Ruan-wei menyewa sebuah perahu kecil. Seharian bersama Ling Qi-xin mencari perempuan itu di Chang-jiang tapi mereka tidak berhasil menemukan mayat perempuan berpakaian merah. Dia tetap tidak putus asa.
Tukang perahu yang disewanya dengan harga tinggi terus menasehatinya. Chang-jiang begitu dalam dan panjang, mencari seorang gadis yang menceburkan diri ke dalam sungai benar-benar tidak mungkin.
Hari kedua, Ruan-wei menyewa lagi 2 tukang perahu yang paling terkenal di Si-chuan, dia ingin mencari lagi di Chang-jiang. Ling Qi-xin mulai menasehatinya:
"Adik Wei, hari ini biar aku yang pergi sendiri, kau tinggal saja di penginapan." Tapi Ruan-wei tetap ngotot:
"Jika tidak menemukan mayatnya, aku tidak akan meninggalkan tempat ini!"
Diam-diam Ling Qi-xin berpikir, 'Kalau hari ini kami bisa menemukan mayat itu, tapi orang yang sudah terendam selama sehari semalam pasti sudah mati. Jika Adik Wei melihat mayat perempuan itu, bukankah akan membuatnya bertambah sedih!'
Tapi Ruan-wei tetap ngotot ingin mencarinya, terpaksa Ling Qi-xin menemaninya sampai di pinggir sungai. 2 tukang perahu sudah menunggu mereka. Melihat mereka mendekat, salah satu tukang perahu berkata:
"Hari ini angin sangat besar, di sungai terjadi banyak pusaran. Tuan, hari ini kami tidak bisa pergi ke sungai untuk mencari orang!"
Wajah Ruan-wei berubah dan marah: "Bukankah semalam kau sudah menerima uangnya dan mengatakan tidak akan menjadi masalah!"
Tukang perahu mengerutkan dahi:
"Tuan, hari ini cuaca berubah begitu buruk, siapa yang berani turun ke sungai? Hari ini bila kita tetap berlayar ke sungai berarti kita siap memberi makan kepada ikan."
"Jika hari ini kau mau menjalankan perahu, aku akan menambahkan 100 tail perak lagi untukmu."
100 tail perak adalah jumlah yang besar. Tukang perahu itu menelan ludah, tidak bisa mengambil keputusan. Tukang perahu yang satu lagi menjinjing bungkusan kain dan berteriak: "Lao Wang, jika kau ingin bermain dengan nyawa, aku tidak mau menemanimu!" Dia memberi bungkusan kain itu kepada Ruan-wei:
"Saat Tuan datang tadi, ada seorang perempuan berpakaian merah menyuruhku memberikan bungkusan ini kepada Tuan dan dia berharap tuan memberikan 50 tail perak sebagai uang tip kepadaku."
Dengan senang Ruan-wei menyambut bungkusan itu tapi tukang perahu itu menariknya kembali:
"Mana uang tipnya?"
Ruan-wei berkata kepada Ling Qi-xin:
"Beri dia 50 tail perak!"
Setelah menerima bungkusan kain itu, ternyata bungkusan itu berisi sebuah kotak. Begitu dibuka, Ling Qi-xin berkata pelan:
"Di dalamnya berisi perhiasan seharga 200 ribu tail perak!"
Ruan-wei bertanya dengan terburu-buru :
"Ke mana perempuan berpakaian merah itu '"
Tukang perahu mengulurkan tangan lagi
"50 tail perak lagi baru kuberitahu!"
Ling Qi-xin marah:
"Kau minta 50 tail perak lagi?"
"Betul! Karena perempuan berpakaian merah itu berpesan jika ada orang yang menanyakan keberadaannya, maka dia harus membayar 50 tail perak, jika tidak ada uang, aku tidak akan memberitahunya."
Ruan-wei tersenyum:
"Beri dia 50 tail perak lagi!"
Setelah menerima uang, tukang perahu itu berkata:
"Ketika perempuan berpakaian merah itu pergi, dia berpesan jangan ada orang yang berniat
mencarinya. Jika dia ingin menemui seseorang, dia sendiri yang akan mencari. Jika kalian
memaksa mencari tahu tentangnya, dia akan marah dan menjadikan kalian sebagai musuh "
"Apakah dia pernah berkata akan pergi ke mana?" tanya Ruan-wei.
"Tidak!" jawab tukang perahu.
Dia mengambil uang perak pemberian Ruan-wei dan berkata kepada tukang perahu satu lagi: "Mari Lao Wang, kita pulang!"
Mereka meninggalkan perahu, pergi dengan tergesa-gesa. Ling Qi-xinberkata: "Demi sedikit uang, perahu ditinggalkan begitu saja!"Ruan-wei tidak mengerti mengapa perempuan itu terus menyulitkannya. Dia juga tidak tahu di mana letak kesalahannya, sampai-sampai perempuan itu tidak mau bertemu dengannya. Karena tidak bisa menjawab pertanyaannya sendiri, maka dia mengambil keputusan, dia akan mencari perempuan itu lagi di wilayah Si-chuan!
"Kakak, antar dulu kotak ini kepada Tuan Ouwyang Zhi-xuan!"
"Kau akan pergi ke mana lagi?" tanya Ling Qi-xin.
"Aku ingin mencari perempuan berpakaian merah sampai ketemu!"
Ling Qi-xin tahu Ruan-wei menaruh perasaan dalam kepada perempuan berpakaian merah, maka dia tidak keberatan.
"Kapan kita bisa bertemu lagi?"
"Setelah aku bertemu dengannya dan semua sudah jelas, aku akan kembali ke pengawalan perjalanan Nan-bei. Aku harap Da-ge bisa menjelaskan semuanya kepada Tuan Ouwyang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long
General FictionDi dalam cerita THPH, ada tiga orang jago pedang yang mewarisi ilmu dari Chang Man-tian - salah satu tokoh dalam Pedang Sakti Langit Hijau, karya pertama Gu Long. Tapi isi kedua cinkeng itu tidak berkaitan satu sama lain, kecuali soal warisan ilmu t...