42

266 46 1
                                    

Makin sepi aja rasanya 😌







Minhyun hampir saja membanting seluruh vas bunga yang terpajang di ruang tamu, detik ini kesabaran nya terasa sudah habis. Pagi ini ia berencana untuk menemui Dafera, namun sang ayah kembali menghalangi nya. Dengan dua lembar tiket menuju Italia, sang ayah begitu tega membuat Minhyun hampir seperti orang gila.

Ayah nya baru saja pergi, dia akan ke Bali mengurus beberapa hal yang belum ia selesaikan. Minhyun tidak mau tahu soal itu, yang dia inginkan sekarang adalah bagaimana caranya agar ia tak pergi ke Italia bersama dengan gadis cerewet sok baik bernama Lucy.

Semalam dia berada disini, menyaksikan betapa pedih nya kisah Dafera yang di rendah kan dan dibanding-bandingkan. Minhyun bahkan masih ingat bagaimana ayah nya menggores hati Dafera. Bagi Minhyun, tidak sepatutnya orang pintar seperti ayah nya merendahkan orang lain.

"Minhyun mending ga usah nikah." Minhyun berlalu dari hadapan sang mamah, Minhyun berderap ke arah kamar nya dilantai dua. Sangat menyesakkan bagi Minhyun, ketika mamah nya mendukung sang ayah yang akan mengirim nya ke Italia bersama Lucy.

Arnita menyusul anak nya, mencoba menenangkan Minhyun. Berharap anak nya itu bisa mengerti apa yang dilakukan oleh suami nya. Ia berjalan ragu, memegangi knop pintu.

Tidak dikunci.

"Hyun kamu harus dengerin mamah dulu, ayah ngirim kamu ke Italia kan buat bisnis disana. Bukan nya kamu seneng?"

Minhyun yang sedang memasukkan baju-baju nya ke koper pun menoleh, hanya sekilas lalu melanjutkan aktivitas nya memilih kemeja yang akan dibawa. Ya, Minhyun tahu itu.

"Ya tapi kan mah, ga perlu sama Lucy juga! Yang ada Minhyun repot gara-gara dia, mah." Terdengar helaan napas berat Minhyun saat kalimat itu berakhir dengan nada frustasi.

Sejujur nya Arnita juga tidak menyetujui nya, karena ia tidak terlalu suka pada Lucy. Dari cara nya menatap Dafera kemarin malam, menyimpulkan gadis itu adalah gadis yang tidak baik.

"Ayah nanti marah lagi hyun, kamu ga mau kan?" Arnita bertanya, suara nya yang memelan membuat Minhyun terdiam. Lagi-lagi Minhyun harus menuruti nya, kalau tidak, sang ayah akan marah dan itu akan mempengaruhi kesehatan nya.


***



Jihoon merutuki dirinya sendiri karena Dafera kembali menangis akibat ia yang kelepasan mengeluarkan kata-kata yang membuat Dafera sensitif. Kemarin malam, sekitar pukul sepuluh malam tangis Dafera sudah reda, dan sekarang Jihoon membuat Dafera kembali menangis lagi.

"Aduh Daf maaf," Ungkap Jihoon memasang raut wajah panik. Kenapa sih dirinya tidak bisa seperti Woojin yang dengan mudah nya menghentikan tangis Dafera semalam.

Dafera menundukkan kepala nya, masih menangis tanpa suara. Mereka berdua sedang duduk dilantai yang dilapisi karpet berbulu. Jihoon menyandarkan kepala nya ke tembok, lalu mengusap wajah nya kasar. Tangan nya meraih ponsel yang tergelatak diatas lantai, ia menelepon Woojin agar segera kemari.

Walaupun laki-laki Woojin nampak nya tak bisa meninggalkan pekerjaan rumah, masak, bersih-bersih memang sudah menjadi kebiasaan Woojin.

"Nanti bang Woojin ke sini kok Daf, udah ya jangan nangis dong. Ntar gue ikut nangis," Jihoon menggigit kuku nya sendiri, bahkan sesekali ia mengusap wajah nya kasar. Ah dasar Jihoon.



***



"Cy, lepas! Saya ribet bawa koper nya!" Suara Minhyun meninggi begitu Lucy menggelayuti tangan lengan nya dengan manja, bukan nya senang Minhyun malah merasa jijik di pegang-pegang oleh Lucy.

"Kamu kayak nya ga suka banget sama aku,"



Emang.

"Kenapa sih saya harus ketemu kamu lagi?" Minhyun memiringkan senyum nya, tangan Lucy sudah tak hinggap di lengan nya. Raut wajah Lucy yang awal nya cerah menjadi berbadai, mungkin beberapa saat lagi dia akan marah.

"Aku ketemu sama kamu tuh udah takdir hyun!" Jawab nya ketus, hentakan dikaki nya terdengar lebih keras. Sudah dipastikan gadis itu tengah marah, Minhyun tidak merespon nya lagi. Kalau memang takdir nya bertemu dengan Lucy, bahkan berjodoh dengan Lucy —Ey kok apes banget sih takdir Minhyun.





***

Sugar ⊹ Minhyun ft. JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang