Tiba-tiba di sebelah gunung ada yang berteriak: "Guru, Fei-long-jian sudah ditemukan!"
Tiga orang yang sedang bertarung terkejut. Gongsun Qiu-jian marah karena dia hampir menang tapi terganggu, dia berhenti dan meloncat ke pinggir.
Hanya dalam waktu singkat, seorang pendeta berwajah merah datang, dia adalah Lao-wu salah seorang pendeta 5 warna. Karena mereka berlima berhasil menemukan Fei-long-jian, dialah yang mewakili kempat adik seperguruannya untuk melapor kepada gurunya.
"Kalian tidak menjaga baik-baik di bawah, ada apa datang ke sini?" bentak Yuan-zhi
Pendeta berwajah merah bersujud dan berkata:
"Aku pantas mati, membuat mereka bisa lolos sehingga bisa datang kemari!" Karena kalah dari Gongsun Qiu-jian, Yuan-zhi marah, dia membentak: "Tidak menjaga dengan baik, apa dosamu!"
Aturan Wu-dang sangat ketat, apalagi penjagaan mereka tidak benar, sampai ada yang berhasil lolos, biasanya tangan mereka harus dipotong sebelah. Pendeta berwajah merah dengan gemetar menjawab:
"Harus... harus "
Tiba-tiba Yuan-qing berkata:
"Aku membebaskanmu dari hukuman, bangunlah!"
Kata-kata ketua berat seperti gunung. Dengan cepat pendeta berwajah merah berdiri. Walaupun Yuan-zhi bersifat keras, dia juga tidak berani membantah perintah ketua. "Ada apa datang kemari?" Tanya Yuan-qing perlahan "Fei-long-jian ada padanya!"
Pendeta berwajah merah menunjuk Ruan-wei. Yuan-zhi melihat pedang yang dibawa Ruan-wei, memang dibungkus dengan kain, tapi panjang dan bentuknya sangat mirip. Dia bertanya: "Apakah pedang yang dibungkus itu adalah Fei-long-jian?"
"Apakah ini Fei-long-jian, aku tidak tahu?" Ruan-wei menggelengkan kepala.
"Apakah aku boleh meminjamnya sebentar untuk melihatnya?" tanya Yuan-zhi. "Kenapa tidak?" Ruan-wei menjawab dengan ringan.
Dia mulai menurunkan bungkusan dan membukanya. Tiba-tiba Gongsun Qiu-jian berteriak:
"Nanti dulu!"Dalam hati Ruan-wei sangat kagum dengan ilmu pedang Gongsun Qiu-jian, maka dia tertawa: "Apakah Tetua ada pendapat lain?"
"Apakah pedang ini diberikan oleh seseorang?" tanya Gongsun Qiu-jian. Ruan-wei termenung, dia tidak tahu harus menjawab apa karena dia sendiri lupa siapa yang memberikan pedang ini.
Gongsun Lan dengan malu-malu berkata:
"Ayah, aku yang memberikan pedang itu kepadanya!"
Melihat sikap Ruan-wei yang masih suka termenung, Gongsun Qiu-jian menarik nafas dan berkata:
"Pedang itu pemberian putriku, kau harus menjaganya dengan baik!"
Setelah itu dia mundur ke pinggir. Ruan-wei tidak ingat kapan Gongsun Lan pernah memberikan sebilah pedang sakti kepadanya. Sambil berpikir, dia membuka bungkusan yang dibawanya.
Sarung pedang terbuat dari kulit ular hitam bercorak, pegangan pedang berbentuk sangat aneh. Sekali melihat pedang itu Yuan-zhi sudah tahu itu bahwa itu adalah benda sakti milik Wu-dang Fei-long-jian. Sifatnya kasar, tangannya langsung mencengkram, dia berniat mengambil Fei-long-jian.
Tapi Yuan-qing membentak:
"Hentikan!"
Yuan-zhi terkejut dan segera menarik tangannya. Tapi Ruan-wei membawa pedang dengan kedua tangannya, dia berdiri dan tertawa.
"Adik seperguruan, sifatmu benar-benar merusak nama baik Wu-dang!" kata Yuan-qing marah
Yuan-zhi adalah seorang pendeta, dia juga melihat orang itu akan memberikan pedang untuk dilihatnya. Siapa pun pemilik pedang itu, tidak harus sampai merebutnya. Maka dengan nada menyesal dia berkata:
"Yuan-zhi bersalah, aku rela dihukum!"Yuan-qing adalah seorang pesilat tangguh tapi meski dia bergabung dengan adik seperguruannya dia masih bukan tandingan Gongsun Qiu-jian. Hatinya sedih. Sekarang melihat Yuan-zhi bersikap seperti itu maka dia tidak bicara lagi.
Ruan-wei tertawa dan menawarkan:
"Apakah Pendeta masih ingin melihat pedang ini?"
Dengan sedih Yuan-qing menjawab: "Kami tidak perlu melihatnya lagi, pedang itu memang Fei-long-jian yang sebenarnya, milik Wu-dang!"
"Maksud Pendeta, pedang itu milik kalian?" tanya Ruan-wei.
Yuan-qing mengangguk, "Betul, pedang ini adalah simbol ketua Wu-dang tapi Wu-dang-pai tidak bisa menjaganya dengan baik maka pedang ini jadi hilang. Tuan harus berhati-hati memegang benda sakti ini."
Ruan-wei memberikan pedang itu kepada Yuan-qing:
"Jika pedang ini milik kalian, ambillah!" sahut Ruan-wei.
"Apa maksudmu?" sahut Yuan-zhi terkejut. Karena dia tidak percaya ada orang yang akan memberikan pedang sakti itu kepada mereka tanpa syarat apa pun, tapi melihat Ruan-wei sepertinya bersungguh-sungguh dan tidak bercanda dia masih tidak percaya.
"Apa syarat dari Tuan?" tanya Yuan-qing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long
General FictionDi dalam cerita THPH, ada tiga orang jago pedang yang mewarisi ilmu dari Chang Man-tian - salah satu tokoh dalam Pedang Sakti Langit Hijau, karya pertama Gu Long. Tapi isi kedua cinkeng itu tidak berkaitan satu sama lain, kecuali soal warisan ilmu t...