86

186 26 4
                                    

Ninu ninu ninu
awas ada typo, aku g edit lg hehe



Sekali lagi Dafera memperhatikan dasi yang melingkari leher Minhyun, napas nya menyembur karena sudah lelah melihat Minhyun yang kesusahan mengenakan dasi karena terburu-buru.

"Mas, pelan-pelan aja make dasi nya," Ujar Dafera pada akhirnya. Ia sudah tidak bisa mendiamkan Minhyun kalau sudah seperti ini, hari ini Minhyun akan berangkat bekerja untuk pertama kali nya dalam tahun ini.

Setelah hampir satu tahun lebih Minhyun menyandang pengangguran, akhirnya ia dapat kembali bekerja, di kantor nya, di perusahaan milik ayah nya. Itu semua berkat bantuan Daniel, serta kegigihan nya dalam membangun perusahaan besar di China.

"Udah. Aku berangkat dulu ya, sayang." Minhyun berlalu dari cermin besar yang memantulkan setengah tubuh nya. Dafera mengangguk, ia mengikuti Minhyun, membawakan tas kerja.

"Oh bentar-bentar. Ada yang lupa." Minhyun menghentikan langkah nya, ia kemudian berbalik, mendapati Dafera yang sudah berada tidak jauh dari posisi nya berdiri. Senyum jahil itu muncul di wajah Minhyun, sontak Dafera membelalakkan kedua bola mata nya, merasa takut dan terancam di saat yang bersamaan.

Minhyun merengkuh kepala Dafera, sekaligus membawa tubuh Dafera mendekat ke arah nya. Minhyun mendarat kan ciuman di kening, sampai bibir Dafera. Berlangsung cukup lama, sehingga membuat Dafera kesulitan bernapas.

"Cium balik," Ujar Minhyun dengan suara lembut, namun menghipnotis Dafera. Ia menuruti Minhyun, kedua kaki nya berjinjit mengecup bibir Minhyun secara kilat, tapi Minhyun menahan nya. Tidak mau kehilangan kesempatan, Minhyun terus menautkan bibir mereka. Hanya menautkan.

Dafera selanjutnya menunduk, malu sendiri dengan apa yang ia perbuat. Lain hal nya Minhyun yang malah menertawai Dafera.

"Jantung nya awas lepas." Ledek Minhyun masih di iringi tawa ringan, Dafera langsung saja melayangkan pukulan kecil ke dada bidang Minhyun.

"Udah ah, mas bisa telat gara-gara kamu yang terus-terusan nakal." Minhyun pergi, mengambil alih tas, mengusap rambut Dafera gemas. Terus terusan nakal kata nya, bukan nya Minhyun yang terus-terusan nakal? 

Dafera tidak ambil pusing, ia tidak mengantar Minhyun sampai di depan rumah, karena ia malas bertemu dengan Guanlin yang sekarang menjemput Minhyun dikarenakan mobil Minhyun yang sedikit bermasalah.

Lian menangis beberapa detik yang lalu, naluri nya seakan tahu kalau ibu nya sedang di jahili oleh ayah nya. Dafera menenangkan Lian, mulai dengan cara menepuk-nepuk pantat, hingga menyanyikan lagu yang biasa nya Minhyun lakukan. Tapi ternyata hal tersebut tidak sama dengan apa yang Minhyun lakukan, jelas sekali Lian sudah bisa membedakan mana suara yang lembut dan mana suara yang kurang lembut.

"Lian udah ya nangis nya, tau gak sih kalau mama khawatir banget kalau Lian nangis gini," Tutur Dafera. Tak lama jemari mungil Lian memegang kuat telunjuk Dafera, tangis nya mereda di ganti dengan senyum yang melebar.

Lian itu di kirim Tuhan untuk menemani Dafera, menjadi pelengkap hidup antara kebahagian nya dan Minhyun, menjadi malaikat kecil yang akan membuat Dafera selalu tersenyum di kala sedang sedih.

-

Minhyun memasuki ruangan dengan langkah santai, namun tetap berwibawa. Dibelakang nya terdapat asisten Daniel yang dikirim khusus dari China, sebetulnya ia sudah di pindah tugas ke perusahaan ini atas dasar menjadi mata-mata untuk Minhyun dan Seongwu.

Semua yang berada di ruangan melayangkan tatapan kaget, bingung dan serius, ada juga tatapan memuja dari beberapa gadis yang baru saja di rekrut beberapa minggu kemarin.

Seongwu berdiri dari duduk nya secara kilas, ia terlihat naik pitam. Jelas sekali guratan bingung, marah tergaris di sebagian dahi atas nya. Minhyun menyuruh mereka untuk duduk, memulai peresmian dan pengenalan.

Acara sama sekali tidak berlangsung menegangkan, asisten pribadi Daniel menutup acara peresmian pemimpin baru perusahaan. Semua pegawai penting yang duduk di kursi mulai berhamburan keluar ruangan, beda hal nya dengan Seongwu yang masih duduk mematung di tempat nya. Tidak begitu jauh dari Minhyun yang sedang menata sisa berkas yang diberikan asisten Daniel yang sekarang menjadi asisten nya.

"Pak Seongwu tidak ikut pergi?" Tanya Minhyun, ia menatap Seongwu ramah, sangat ramah sampai-sampai Seongwu menjadi lebih kesal. Jauh sekali dalam benak nya bahwa yang menjadi kepala pemimpin adalah Minhyun lagi. Rasanya Seongwu benar-benar kalah telak, ingin rasa nya menguburkan diri bersama harta peninggalan sang ayah.

Seongwu bergerak memundurkan kursi, ia melangkah meninggal kan ruangan tanpa sepatah kata. Ia terlalu marah dan bingung di saat yang bersamaan, pantas saja pada rapat yang diadakan pada bulan lalu, ia mendapati inisial nama Minhyun disana. Harusnya Seongwu sudah curiga, namun ia telah menipis nya karena kesempatan besar bisa bekerja sama dengan perusahaan terbesar di China.

"Benar ya kata Daniel, dia ga bisa berkutik."



***

bayangin mv spring breeze

dimana KDN ngalahin OSW
HMH dan LGL nya liat
sambil nyemangatin:'')

Dan taraa~ jadilah part
kurang memuaskan ini.

Semoga masih suka ya

Big thank you ❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sugar ⊹ Minhyun ft. JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang