Yi-feng diam-diam mengeluh:
"Tidak disangka identitas Ketua Tian-zheng-jiao yang tidak pernah diketahui oleh siapa pun sekarang diketahui dengan jelas olehku. Xue Ruo-bi, Xue Ruo-bi, mengapa kau bisa mencintai orang seperti itu?"
Matanya berhenti di wajah sedih Hua Pin-qi, dia berkata:
"Walaupun dunia ini sangat luas, mencari adik ketiga kalian memang seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami, pasti akan sangat sulit, tapi aku tahu kemana dia pergi!"
Begitu kata-kata ini terucap, fei hong-jian-ke sangat terkejut! Apalagi Hua Pin qi, dia menarik baju Yi-feng dan bertanya:
"Apakah kau tidak membohongi kami?"
Yi-feng tertawa, lalu dia menceritakan hal aneh mengenai Zhong-nan-shan dan bagaimana pikirannya, hal ini membutuhkan waktu sangat lama untuk menjelaskannya. Maka sesudah habis bercerita, malam ternyata sudah larut, rumah makan akan tutup. Bos rumah makan dan pelayan di sana tahu kalau sekelompok orang ini bukan orang biasa, dari sikap mereka terlihat kalau mereka sedang marah, maka walaupun sudah waktunya rumah makan tutup tapi bos rumah makan tidak berani mengusir mereka.
Malam semakin larut, akhirnya ada seorang pelayan dengan hati-hati dan takut-takut berkata kepada mereka:
"Maaf Tuan-Tuan, sekarang sudah lewat pukul satu malam, jika Tuan-Tuan masih ingin
minum "
Fei-hong-jian-ke bukan orang yang tidak tahu aturan, mereka segera membayar pesanan mereka dan pergi dari sana. Benar saja malam suciah sangat larut, rasa dingin awal musim semi seperti rasa air u ntuk berendam.
Hua Pin-qi membiarkan adik seperguruannya menuntun kuda. dia berjalan bersama-sama Yi-feng.
Dia memang tidak terlalu percaya dengan kata-kata Yi-feng, tapi 75% dia masih percaya.
"Sekarang adik ketiga ada di mana, tidak ada seorang pun yang tahu, karena di mana keberadaan ketua Tian-zheng-jiao bagi dunia persilatan ini masih menjadi sebuah teka teki."
Mereka sedang membicarakan hal ini dan Hua Pin-qi menyuruh Yi-feng memakai identitas ketua Tian-zheng-jiao, lalu menyebarkannya ke dunia persilatan. Dengan begitu ketua Tian-zheng-jiao yang asli akan terpancing keluar.
Hal ini menguntungkan bagi kedua pihak, maka Yi-feng pun menyetujuinya.Kota Kai-feng.
Kota ini berada dalam aliran sungai Huang He selatan. Kota ini adalah sebuah kota terkenal dan juga disebut sebagai kota kuno di Zhong-yuan.
Yi-feng memasuki ke kota itu, sedangkan Feng-hong-jian ke menunggunya di luar kota Kai-feng di sebuah penginapan.
Kota itu sangat ramai, Yi-feng berjalan di tengah kota yang ramai. Dia berjalan dengan santai tapi kedua matanya menyelidiki keadaan di sana seperti anjing pelacak yang sedang mencari jejak. Dia berharap bisa mendapatkan beberapa anggota Tian-zheng-jiao.
Dia berjalan dengan tenang dan luwes, kecuali dia bisa mengenali baju yang dikenakan oleh murid Tian-zheng-jiao, dia sulit mengenali hal lainnya. Ini dikarenakan murid-murid Tian-zheng-jiao tidak mempunyai tanda atau pedang yang terselip di tubuh mereka.
Sedangkan ketua berbaju emas tidak terlalu banyak jumlahnya. Dia sengaja datang ke kota Kai-feng ini karena dia menganggap di kota ini mungkin saja ada ketua berbaju emas... karena dalam perkumpulan Tian-zheng-jiao kecuali ketua berbaju emas jarang ada yang pernah melihat ketua Tian-zheng-jiao.
Setelah lama Yi-feng berjalan, sosok ketua berbaju emas sama sekali tidak terlihat olehnya, dia mulai merasa cemas tapi ketika dia berpikir lebih jauh lagi, dia malah menertawakan dirinya sendiri:
"Mengapa aku begitu bodoh? Gunung tidak akan datang mencariku, tapi aku bisa pergi mencari gunung."
Karena itu dia tersenyum dan memasuki sebuah rumah makan yang ramai.
Yi-feng telah lama berkelana di dunia persilatan, dia tahu tempat seperti ini cocok untuk mencari orang.
Begitu memasuki rumah makan, dia sudah melihat para lelaki yang berada di sana kebanyakan berbadan tegap. Diam-diam dia merasa puas dengan keputusannya dan langsung berjalan ke sebuah meja yang diduduki oleh 4 orang laki-laki berbadan tegap. Tanpa mengata-kan apa-apa, dia duduk di sebuah kursi kosong. Empat laki-laki yang tadinya asyik mengobrol, malah menjadi bengong. Begitu melihat Yi-feng, walaupun merasa aneh tapi mereka tidak marah.
Yi-feng sudah menggebrak meja membuat cangkir-cangkir yang ada di atas meja terbang melayang. Keempat laki-laki itu terkejut, seorang laki-laki yang kepalanya banyak bisul langsung berdiri. Dengan sepasang mata seperti ikan koki, dia menunjuk Yi-feng dan mulai marah:
"Teman, apakah kau sudah bosan hidup? Kau harus tanya, siapa itu Bai-ban-hu? (Harimau belang putih). Jika kau bosan hidup, lebih baik kau cari tempat lain untuk mati, jangan di sini!"
Bahasa memakai logat He Nan.
Yi-feng sengaja tertawa dingin, dia mengambil sebuah poci kemudian melemparkannya ke arah 'Bai-ban-hu'.
Sebetulnya dengan kemampuan ilmu silat Yi-feng yang ada. melempar kepala besar dan dipenuhi bisul itu sangat mudah tapi Yi-feng sengaja melemparkannyajauh-jauh sambil marah-marah.
"Kalian mata-mata Tian-zheng-jiao, mengapa melihatku datang kalian tidak mau berlutut!"
Kemarahan Yi-feng tepat sasaran, ternyata kekuatan Tian-zheng-jiao di kota Kai-feng ini sangat besar. Laki-laki pengangguran ini adalah anggota Tian-zheng-jiao.
Maka segera terjadi keributan di rumah makan itu. Ada yang berdiri, ada yang segera keluar. Bai-ban-hu langsung menyerang Yi-feng.
Yi-feng tertawa dingin, tangannya segera terjulur. Hanya menggunakan 10% tenaga, dia berhasil menangkap tangan laki-laki kasar yang bernama Bai-ban-hu lalu membalikkannya. Bai-ban-hu seperti seekor babi yang sudah dikebiri terus berteriak.
Hanya dengan sedikit ilmu silatnya dia berhasil membuat laki-laki kasar itu berteriakteriak kesakitan. Kursi melayang keluar dari rumah makan.
Yi-feng bermaksud ingin memancing ketua berbaju emas Tian-zheng-jiao keluar. Di lain pihak dia ingin melampiaskan kemarahan dan kekesalannya pada Tian-zheng-jiao.
Dia pun sadar kalau tenaga dalam yang dikeluarkannya hanya 20%-30% tapi itu cukup untuk menghadapi laki-laki kasar ini.
Tapi setelah lama menunggu, ketua berbaju emas yang diharapkannya tidak muncul-muncul, dalam hati Yi-feng mulai marah, 'Mereka benar-benar sombong!'
Tapi selain itu dia juga merasa cemas jika dia terus memukuli orang-orang ini apa yang akan terjadi selanjutnya?
Dalam kebingungannya tiba-tiba dari belakang ada yang membentak dengan suara keras: "Semua berdiri di sana!"
0-0-0
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long
Fiksi UmumDi dalam cerita THPH, ada tiga orang jago pedang yang mewarisi ilmu dari Chang Man-tian - salah satu tokoh dalam Pedang Sakti Langit Hijau, karya pertama Gu Long. Tapi isi kedua cinkeng itu tidak berkaitan satu sama lain, kecuali soal warisan ilmu t...