24. Hidup Kembali

1.5K 30 0
                                    

Begitu Yi-feng berbalik untuk melihat, darah dan tulangnya serasa membeku...
Orang yang tertawa seram di belakangnya ternyata adalah orang yang tenggorokan dan dadanya dipukul keras oleh Xu-bai, dia adalah Wan Tian-pin yang sudah mati dan Yi-feng sendiri menyaksikan dia telah mati.
Yi-feng mengedip-ngedipkan matanya tidak percaya. Malam hampir tiba tapi bumi belum begitu gelap. Dia percaya dengan penglihatannya dia percaya kalau dia tidak akan salah melihat.
Mengapa Wan Tian-pin yang sudah mati, sekarang bisa berdiri di depannya?
Darah segar membasahi tubuh Wan Tian-pin, wajahnya yang kurus kering, di balik noda darah terlihat tawa yang menakutkan.
Suara tawanya terbawa angin terus menyebar menimbulkan gema dan terdengar ke seluruh pelosok membuat orang merinding ketakutan.
Gunung dengan suasana seram bertambah seram lagi. Suara sungai seperti suara setan menangis.
Begitu pandangan Yi-feng menatap Wan Tian-pin dengan nanar, perasaannya seperti membeku, dia jatuh ke dalam pusaran perasaan takut.
Suara yang membuat hati orang bergetar ngeri, selangkah demi selangkah dia berjalan mendekati Yi-feng. Sorot mata yang seram seperti hantu gentayangan itu, begitu tajam dan tidak berperasaan.
Dia tertawa seram: "Kau kembali lagi, ini sangat baik " Yi-feng tidak bisa membedakan
apakah itu adalah kata-kata yang diucapkan manusia atau kata-kata yang diucapkan hantu? Yi terus mundur saat Wan Tian-pin mendekatinya...
Sorot mata Yi-feng seperti ada kekuatan besar yang menyedotnya terus menatap tidak berdaya. Matanya tidak berkedip, dia terus melotot pada Wan Tian-pin. Sorot mata terkejut membuat suara tawa Wan Tian-pin semakin keras.
Tiba-tiba Yi-feng merasa dia terhalang dinding rumah, dia tidak bisa mundur lagi.
Wan Tian-pin yang seperti hantu gentayangan dengan kuat menekan jantung Yi-feng.
Perasaan takut membuat Yi-feng yang mempunyai ilmu silat tinggi dan berpengalaman di dunia persilatan, kehilangan tenaga untuk melawan ataupun lari dari sana. Dia hanya berdiri terpaku menunggu Wan Tian-pin mendekatinya...
Mengikuti langkah Wan Tian-pin, udara di sekelilingnya seperti memukul Yi-feng. Dia merasa kaki dan tangannya sudah kaku.
Semakin lama jarak mereka semakin dekat, hanya tersisa 7-8 langkah lagi. Pesilat tangguh seperti mereka tentu akan mengeluarkan tangan supaya bisa memukul lawannya.
Tangan Wan Tian-pin pelan-pelan dijulurkan. Tampak tangannya berlumuran darah. Pesilat tangguh yang terkenal dengan ilmu cakar elangnya, mengejutkan Yi-feng ketika melihat darah yang memenuhi telapaknya.
Tangan kurus dan kering berlumuran darah, apakah berbeda dengan cakar hantu?
Tiba-tiba Wan Tian-pin berhenti tertawa.
Walaupun terdengar suara air mengalir, tapi di sekeliling tempat itu segera menjadi hening seperti mati.
Yi-feng berusaha bertahan tapi entah mengapa tubuhnya tiba-tiba menjadi kaku.
Sekarang ini asalkan Wan Tian-pin memakai sedikit tenaga, maka Yi-feng akan terluka oleh tangan kurus kering itu.
Hal ini terjadi dengan cepat tapi di depan mata Yi-feng semuanya seperti menjadi pelan.
Hal yang terjadi di dunia ini terkadang sulit untuk dijelaskan. Yang pasti seorang penulis tidak bisa hanya dengan satu pena dalam waktu bersamaan bisa menuliskan 2 hal yang terjadi di dua tempat yang berbeda.
Demi nyawa murid-murid Zhong-nan-shan, Yi-feng pergi ke Yuan-nan Wu-liang-shan, dan sekarang dia menemukan peristiwa aneh yang terjadi di sini.
Dia mengalami peristiwa yang berbahaya dan bisa membuatnya mati, tapi ratusan nyawa murid Zhong-nan-shan bisa terlepas dari kematian.
Semenjak Yi-feng meninggalkan Zhong-nan-shan, di kuil Zhong-nan setiap orang di sana kecuali menunggu tidak ada hal yang bisa mereka perbuat.
Menunggu bagi orang lain mungkin adalah hal biasa dan sering terjadi tapi bagi Tuan Jian dan San-xin-shen-jun, ini menjadi persoalan aneh.
Semenjak beberapa puluh tahun Tuan Jian dan San-xin-shen-jun telah terkenal, sekarang mereka hampir menjadi orangyang tidak akan mati.
Dengan ilmu mereka, hal apa pun yang ada di dunia ini, mereka bisa lakukan, jadi mereka tidak perlu menunggu lama, tapi sekarang ini, 2 orang aneh ini mengalami kesulitan yang tidak pernah mereka alami sebelumnya!
Kuil begitu besar, di mana-mana terasa suasana menyedihkan.
Setiap hari, ada beberapa yang meninggal, ketua Zhong-nan-pai terpaksa membiarkan mayat-mayat ini berada di kamar. Setiap hari setiap malam, perkumpulan terkenal Zhong-nan-pai selalu berada dalam keadaan menyedihkan.
Tuan Jian dan San-xin-shen-jun sekarang berada di belakang sebuah pondokan, mereka sedang bermain catur. Tapi pikiran mereka tidak ada di tempat ini.
Luka Ling-lin semakin membaik. Setelah dirinya sadar, apa yang dilihatnya membuatnya merasa aneh juga kaget, ibunya segera menceritakan apa yan g mereka alami sebelumnya.
Tapi gadis kecil yang pintar ini sama sekali tidak merasa berterima kasih kepada Yi-feng.
Pikir dia, 'Jika tidak ada Yi-feng, kami tidak akan bertemu dengan 2 Mayat Pencabut Nyawa.'
Sun-ming tidak bisa mengatakan apa-apa. Kecuali menyayangi dan melindungi putrinya yang pintar ini, dia tidak bisa berbuat banyak.
Tapi Ling-lin merasa beruntung bisa bertemu dengan 2 orang aneh yang berilmu tinggi dan merasa sangat berterima kasih kepada mereka.
Lukanya semakin membaik tapi dia tetap tidak bisa terus bergerak, dia harus beristirahat di ranjang. Umurnya masih kecil tapi jalan hidupnya berliku-liku, semua membuatnya dewasa dibanding usia sebenarnya.
Yang paling aneh dia membenci biksu yang tidak banyak bicara...ketua Zhong-nan-pai Miao-ling. Sejak pertama kali melihatnya, Ling-lin sudah menaruh rasa benci. Dia sendiri pun tidak bisa menjelaskan apa alasannya.
0-0-0
Kecuali harus mengurus Tuan Jian dan San-xin-shen-jun yang berada di pondok, Sun-ming masih harus menemani putri tunggalnya. Hatinya harus terbagi menjadi 3!
Kecuali melindungi dan menyayangi putrinya, dia sering mengenang masa lalunya. Perempuan yang nasibnya selalu berubah-ubah ini, sekarang bertambah cemas, menunggu membuatnya mempunyai perasaan yang sulit diungkapkan.
Menunggu dengan cemas, semua demi Yi-feng, tiba-tiba merasa mengkhawatirkan keadaan Yi-feng, apakah dia bisa membawa pulang obat penawar? Dia juga berharap Yi-feng bisa cepat kembali ke Zhong-nan-pai.
Kita bisa mengerti penantian dan kecemasannya karena sewaktu dia merawat Yi-feng yang sedang terluka parah, kedudvikan Yi-feng di hatinya setara dengan putrinya.
Tapi perasaannya pada Tuan Jian tidak bisa jelaskan. Dia sangat mengerti keadaannya, dari sudut mana pun mereka jauh berbeda. Dia juga tahu kalau Tuan Jian yang terlihat masih berusia setengah baya ini sebenarnya sudah tua.
Sekarang tanpa sengaja dia berharap pada Tuan Jian. Hanya dilihat oleh Tuan Jian saja, dia sudah merasa senang.
Ini akan menjadi rahasianya yang paling dalam. Terpikirkan keadaan ini, dia merasa malu. Setelah Ling-lin mendengar kalau orang-orang Tian-zheng-jiao yang membubuhkan racun ke dalam air, dia selalu memikirkan masalah ini.
Masalah ini membuat Sun-ming lupa pada perasaan yang selalu mengganggunya.  

Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang