Jihoon membuka pesan yang dikirim Minhyun kepada Dafera, ia menghapus nya satu persatu. Seperti biasa, Jihoon menarik salah satu sudut bibir nya keatas apabila ada suatu hal yang tak ia sukai. Dan Minhyun adalah salah satunya.
"Hoon, ngapain?" Tanya Dafera setelah kembali dari dapur membawa nampan yang berisi dua cangkir teh hangat dan satu gelas susu.
"Oh gapapa, ini ada pesan dari operator. Ga penting sih jadinya di hapus aja," Jawab Jihoon tersenyum sekilas, wajah nya tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali.
"Freon, ayo sini!" Teriak Jihoon pada Freon yang masih sibuk dengan puzzle yang dibelikan Jihoon kemarin. Freon menoleh sekilas, ia bangkit membawa papan puzzle, lalu menaruh nya di atas sofa.
"Mbul, bantuin Freon masangin puzzle," Ujar Freon mendudukkan dirinya di samping Jihoon, bersamaan dengan potongan-potongan puzzle yang tergeletak sembarangan diatas sofa yang mereka berdua duduki.
"Ini minum dulu susu nya, sayang," Tutur Dafera menyerahkan segelas susu kepada Freon. Dengan tak sabaran Freon menerima segelas susu hangat tersebut, ia mulai meminum nya dengan perlahan.
Jihoon membantu Freon mencari potongan puzzle yang sesuai, sementara Freon yang memasang nya pada papan. Dengan teliti mereka berdua menyelesaikan puzzle yang terbilang cukup rumit dikarenakan potongan-potongan puzzle yang terlalu banyak.
"Kangen daddy." Freon menopang dagu nya, menatap kosong kearah lukisan besar yang terpajang di ruang tamu rumah Dafera. Sudah dua hari sejak pernikahan Sungwoon, pria itu belum kembali.
"Mbul lagi kangen bang Daniel," Ucap Jihoon ikut melakukan apa yang dilakukan Freon. Bukan apa-apa, hanya saja Jihoon memang merindukan Daniel. Sosok nya yang selalu ceria seperti Dafera membuat Jihoon rindu canda tawa nya.
"Bang Daniel itu siapa?" Freon selalu bertanya jika ada hal yang tidak ia ketahui. Dafera hanya mengunyah permen karet nya, ia juga merasakan hal yang sama seperti apa yang Jihoon rasakan.
Dafera sangat rindu akan Daniel, ingin rasanya ia bertemu dengan Daniel sekarang ini, menelepon nya dari malam sampai pagi, mengobrol kan hal-hal yang tidak penting, tertawa bersama kadang dalam benak Dafera muncul banyak pertanyaan yang mampu membuat dirinya emosional.
"Bang Daniel itu, kakak nya sissi." Jihoon tersenyum, ia membawa tubuh Freon kedalam pangkuan nya. Kedua pipi Freon ia tangkup menggunakan kedua tangan nya, otomatis bibir pink Freon mengerucut seperti ikan.
Freon mengangguk paham, bibir nya masih mengerucut sempurna. Tak lama, Jihoon menciumi nya berkali-kali, membuat Freon terkikik geli. Dafera yang melihat nya tak kuasa menahan keterkejutan, bahkan mulut nya membentuk huruf O secara sempurna.
"Hoon, jangan gitu ah!" Peringat Dafera, tatapan wajah nya yang teduh berubah menjadi menyeramkan. Namun, tetap lucu dimata Jihoon. Freon masih tertawa geli, ia berhasil melepaskan diri dari Jihoon.
"Mau juga? Sini-sini!" Jihoon berujar girang, ia mengakhiri kalimat nya dengan tertawa pelan. Dafera menaikkan kedua bahu nya, merasa sedikit geli dengan tingkah Jihoon yang kurang waras akhir-akhir ini.
"Kalau dikampus temenan nya sama siapa sih hoon, kok gue jadi takut gini ya." Kalau bukan teman, mungkin sudah Dafera tendang agar Jihoon berada di planet Mars. Jihoon tidak menanggapi Dafera, saat terlintas isi pesan yang Minhyun kirim kepada Dafera, membuat perasaan Jihoon menjadi buruk.
"Abis ini Freon main kerumah mbul aja ya, ketemu mas Woojin, main action figure lagi," Ajak Jihoon pada Freon. Bocah itu mengangguk setuju. Dafera terdengar menghela napas dalam, bukan nya dulu Freon begitu menyukai nya, sekarang malah Jihoon yang lebih disukai oleh Freon.
"Yaudah sana, pulang!" Seru Dafera menumpuk kedua tangan nya didepan dada. Kali ini, Jihoon sangat-sangat menyebalkan, kalau diizinkan untuk mengirim nya ke Zimbabwe, sudah Dafera kirim sejak dulu. Lumayan lah, disana Jihoon bisa dibilang manusia paling tampan.
"Okelah, ayo Freon. Kita pulang." Jihoon bangkit dari duduk nya, ia juga membawa Freon kedalam gendongan nya. Freon terlihat mengantuk setelah meminum semua susu hangat nya. Baguslah, Jihoon jadi tidak perlu berdebat dengan Freon, karena Freon biasanya lebih suka main bersama Dafera dibanding dengan dirinya.
"Jihoon, ih kenapa sih!" Kedua alis Dafera menyatu, benar-benar marah sekaligus bosan dengan apa yang Jihoon lakukan. Jihoon sekarang banyak berulah.
Setelah kepergian Jihoon dari rumah nya, Dafera memilih berdiam diri di kamar Daniel. Pintu depan sudah ia tutup rapat, tak lupa dikunci agar tidak ada yang bisa masuk begitu saja.
Ponsel Dafera bergetar beberapa saat, Dafera meraih ponsel nya. Mata nya mengerjap beberapa saat, memastikan kalau Dafera sedang tidak bermimpi.
Om Minhyun
Daf, kenapa pesan
saya cuma dibacaPesan yang mana om?
Saya telepon ya...
Jangan om,
Kenapa?
Lagi males ngomong, maaf...
Oh iya, mungkin chat nya
tadi dibaca sama Jihoon.
Aku belum baca pesan dari om
sama sekali.Kamu marah?
yaudah, ga usah dipikirinEngga om,
Tidur daf, udah malem
Belum ngantuk om
Om aja sana tidurDisini masih pukul 5 sore
Sebelumnya, saya mau
minta maaf sma kamuOm Minhyun dmna?
Hm iya om, udh dimaafin kok:)Saya? Dihati kamu deh
kayaknya,
• Daf
• Yakin cuma di read?
• Udah tidur ya,
• Good night daffie ❤***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar ⊹ Minhyun ft. Jihoon
Fanfiction[ Hiatus ] When 27th fall in love with 18th © loosesage