71. Mati Tanpa Menutup Mata

1K 27 0
                                    

Gunung di sinari matahari memantulkan cahaya berwarna emas. Yi-feng mengedipkan matanya. Otot di wajahnya terasa kaku juga kering. 

Tiba-tiba dia teringat pada wajahnya sendiri yang sudah lama tidak terkena sinar matahari dan sudah beberapa hari tidak dicuci. Setelah dibentuk oleh ketrampilan tangan Xiao Nan-pin, wajahnya selalu tertutup oleh topeng maka sekarang kulit wajahnya seperti kulit ikan yang kering karena ditiup angin. Dia menertawakan dirinya sendiri.

'Ternyata mengubah wajah dengan keterampilan tangan merupakan hal yang sangat merepotkan. Aku hanya berrbah selama beberapa bulan saja sudah tidak tahan, sedangkan Xiao San-ye dulu menyamar menjadi beberapa orang, bagaimana caranya melewati semua ini?'

Sambil berlari dia meraba-raba wajahnya yang kering, 'aku harus mencari air!' Dia berpikir, 'tapi akan kulakukan setelah bertemu dengan Xiao-wu!'

Dia tidak tahu kalau dendam bisa membuat seseorang bertahan terhadap hal yang sulit dilewati.

Sekarang dia sudah mengetahuinya dengan jelas. Pikirannya kacau dan darah dalam tabuhnya terus bergejolak. Dia tidak tahu sudah berapa lama dia berlari mungkin hanya dalam sekejap mata.

Terlihat di antara pegunungan hijau ini ada sebuah pondok beratap merah.

Dia jadi merasa senang, lalu menarik nafas panjang, dia mulai berlari. Hanya beberapa kali turun naik, pondok beratap merah seperti disihir sudah berada di depan matanya, benar-benar sebuah kenikmatan baginya.

Jika tidak mempunyai ilmu meringankan tubuh yang tinggi, tentu saja tidak akan bisa merasakan perasaan senang ini. Kemudian dia meloncat sekali lagi, sekarang dia sudah berada di dalam pondok.

Pada waktu itu, dia merasa bumi dan langit berputar. Dia hampir terjatuh setelah maju beberapa langkah. 

Dia memegang pagar pondok berwarna hijau, terdengar suara PRAK...! Pagar yang terbuat dari bambu terbelah dan hancur.

Dia tidak bergerak, matanya berkobar seperti ada api di dalamnya. Dia melihat... 4 mayat di pondok ini.

Pagi hari di musim semi, bumi laksana seorang gadis cantik, menyimpan mantel yang tebal dan mengganti baju yang basah karena berkeringat. 

Pemuda yang penuh cinta selalu melihat tubuh gadis yang langsing dan selalu menyanyikan lagu cinta. Sekalipun dia sudah tua, dia akan meletakkan sebuah kursi di depan rumah untuk menikmati sinar matahari yang hangat. Tapi 'Fe-hong-qi-jian'.

Fe-hong-qi-jian' yang datang dari luar Jiang-nan!

0-0-0  

Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang