16. Bersiasat

1.6K 38 0
                                    

Berkali-kali Yi-feng berjodoh mendapatkan penemuan aneh, dia mendapatkan tenaga dalam yang kuat dari seorang aneh yang bernama Tuan Jian, dan membantunya melancarkan dua urat nadinya yaitu nadi 'Du' dan 'Ren' nya. Dia juga mendapatkan sebuah peta berharga yang menjadi petunjuk, pergi ke perbatasan Yun-nan.

Siang dan malam dia berjalan akhirnya dia tiba di Si-chuan, kemudian melanjutkan perjalanan ke Yun-nan. Dia berharap bisa mendapatkan kitab rahasia, obat langka, dan obat penawar peninggalan dari seorang tetua sebelum meninggal yang dikuburkan di Gunung Wu-liang. Semua ini dilakukan oleh Yi-feng untuk menolong nyawa murid-murid Zhong-nan-shan yang terkena racun ganas dan hampir mati.

Tapi manusia yang berkehendak, Tuhan yang mengatur semuanya. Karena Yi-feng bertindak ceroboh, dia terkena obat bius yang diberikan oleh Zhi-feng-mai-hui, dalam keadaan tidak sadarkan diri akhirnya dia pun tertangkap, lalu dibawa ke markas Tian-mei-jiao...
Keadaannya sekarang benar-benar sulit, Yi-feng tahu dia tidak akan bisa melukai ketua Tian-mei-jiao yang jelek ini, karena dia sendiri pun akan balas ditotokoleh ketuaTian-mei-jiao itu.
Di kandang harimau, dengan keadaan nadi ditotok, akibat yang akan terjadi tidak bisa dibayangkan olehnya!
Tapi situasi yang berlangsung semuanya terjadi dengan tiba-tiba.
Di saat seperti itu, dia mengambil suatu keputusan tepat, dan nyawanya tergantung pada keputusannya ini.
Pikirannya berputar dengan cepat, tenaga yang telah terkumpul di tangannya segera ditarik kembali.
Sewaktu dia menarik tenaganya, tubuhnya pun bergeser sekitar 5 sentimeter, dan bersamaan waktu itu mulutnya dibuka.
Kalau ketua Tian-mei-jiao tidak menarik jurusnya, jarinya malah akan masuk ke dalam mulut Yi-feng dan Yi-feng akan segera menggigit jari itu Wan-miao-xian-niang tertawa, tubuhnya bergeser 1 meter, dia berkata:
"Anak muda, ilmu silatmu lumayan bagus!" Kemudian dia melayangkan tangan kirinya, seperti ada asap yang keluar dari lengan bajunya yang lebar, dengan cepat Yi-feng menahan nafasnya.
Karena Yi-feng telah mencoba kelihaian obat mereka, maka dia tahu kalau tercium sedikit saja asap yang keluar dari lengan baju perempuan jelek itu, maka keadaannya akan seperti tadi lagi. Tangan dan kakinya akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Semua telah diatur mereka.
Yi-feng sudah lama berkelana di dunia persilatan, dia bukan orang baru, dalam keadaan seperti itu dia masih bisa menjaga ketenangannya. Dia melihat ke sekeliling, di dalam kamar mewah itu sama sekali tidak ada jendela.
Ini membuat Yi-feng yang tadinya berniat melarikan diri melalui jendela, akhirnya membatalkan niatnya.
Yang perlu diketahui jalan keluar kamar itu pun dijaga oleh empat orang gadis tadi, kalau terganggu sedikit saja, mana mungkin mereka akan melepaskannya begitu saja? Dan dia tidak akan bisa keluar dari sana.
Sekarang ketua Tian-mei-jiao pun menjadi diam tidak bergerak, ternyata dia pun sedang memperhitungkan apa yang harus dia lakukan, karena dia sudah tahu ternyata pemuda ini memiliki kepandaian sangat tinggi, dan biasanya kalau orang yang mempunyai kepandaian begitu tinggi, tentu bukan orang sembarangan.
Ternyata sejak muda Wan-miao-xian-niang sudah tinggal di perbatasan Yun-nan, dia datang ke Zhong-yuan belum begitu lama, orangnya jelek, tapi dia sangat teliti dan berilmu tinggi.
Sekarang bukan karena dia takut pada ilmu silat Yi-feng, maka dia tidak bertindak, melainkan karena dia takut kalau Yi-feng mempunyai hubungan dengan perkumpulan yang sealiran dengan perkumpulannya, dan dia tidak mau membuat kawan dari perkumpulan lainnya menjadi marah.
Wan-miao-xian-niang tahu kali ini dia bisa mendirikan perkumpulannya di Zhong-yuan, semua karena berhubungan dengan suatu rencana besar, maka segala sesuatunya harus dilakukan dengan teliti.
Suasana dua orang di kamar itu berubah menjadi aneh, yang satu dengan mata terbuka masih dalam keadaan berbaring di tempat tidur, yang satu berdiri di sisi tempat tidur, berdiri dengan terpaku. Di antara mereka ada asap putih yang belum menghilang sampai sekarang. Asap ini membuat dua orang itu yang tadinya tampak aneh menjadi biasa.
Dalam hati mereka berdua, masing-masing mempunyai rasa takut, karena itu semua menyebabkan mereka tidak berani bergerak lebih jauh dulu.
Apalagi Yi-feng yang sama sekali tidak mengenal ataupun pernah mendengar nama ketua Tian-mei-jiao, pikirannya benar-benar kusut, tiba-tiba dia berpikir, 'Kecuali Tian-zheng-jiao, yang meracuni murid-murid Zhong-nan-shan adalah Tian-du-jiao, dan sekarang yang meracuniku adalah Tian-mei-jiao, apakah di antara ketiga perkumpulan ini saling berkaitan?'
Yi-feng adalah orang pintar, begitu memikirkan hal ini, dia segera mencari alasan, dengan tujuan supaya dia bisa lolos dari cengkraman perempuan jelek ini.
Diam-diam dia berpikir, 'Sekarang posisi lawan kuat sedangkan aku lemah, apalagi aku masih mempunyai urusan penting, aku tidak bisa terus-menerus berdiam di sini dengan perempuan tidak tahu malu ini.'
"Tapi dengan kekuatan sendiri tidak mungkin aku bisa menyingkirkan mereka, satu-satunya cara adalah... "
Ketua Tian-mei-jiao melihat anak muda yang masih berbaring membuka matanya dengan lebar, tapi tidak bergerak, juga tidak sampai terkena racun yang dikeluarkan olehnya, dia pun merasa semakin aneh.
Dua tangan digerakkan, Yi-feng langsung duduk, dia berkata dengan suara tegas:
"Aku diperintahkan oleh ketua Tian-zheng-jiao karena ada suatu keperluan aku harus pergi ke Yun-nan, tapi secara tidak sengaja telah berselisih dengan perkumpulan kalian, karenanya aku minta maaf. Harap Ketua sudi melepaskan aku, kelak kalau aku telah bertemu dengan ketua Tian-zheng-jiao aku akan membalas kebaikan Ketua." dia tahu kalau bertindak keras melawan keras, yang akan rugi adalah dirinya, maka dia pun menggunakan akal-akalan ini.
Dia memakai nama Tian-zheng-jiao. Dia pun berpikir, 'Kalau benar Tian-zheng-jiao dan Tian-mei-jiao mempunyai keterkaitan, maka keadaanku akan lebih baik, mungkin demi nama Tian-zheng-jiao mereka akan memberikan muka kepadaku!'
Tampak ketua Tian-mei-jiao itu tertawa, dalam hati dia berpikir, 'Ternyata pemuda ini berasal dari aliran yang sama, untung aku tidak jadi menganiayanya, kalau tidak sekali kabar ini tersebar, aku akan malu sendiri.'
Dia masih asing terhadap situasi Zhong-yuan, maka Yi-feng pun mencoba mengakali perempuan jelek itu, siasatnya jadi berhasil kalau tidak mana mungkin di dunia ini bisa ada hal yang terjadi begitu mudahnya?
Melihat sikapnya, diam-diam Yi-feng merasa senang, dia tahu kalau siasatnya berhasil, tapi dia merasa pusing, dan dia pingsan lagi dengan roboh ke ranjang.
Ternyata sewaktu dia membuka mulut untuk bicara kepada perempuan jelek itu, dia tidak menahan nafasnya, maka asap yang lama tidak hilang-hilang itu malah tersedot masuk ke dalam mulutnya, asap ini adalah obat rahasia milik Wan-miao-xian-niang.
Dalam ketidaksadarannya, tiba-tiba dia mencium ada wangi pedas, kemudian dia pun bersin.
Setelah itu dia segera sadar.
Saat membuka mata, ada seraut wajah jelek sedang melihatnya sambil tertawa. Dia adalah ketua Tian-mei-jiao. Tawa jelek ini membuatnya ingin muntah, maka dia pun memejamkan mata-nya kembali, supaya dia tidak perlu menatap wajah jelek itu.
Tapi telinganya tetap mendengar suara ketua Tian-mei-jiao yang cempreng dan jelek seperti wajahnya:
"Anak muda, jangan takut, bukalah matamu, aku tidak akan memakanmu!"
Sejak kecil Wan-miao-xian-niang sudah tinggal di perbatasan, walaupun dia tidak lupa dengan bahasa Zhong-yuan, tapi sekarang dia tidak menggunakannya dengan lancar dan terdengar kaku. Ditambah lagi suaranya seperti suara setan di malam hari, membuat suaranya tidak enak didengar.
Terpaksa Yi-feng membuka matanya. Wan-miao-xian-niang membuka mulutnya yang besar dan tertawa lagi,
"Aku sudah menebak kalau kau adalah murid Tian-zheng-jiao, kalau bukan karena 'San-tian' punya persilat tangguh seperti dirimu, pak tua kami akan marah-marah sampai mati. Hei, menurutku... "
Dia terus bicara, Yi-feng sama sekali tidak mendengarnya.
Sekarang dia sedang berpikir, 'Tian-zheng-jiao, Tian-du-jiao, Tian-mei-jiao, ketiga perkumpulan ini satu dengan yang lain ada keterkaitan, maka si jelek ini selalu mengatakan San Tian, menurut ceritanya tadi, di antara ketiga perkumpulan ini masih ada seorang pak tua yang posisinya paling tinggi, diakah yang menguasai gerakan ketiga perkumpulan ini? Siapakah pak tua itu?'
Dia terus berpikir, tapi mulutnya terus berusaha menjawab pertanyaan ketua Tian-mei-jiao.
"Pak tua ini pasti mempunyai keinginan serakah, dia ingin membunuh semua pendekar di Zhong-yuan, maka dia pun mendirikan tiga perkumpulan yang tidak sama."
Diam-diam Yi-feng berpikir dan mengingat dendamnya yang begitu dalam kepada Tian-zheng-jiao, sepertinya niat untuk mem-balas dendam akan semakin sulit. Dia menarik nafas, terdengar ketua Tian-mei-jiao berkata lagi:
"Adik kecil, mungkin kita berjodoh, aku tidak rela kau begitu saja pergi, kalau bisa tinggallah beberapa hari lagi di sini."
Dia memainkan matanya, kejelekannya bertambah lagi.
Dengan cepat Yi-feng menjawab: "Keramahan dan kepedulian Ketua kepadaku sangat kuterima, aku merasa sangat berterima kasih karenanya, hanya saja aku benar-benar ada urusan penting lain, dan tugasku ini sama sekali tidak boleh diganggu siapa pun."
Dia melihat mata ketua Tian-mei-jiao yang tampak bercahaya, dengan cepat Yi-feng berkata lagi:
"Kalau tugasku di Yun-nan sudah selesai, aku pasti akan datang lagi ke sini untuk menengok
Ketua."
Wan-miao-xian-niang menatapnya, seperti tidak rela dia melepaskan kepergian Yi-feng, dia berkata:
"Kalau kau benar-benar ada tugas penting yang harus kau laksanakan, pergilah sekarang, tapi waktu kau pulang nanti jangan lupa untuk menengokku, kalau tidak lain kali begitu bertemu denganmu lagi, aku akan membunuhmu!"
Yi-feng benar-benar sedang terburu-buru, asalkan dia bisa pergi dari sana sekarang, yang lain baru akan dia pikirkan lagi.
Wan-miao-xian-niang bertepuk tangan, empat gadis itu masuk dan terus tertawa-tawa.
Zhi-feng-mai-hui berjalan paling depan, sambil tertawa dia berkata pada Yi-feng:
"Selamat ya!"
Wajah Yi-feng menjadi merah, ketiga gadis lainnya tertawa terbahak-bahak sambil memainkan mata mereka kepada Yi-feng.
Yi-feng merasa punggungnya seperti ada yang menusuk, dengan cepat dia meninggalkan tempat itu.
0-0-0  

Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang