56

211 28 2
                                    

1321 word—special buat kalian 😻
Part kemarin aku liat rame wkwk

.
.

Pagi kembali datang, rumah besar Minhyun sudah ribut akibat Guanlin dan juga Seonho yang berulah berebut makanan.

"Astaga! Kalian jangan berisik, yang lain nya nanti ke ganggu!" Lucy berseru. Gadis itu masih mengenakan baju tidur nya, baru saja keluar dari kamar mandi.

"Diem ci." Guanlin mendengus karena kalah berebut dengan Seonho.

"Minhyun sama Dafera udah bangun belum, cy?" Tanya mamah. Lucy menggeleng kan kepala nya.

"Lin tolong bangunin Minhyun dong, tolong ya," Pinta beliau. Guanlin mengangguk patuh, ia beranjak dari duduk nya meninggalkan Seonho yang masih memamerkan ayam di tangan.

"Ikut!" Seonho berteriak. Ia membawa sisa tulang ayam goreng.

"Jangan deket-deket!" Guanlin memberi jarak ketika Seonho berjalan berdampingan bersama nya.

"Apasih jijik banget sama gue kayaknya." Seonho memutar kedua bola mata nya.

Sesampai nya mereka di lantai atas, mereka agak kebingungan — dimanakah kamar Minhyun?

"Kamar nya yang mana cui?" Tanya Guanlin tanpa menatap Seonho, sepupu yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri. Seonho mendekat ke meja yang tidak begitu jauh dari tangga.

"Nah!  Ini ada denah nya ternyata, niat banget napa dah." Seonho mencari-cari kamar baru Minhyun dan Dafera menggunakan telunjuk nya. Mata nya memicing, meneliti setiap tulisan di kertas yang menurut nya terlalu kecil.

"Itu sebelah sana," Ucap Guanlin yang menemukan kamar nya lebih dulu. Seonho mendengus, kemudian mengekori Guanlin.

"Om Minhyun! bangun! udah siang!" Guanlin berteriak penuh semangat. Sementara Seonho bagian mengetuk pintu.

"Ga ada suara, lagi apa ya?" Tanya Seonho, ia menempelkan telinga nya di pintu berlapis cat putih tersebut. Guanlin mengangkat kedua bahu nya.

Seonho menilik meja yang sebelum nya mereka lihat, kalau Seonho tidak salah lihat, ada laci di meja tersebut.

"Heh mau kemana lu!" Teriak Guanlin saat Seonho berlari kearah meja kecil di ujung tangga.

"Lin ada kunci cadangan nya!" Teriak Seonho senang, ia segera mengambil kunci kamar nomor 12

"Kita mau buka gitu?" Tanya Guanlin, kedua alis nya terangkat sempurna. Seonho tersenyum lebar, kemudian mengangangguk kan kepala.

"Om Minhyun marah, gue ga tanggung jawab ya."

"Jangan berisik ah." Seonho mulai memasukkan kunci kedalam lubang nya, kemudian memutar kunci hati-hati. 

Seonho membuka pintu secara perlahan, Guanlin ikut melongokkan kepala nya. Semoga tidak akan ada yang meniru sikap keduanya.

"A-aaw!" Seonho dan Guanlin menahan teriakan nya. Mereka melihat kearah belakang, dimana Lucy tengah menjewer kuat telinga mereka. Raut wajah nya terlihat penuh amarah.

"Kunci lagi! Terus kalian turun!" Gertak Lucy dengan nada pelan. Seonho mengangangguk lemah, telinga nya masih di tarik kuat oleh Lucy.

"Udah ci, lepasin," Ungkap Guanlin memelas. Lucy menghela napas. Ia melepas tarikan pada telinga Guanlin dan Seonho. Guanlin dan Seonho langsung kabur.

Lucy ikut turun menyusul Guanlin dan Seonho. Saat kaki nya menginjak lantai ruang makan, terlihat Guanlin dan Seonho yang sedang berpelukan.

Papah Lucy terkekeh melihat tingkah keduanya, Lucy mengernyit heran. Ada apa sih?

Sugar ⊹ Minhyun ft. JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang