Tuan Jian begitu serius, maka dia pun tahu kalau racun ini bukan sekedar racun biasa, maka dia mengerutkan keningnya, Biksu Miao-ling terlihat begitu terkejut, wajahnya penuh dengan kesedihan.
San-xin-shen-jun memejamkan kedua matanya, dia seperti sedang berpikir, setelah lama dia baru berkata:
"Racun yang dicampur dengan 7 macam racun ini, aku tidak akan bisa menawar-nya." Dia melihat Tuan Jian dan berkata lagi: "Beberapa puluh tahun ini aku tidak bisa menebak siapa gurumu, sekarang setelah kau menceritakan hal ini, di mana obat penawar itu berada, aku kira kau pasti mengetahuinya?"
Kata-kata ini membuat semua orang terpaku. Wajah Tuan Jian berubah tapi dia tetap berkata:
"Siapa guruku tidak perlu dirahasiakan lagi, sekarang kau pasti sudah tahu, kau pasti tahu kesulitan yang akan dihadapi, obat penawar yang dulu masih tersisa, memang masih ada tapi tetua aneh itu terakhir kali karena satu hal dia membenci orang-orang dunia persilatan ini, maka dia menyimpan obat penawar dan juga kitab rahasia yang mencatat ilmu silatnya yang tinggi seumur hidup. Dan masih ada sebutir obat yang sudah berusia 200 tahun yang dibuat oleh 'Dong-hai Tui Xian-zi'. Obat ini bisa membuat ilmu silat siapa pun menjadi sangat dahsyat, obat yang ber-nama 'Du-long-wan' (pil racun naga). Semua ini juga disimpannya di sebuah tempat yang sangat rahasia. Dia mengatakan kelak jika ada seseorang seperti dirinya bisa menelan semua kesulitan dan kepahitan yang sama dengannya, maka orang ini akan mendapatkan semua benda miliknya dan orang aneh yang mempunyai ilmu tinggi ini dalam rasa kecewanya yang berat akhirnya bisa bunuh diri!"
Sun-ming dan Biksu Miao-ling tidak tahu siapa yang dimaksud orang aneh berilmu silat tinggi yang baru diceritakan oleh Tuan Jian tadi. San-xin-shen-jun terus berpikir, dia mengumpul-kan ingatannya, dengan cara menghantar suara dia berkata kepada Tuan Jian:
"Aku berteman denganmu sudah sekian lama, bisa dikatakan kalau kita adalah teman akrab, aku hanya akan bertanya satu kata kepadamu, Wu-gu-xing-jun Du Gu-ling itu siapamu? Dimana kitab Tian-xing-mi-ji' (kitab rahasia bintang langit) berada sekarang? Apakah hanya kau yang tahu tempatnya?"
Sun-ming dan Biksu Miao-ling bingung nelihat kelakuan San-xin-shen-jun dan Tuan Jian. mereka tidak mengerti mereka sedang bicara apa.
Tuan Jian berusaha menahan emosinya, tapi tetap terlihat kalau raut wajahnya terus berubah-ubah.
Dia melihat San-xin-shen-jun, dengan manghantar suaranya pelan-pelan dia berkata: "Kalau kau bisa menebak semuanya untuk apa bertanya lagi? Hal yang dulu terjadi membuat hidupku tidak tenang, maka aku selalu dengan wajah palsu tampil dihadapan orang lain. Kitab rahasia Tian-xing-mi-ji' memang aku sendiri yang tahu di mana disimpannya kecuali kalau aku bertemu dengan orang special seperti yang kumaksud, aku tidak akan memberitahukannya kepada orang lain."
Mata San-xin-shen-jun dibuka tapi dia segera memejamkannya lagi. Dengan kecewa dia berkata:
"Aku memilih tinggal di gunung, kali ini aku turun karena kitab rahasia 'Tian-xing-mi-ji' tapi aku sudah salah tafsir. Aku kira yang bersembunyi di Qing-hai, di sungai Mu-wu-lu adalah seseorang yang sangat aneh yang tidak mempunyai nama dan marga, menganggap dia adalah satu-satunya murid Wu-gu-xing Gu Du-ling. Tadi pagi aku mengatakan ada satu hal, aku ingin dia membantuku melakukannya, yaitu pergi bersama-ku ke Qing-hai untuk mencari kitab 'Tian-xing-mi-ji'."
Dia menarik nafas panjang, dia tidak menghantar suara lagi malah berteriak:
"Kalau begitu harapanku tidak akan tercapai."
Kedua matanya sekali lagi terbuka, sorot matanya seperti pisau tajam mengarah ke wajah Tuan Jian:
"Jika kau tidak memberitahuku di mana obat penawarnya, apakah kau tega melihat beberapa ratus murid Biksu Yu-ji mati oleh racunnya Wu-du-zhen-jun?"
Dua orang berilmu silat tinggi juga sangat dingin. Sekarang mereka hilang sikap mereka yang biasa, apalagi wajah Tuan Jian terlihat sangat sedih. Terlihat dihatinya sedang terjadi perang batin dengan hebat!
Sun-ming perlahan-lahan berjalan ke depan tempat tidur, tiba-tiba dia melihat wajah pemuda yang menolongnya sangat pucat. Pucat sampai membuat orang takut melihatnya, dia meletakkan tangannya di depan hidung Yi-feng, nafasnya tinggal sedikit lagi. Karena terkejut dia berteriak:
"Dia...sepertinya dia akan mati!" Teriakan ini membuat ketiga orang di sana terkejut dan segera melihat keadaannya.
San-xin-shen-jun menarik nafas panjang dan berjalan ke depan tempat tidur
"Aku menolong satu orang dan sebagai gantinya mendapatkan satu nyawa."
Dia melihat Tuan Jian dan berkata:
"Nyawa beberapa ratus orang itu berada di tanganmu!" Suaranya sangat berat. Sun-ming berpendapat:
"Jangan percaya 100% pada gosip diluaran. San xin-shen-jun mempunyai reputasi jelek di dunia persilatan, tapi ternyata dia seorang yang baik hati!"
Sebenarnya setelah San-xin-shen-jun memutuskan bersembunyi dan tinggal di gunung selama 20 tahun lebih, perubahan yang terjadi pada san xin-shen-jun sangat besar, hanya Sun-ming yang tidak mengetahuinya.
0-0-0

Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang