Xie Yu-xian berlari kencang ke sisi Wei Ao-wu, nafasnya masih terengah-engah, dia melihat ke sekeliling, suara senjata yang beradu terus terdengar.
Udara dipenuhi dengan bayangan senjata, tubuh Tie-mian-gu-xing-ke berputar seperti angin. Kedua lengan bajunya terus berkibar, telapak tangannya sangat kuat memukul senjata rahasia yang menyerangnya.
Senjata rahasia itu mempunyai efek sangat kuat, senjata rahasia itu terkadang terlihat menyerang maju terkadang mundur. Terkadang ke kiri tapi sebenarnya menyerang ke kanan. Menyerang ke atas tapi tiba-tiba saja menyerang ke bawah, siapa pun tidak akan menduganya.
Ilmu silat Tie-mian-gu-xing-ke memang tinggi, tenaga telapaknya pun kuat, tapi sekarang dia tampak mulai kacau, meski tidak akan sampai kalah.Yi-feng dengan tangan kosong bertarung dengan 'Pi Li-pai' Lao-shan-san-jian, semakin bertarung semakin tampak jurus indah yang dikeluarkan Yi-feng. Membuat Lao-shan-san-jian harus mengerahkan semua kekuatannya melawan Yi-feng. Maka cahaya pedang yang keluar dari tiga orang biksu ini bertambah kuat dan mengejutkan semua orang.
Qian-yi yang datang dari Qing-hai, dengan sekuat tenaga dan hati yang mulai diliputi rasa takut masih bertarung dengan Qian Li Zui Feng, Tangan Terampil Xu-bai yang telah lama terkenal di dunia persilatan. Pertarungan telah mencapai tahap siapayang menang dan siapa yang kalah. Atau jurus cepat melawan cepat, sebenarnya cara bertarung ini jarang dipergunakan oleh pesilat tangguh di dunia persilatan. Karena mereka saling tahu, sedikit saja berbuat ceroboh mereka lah yang akan terbunuh.
Di antara mereka memang tidak tersimpan dendam yang dalam tapi karena sekarang ini mereka seperti menunggang harimau dan sulit untuk berhenti, sekarang ingin melepaskan tangan pun sepertinya sudah tidak bisa.
Tiba-tiba Duo-shou-zhen-ren Xie Yu-xian berbisik kepada Wei Ao-wu, wajah Wei Ao-wu tampak berubah dan bertanya:
"Apakah benar?"Xie Yu-xian mengangguk dan berkata lagi:
"Kita jangan ragu-ragu lagi, lebih baik Kakak Wei cepat ke sana, hhhh... hhhh, walaupun aku... hhhh, tapi bertemu dengan masalah ini, aku benar-benar tidak bisa membantu!"Dia terus menghela nafas, Qi-hai-yu-zi seperti sulit mengambil keputusan dan berpikir dengan lama, tiba-tiba dia membentak dengan kuat:
"Hentikan!"Suaranya besar seperti guntur, membuat semua orang terkejut.
Dua bersaudara Li 'Nan-gong-shuang-jian' dari jauh terlihat sudah menghentikan jurusnya, dan dengan cepat berlari ke sisi Wei Ao-wu dan bertanya:
"Ada apa?"Sewaktu 'Lao-shan-san-jian' bertarung, dia melihat jurus lawan semakin bertarung semakin aneh, kekuatannya terus bertambah kuat, dalam hati mereka terkejut dan merasa aneh.
Sebenarnya mereka bertiga tidak berniat menjual nyawa mereka kepada Tian-zheng-jiao. Sekarang mendengar teriakan itu mereka segera mengayunkan tangan kiri tangan kanan yang memegang pedang dari arah kiri ke kanan menggambar setengah lingkaran.
Ketiga orang itu secara bersamaan mengeluarkan jurus pedang 'Tai-ji'. Tiga cahaya pedang seperti pelangi memenuhi langit, saling tumpang tindih. Kemudian dari mulut 'Lao-shan-san-jian' terdengar bentakan dengan suara kecil, lalu bersama-sama berhenti melangkah dan mundur sejauh 5 meter.
Yi-feng sejak tadi sudah tahu. kalau, ketiga orang itu tidak benar-benar bertarung, sekarang melihat tingkah mereka dia hanya sedikit terkejut.
Tiga orang pesilat pedang berlari ke sisi Qi-hai-yu-zi dan bertanya: "Ada apa?"
Yan-shan-san-jian' adalah keluarga dekat dari pesilat pedang yang dulu sangat terkenal yaitu Chang Man-tian, mereka mempelajari teknik rahasia 'Chang-shi-shen-wan' (butiran sakti Chang-shi) hanya secara kebetulan.
Mereka bertiga adalah saudara sepupu, sejak kecil mereka tumbuh bersama, berlatih ilmu silat pun tidak pernah terpisah. Ini adalah salah satu kesu.ksesan mereka bisa menguasai 'Chang-shi-shen-wan' cerita tentang suami istri pesilat pedang Chang Man-tian dan bagaimana mereka bisa terkenal, dan bagaimana lahirnya 'Chang-shi-shen-wan', bisa di baca dari buku 'Pedang Sakti Langit Hijau' bab 7.
Sekarang bentakan Qi-hai-yu-zi membuat Yan-shan-san-jian sangat terkejut. Pergelangan kirinya dibalikkan, pedang sudah berada di sisi. Tangan yang selalu berada di atas, tempat senjata rahasia yang terbuat dari kulit berhenti menyerang.
Mereka berlari ke sisi Qi-hai-yu-zi bertanya: "Ada apa?"
Nan-gong-shuang-li, Lao-shan-san-jian, Yan-shan-san-jian bersama-sama berlari ke sisi Wei Ao-wu dan bertanya: "Ada apa?"
Kedua alis Qi-hai-yu-zi berkerut, dia menarik nafas, pelan-pelan menggelengkan kepala. Duo-shou-zhen-ren dengan berat berkata:
"Istri ketua mengalami kesulitan, dia berada di hutan sana."'Nan-gong-shuang-li', 'Lao-shan-san-jian', dan 'Yan-shan-san-jian' merasa terkejut. Qi-hai-yu-zi berkata:
"Permasalahan yang terjadi di sini kita tunda dulu, kalian...kalian pergi ke sana untuk melihat
keadaan."Dia berkata kepada Xie Yu-xian:
"Maaf merepotkan Kakak Xie."Alis Xie Yu-xian berkerut:
"Kakak Wei, apakah kau tidak akan ikut ke sana?""Aku tidak mengerti mengenai hal ini, percuma aku pergi ke sana. Kakak Xie.. .aku kira kau lebih mengerti banyak dibandingkan aku!"
Mata Xie Yu-xian terus melihat wajah Wei Ao-wu, akhirnya dia menghentakkan kaki dan berkata:
"Ayo ikut aku!" dia berlari masuk ke hutan.Melihat sikap Xie Yu-xian dan Qi-hai-yu-zi, Nan-gong-shuang-li', 'Lao-shan-san-jian', dan 'Yan-shan-san-jian' merasa aneh.
Mereka tidak mengerti mengapa istri ketua bisa mendapatkan kesulitan, mengapa Qi-hai-yu-zi seperti ketakutan dan terus tertawa kecut, sepertinya mereka bakal menghadapi hal-hal yang sangat sulit dikatakan.
Wan Tian-pin yang dari tadi terkurung oleh 'Chang-shi-shen-wan' sekarang tangannya bisa menyapu senjata-senjata rahasia. Dia melihat murid-murid Tian-zheng-jiao tiba-tiba pergi. Dia berbalik melihat Yi-feng. Yi-feng juga terlihat kebingungan.
Di dalam hati mereka bertanya-tanya: "Perangkap apa lagi yang sedang dibuat orang-orang Tian-zheng-jiao?"
Tiba-tiba!
Tangan Terampil Xu-bai membentak dengan suara seperti guntur: "Roboh!" Berikutnya terdengar beberapa kali bunyi kemudian terdengar suara Qian-yi yang tajam dan tinggi, berkata dengan tawa dingin: "hehehe... Belum tentu...."
Wan Tian-pin dan Yi-feng bersama-sama melihat. Qian-yi dan Xu-bai sudah berhenti bertarung dan saling memandang, saling berhadapan. Xu-bai sedikit membungkukkan tubuhnya, kedua mata bersorot tajam seperti kilat melihat Qian-yi. Urat-urat di tangannya berbentuk seperti kipas, terkadang tangannya dikepal dan dibuka kemudian pelan-pelan dikeluarkan atau ditarik kembali.
Suara KRETEK bunyi tulang berderak terus terdengar. Dia seperti ingin segera membunuh pemuda yang ada di hadapannya.
Qian-yi yang berdiri di depan Xu-bai masih tampak sombong, tapi dari sorot matanya terlihat dia sedikit ketakutan. Dengan marah dia melihat musuh yang ada di depannya. Kedua tangan yang terjuntai kadang-kadang terlihat bergetar.
Tapi getaran ini jika tidak diperhatikan dengan benar tidak akan terlihat. Tubuh yang berdiri masih gagah dan kokoh seperti sebuah gunung.
Sorot mata mereka beradu, tidak ada yang bicara, tidak ada yang mundur, walaupun hanya setengah langkah. Tadi mereka telah beradu telapak tangan sebanyak 2 kali. Tadinya Xu-bai ingin menggunakan tenaga kuat yang telah dilatihnya selama puluhan tahun untuk menga-lahkan pemuda yang masih belia itu.
Walaupun ilmu silat Qian-yi tinggi tapi tenaga dalamnya kalah hebat. Qian-yi sudah 10 tahun berlatih silat, dia mendapat warisan 90% ilmu dari "pak tua tanpa nama'.
Dia bisa bertahan, ini di luar dugaan Xu-bai, sampai-sampai Wan Tian-pin yang ada di pinggir melihat pertarungan mereka, diam-diam mengerutkan alisnya dan bertanya-tanya siapakah pemuda ini sebenarnya? Mengapa bisa mempunyai ilmu silat begitu tinggi?
0-0-0
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long
General FictionDi dalam cerita THPH, ada tiga orang jago pedang yang mewarisi ilmu dari Chang Man-tian - salah satu tokoh dalam Pedang Sakti Langit Hijau, karya pertama Gu Long. Tapi isi kedua cinkeng itu tidak berkaitan satu sama lain, kecuali soal warisan ilmu t...