6

1K 92 4
                                    

Daf baru saja membuka pintu rumah nya, hari ini dia habiskan untuk sekedar bersih-bersih rumah, dari mulai halaman depan sampai halaman belakang.

Perhatian Daf teralihkan akibat seseorang berusaha membuka pintu gerbang rumah nya dengan tidak sabaran. Daf segera menghampiri laki-laki jangkung didepan sana.

"Maaf, nyari siapa ya?" Tanya Daf sembari ikut membuka kuncian pintu, tangan nya tidak sengaja bersentuhan dengan laki-laki didepan nya ini. Daf sama sekali tidak mengenal dia siapa.

"Gue nyari temen," Ucap nya dengan singkat, Daf bingung bukan main.

"Ini gue boleh main ngga?" Tanya nya, Daf masih memasang wajah heran. Dia segera mengangguk sebagai jawaban, laki-laki didepan nya tersenyum lebar.

"Tapi, gue lagi bersihin halaman" Daf mengikuti nya dari belakang.

"Ngga papa, perlu gue bantuin?
Oh iya, nama gue Vero Guanlin Samudera, panggil aja sayang, nama lu siapa?"

Daf bergeming,

"Hei, kok ngelamun, ganteng ya gue? Iya gue juga tau" Dengan percaya dirinya Guanlin tersenyum dan melemparkan tatapan genit kearah Daf.

Jujur Daf menjadi takut sekarang,

"Panggil aja Daf, lu ngga usah bantuin gue, duduk aja tuh disana" Daf menunjuk kursi di samping taman. Guanlin mengikuti arah telunjuk mungil Daf.

"Nama lu Daf? Apaan tuh Daf? kok aneh sih,
males ah duduk mulu, tepos pantat gue"

Daf menarik napas nya dalam, hal yang dapat Daf simpulkan sekarang adalah sikap Guanlin yang menurut nya berisik.

"Ish ngeselin," Daf mengabaikan Guanlin dan mulai mengepel lantai di ruang tamu. Guanlin ikut masuk kedalam, dan dia duduk seenak nya di sofa.

"Guanlin, lu tunggu diluar aja deh mendingan" Titah Daf yang tidak didengar oleh Guanlin, dia malah mengeluarkan ponsel mahal terbaru milik nya.

"Nama panggilan gue bukan Guanlin," Ungkap Guanlin, dia merogoh saku celana jeans dan membuka bungkus permen karet. Daf diam memegangi pel an, Guanlin dengan sengaja membuang bungkus permen di lantai.

"Emang gue pikirin" Kesal Daf, ia membatalkan acara bersih-bersih rumah nya. Ia terlanjur kesal dengan Guanlin. Harusnya tadi Daf tidak mengizinkan Guanlin untuk main.

"Mamah lu kemana? Kok rumah sepi?" Mata Guanlin menyapu setiap sudut ruangan. Dia kambali ke posisi tiduran nya disofa, Daf tidak menjawab pertanyaan Guanlin.

"Eh Daf, jawab kek, ditanyain cogan harus nya bersyukur" Guanlin menormalkan posisi nya menjadi duduk tegap menghadap Daf.

"Sebenernya lu mau apa kesini?" Daf melayangkan tatapan tajam nya, Guanlin bergeming ditempat. Mata nya yang terlihat tidak segar membuat Daf meringis.

"Nyari tante-tante," Jawaban Guanlin yang tidak masuk akal segera dihadiahi satu bantal sofa yang melayang kearah wajah tampan nya.

"Ey bercanda, hehe" Guanlin tertawa dengan mata nya yang menyipit. Menambah kesan lucu yang terlukis jelas disana.

"Maaf ya kalau gue sok akrab sama lu, serius deh gue ngga ada maksud apa-apa," Lanjut Guanlin, sekarang dia membentuan peace sign.
Daf hanya mengangguk, agak ragu dengan kewarasan Guanlin.

"Rumah lu dimana deh? Baru pindah ya lu?" Daf berusaha mencari topik pembicaraan. Tapi kesan nya dia seperti menginterogasi Guanlin.

"Iya nih gue baru pindah kemarin," Guanlin berucap tanpa melihat kearah Daf. Membuat Daf agak curiga dengan tingkah Guanlin.

"Oh" Daf ber oh ria,

"Ey jalan yuk, gue bosen dirumah
Rumah gue disamping rumah lu btw
Mau main ga yuk!" Guanlin mengantongi ponsel nya lagi, dia bangkit dari duduk nya. Daf mendongakkan wajah nya melihat Guanlin yang ternyata sangat tinggi.

"Ngga mau," Tolak Daf, Guanlin kembali duduk menatap tajam Daf.

"Ngga ada duit ya lu?" Tanya Guanlin, Daf merasa tersinggung kali ini.

"Iya, puas lu gue udah jujur!" Napas Daf naik turun tak beraturan. Daf bisa saja mengusir Guanlin dari sini tapi, ia terlalu malas untuk mengusir laki-laki jangkung itu.

"Eh beneran ya? Sorry loh, gue traktir deh anggep aja sebagai permintaan maaf" Guanlin beralih duduk di sebelah Daf. Berusaha membujuk Daf yang kesal.

"Lu mending pulang aja deh Guanlin!" Bentak Daf agar Guanlin tidak mengganggu nya lagi.

"Udah gue bilang nama panggilan gue bukan Guanlin tapi SAYANG," Balas Guanlin tidak terima. Daf menahan malu, ia tidak pernah menggunakan kata itu untuk memanggil orang yang baru ia kenal.

Jihoon saja yang sudah lama menjadi teman nya tidak pernah Daf panggil seperti itu. Lalu, sekarang Daf harus memanggil Guanlin dengan kata 'sayang'.

"Aneh nama Vero Guanlin Samudera, kok dipanggil nya sayang, gila!"

"Gue masih waras, please"

Setelah berdebat dengan Guanlin akhirnya Daf menyetujui ajakan Guanlin, ia terlebih dahulu ke rumah Guanlin yang ada disamping nya. Koper-koper Guanlin masih tersimpan di ruang tamu.

Guanlin baru datang kemarin sore, dia kabur dari rumah nya. Entah karena masalah apa, Daf tidak ingin mencampuri urusan orang lain.

Guanlin mengajak Daf berkeliling membeli baju, karena baju yang Guanlin bawa tidak terlalu banyak seperti di lemari yang tersedia di rumah nya.

"Guanlin, beli nya banyak banget sih
Tiga aja kan cukup!" Daf jengkel karena Guanlin terus mengambil baju yang ia suka.

"Nama panggilan gue bukan Guanlin," Ungkap Guanlin acuh, Daf rasanya ingin menjatuhkan diri nya sekarang.

"Sa-sayang kamu beli baju nya jangan banyak-banyak ya"

"Ngga banyak ini Daf,"

"Itu banyak banget, yang!"

"Loh Daf, kamu pacaran?"

Guanlin menoleh secara bersamaan, dan menemukan Minhyun di belakang sana.




______________________________________





Voment juseyoo ❤







Sugar ⊹ Minhyun ft. JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang