Daf melamun, nanar menatap foto berukuran sedang yang terbingkai indah di ruang tengah. Senyum getir terukir diwajah nya yang lucu.
Ponsel nya yang berdering nyaring mengalihkan perhatian Daf, dengan segera gadis itu mengangkat panggilan tanpa melihat siapa yang menelpon nya.
"Halo Daf," Sapa seseorang diseberang, Daf tersenyum simpul setelah mendengar suara khas nya.
"Mas Woojin kapan pulang? kok ngga ngasih tau Daf sih" Daf berbicara dengan air muka cemberut karena sedikit kecewa, kakak Jihoon tak mengabari nya kalau dia pulang lagi ke Indonesia. Padahal baru kemarin, setelah mengambil sertifikat kelulusan Jihoon ia pulang dan sekarang pulang lagi.
"Mas Woojin ada masalah sama kerjaan?" Tanya Daf lagi sebelum Woojin menjawab, Woojin sedikit terkekeh saat terlihat bagaimana cara Daf berbicara. Terdengar jelas bahwa Daf mengkhawatirkan Woojin.
"Mas dapet cuti sekitar satu bulan nih, tadinya mas juga kaget, kirain mas dapet masalah setelah satu hari ngga kerja karena ngambil sertifikat nya Jihoon," Woojin berbicara panjang lebar, Daf mendengarkan nya secara seksama.
"Wah berarti ada banyak waktu dong disini, nanti Mas Woojin sama Jihoon main kerumah Daf ya!" Titah Daf, ia tak bisa menyembunyikan kebahagian nya. Daf sudah menganggap Woojin sebagai kakak nya sendiri.
"Iya, nanti sore mas sama Jihoon kerumah kamu," Ucapan yang Woojin lontarkan membuat senyum Daf semakin merekah.
"Tapi, mas, dirumah Daf ngga ada makanan, takutnya nanti Jihoon laper gimana?" Woojin kembali terkekeh diseberang sana,
"Gue tau gue tukang makan tapi, lu ngga usah gitu juga!"
Daf sedikit menjauhkan ponsel dari daun telinga nya, ia meringis saat Jihoon benar-benar sensitif akhir-akhir ini.
"Kok lu jadi sensi sih, gue kan cuma ngga mau nantinya lu laper" Daf memutar bola mata nya kesal, mungkin Jihoon baru saja memasuki masa pubertas.
"Udah soal itu gampang, Daf siap-siap ya, nanti mas sama Jihoon kesana" Woojin menengahi mereka berdua.
"Iya mas, ati-ati dijalan nya ya"
"Iya, bye Daf" Woojin mengakhiri panggilan, Daf menaruh ponsel nya kembali di atas meja. Ia melangkah dengan lebar menuju kamar mandi, usai mandi Daf segera berganti pakaian.
Ia sedikit membereskan kamar yang cukup berantakan akibat buku-buku yang tidak tersusun rapih di rak.
Hampir Tiga puluh menit, Daf mendengar deru mobil dari halaman depan rumahnya. Daf segera berlari ke pintu depan, belum sempat Jihoon mengetuk pintu Daf sudah keluar duluan.
"Cepet banget sih, belum juga ngetuk" Kesal Jihoon, Daf hanya terkekeh. Woojin baru saja keluar dari mobil nya, Daf memperhatikan penampilan Woojin yang nampak berubah di manik matanya.
"Mas Woojin, kangen!" Teriak Daf merentangkan tangan nya memeluk Woojin erat. Jihoon mendengus sebal, kenapa ia tak diperlakukan seperti kakak nya juga.
"Kemarin-kemarin kan udah ketemu, masa masih kangen aja," Ucap Woojin diakhiri dengan kekehan, Woojin membalas pelukan Daf dengan hangat.
"Gue ngga dipeluk, Daf?" Raut wajah Jihoon terlihat masam, Daf melayangkan tatapan tajam.
"Jihoon gembul, susah meluknya" Daf memasang ekspresi meledek kearah Jihoon. Woojin menggelengkan kepala melihat tingkah mereka yang sama sekali tak berubah sejak duduk di tadika.
"Ayo masuk," Ajak Daf pada akhirnya menyisakan Jihoon yang masih menggerutu sebal di ambang pintu.
"Daf kuliah dimana?" Tanya Woojin di sela-sela memakan Pizza yang ia bawa. Air muka Daf seketika berubah menjadi datar, Jihoon dapat merasakan nya. Woojin melempar pandangan heran kearah Jihoon, bertanya 'kenapa?'
"Ngga tau, kaya nya Daf tahun ini berhenti dulu," Ucap Daf mengulum senyum nya. Woojin merasa bersalah dengan pertanyan yang ia lontarkan, Jihoon malah terus mendelik kan matannya kearah Woojin.
"Daf kalau butuh temen bilang ya ke mas, mungkin mas nemenin Daf selama satu bulan kedepan," Woojin mengelus bahu Daf dengan tangan kiri nya. Daf mengangguk segera dengan senyum sumringah.
"Jihoon sisain yang kue keju nya buat gue dong," Tukas Daf yang menghentikan Jihoon menghentikan aksi mengunyah kue keju nya.
"Nih," Jihoon menyodorkan kue keju dari sisi lain nya yang belum ia gigit. Dengan senang hati Daf menerima suapan Jihoon.
"Manis banget sih," Ucap Woojin terus memperhatikan tingkah mereka berdua. Jihoon tersenyum mengulum senyum nya, terlihat lucu dengan sisa kue keju yang belum ia telan.
"Telen dulu kue nya, pipi nya nambah berisi kan"
____________________________________
Voment
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar ⊹ Minhyun ft. Jihoon
Fanfiction[ Hiatus ] When 27th fall in love with 18th © loosesage