enak nya yang fast atau slow? ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Dafera membuka mata nya perlahan, cahaya matahari yang menyusup dari balik tirai membuat tidur nya terganggu. Dafera merasakan lengan nya terlingkari oleh lengan lain nya.
Helaan napas Dafera keluar begitu saja ketika ia sadar masih berada di rumah Sungwoon, dikamar Freon lebih tepat nya.
Semalam Freon tidak memboleh kan Dafera pulang sebelum daddy nya datang, namun ternyata yang ditunggu tak kunjung pulang. Freon sempat menangis, untung bibi cepat datang dan membawakan segelas susu untuk Freon. Lalu, Dafera membawa Freon kedalam kamar nya, membacakan nya cerita dongeng dan ternyata berakhir dengan dirinya yang ikut terlelap disamping Freon.
"Freon. Hei bangun," Dafera menepuk pipi tembam Freon pelan, bocah itu menggeliat kecil, perlahan ia membuka mata nya. Senyum nya mengembang ketika melihat presensi Dafera dihadapan nya.
"Good morning, sissi." Freon mendekat kan wajah nya ke wajah Dafera, mencium pipi kanan dan kiri Dafera berkali-kali. Rasa senang tak bisa Dafera hindari, bukan karena Dafera menyukai Freon. Melainkan ia sangat gemas karena tingkah bocah itu.
"Freon mau mandi, but the water in my bathroom is empty," Tutur Freon mengerucutkan bibir nya. Ia mengambil ancang-ancang untuk menarik selimut nya, namun Dafera menahan nya.
"Dirumah kan ada kamar mandi lain," Ujar Dafera menarik tangan mungil Freon agar bocah kecil itu turun dari tempat tidur nya.
"Yang di depan juga air nya mati, cuma ada di kamar nya daddy." Freon berjalan mengikuti langkah kaki Dafera, pagi ini wajah nya lebih berseri dari kemarin-kemarin.
Dafera menghentikan langkah kaki nya, kalau kamar mandi nya hanya ada di kamar Sungwoon. Haruskah ia masuk kedalam kamar Sungwoon?
"Why?" Tanya Freon mendongakkan kepala kearah Dafera.
"Freon mandi sendiri ya. Sissi mau pulang aja," Tutur Dafera. Melihat pergerakan Freon yang nampak merajuk membuat Dafera tak tega.
"Yaudah, yaudah. Sissi temenin Freon mandi. Tapi, abis Freon mandi, sissi pulang. Okay?"
Freon berpikir sejenak, lalu anggukan itu akhirnya menjadi jawaban atas permintaan persetujuan Dafera.
"Knock knock, Daddy!" Freon mengetuk pintu kamar Sungwoon cukup keras, namun tak ada jawaban sama sekali.
"Sissi putar knop pintu nya," Ujar Freon tak sabaran, tangan mungil nya sama sekali tak bisa meraih knop pintu karena cukup tinggi.
Dafera memutar knop pintu ragu, akibat paksaan Freon akhirnya pintu itu terbuka."Huh pasti daddy tidak mengunci pintu kamar nya." Freon memasuki kamar Sungwoon perlahan, kamar luas dengan nuansa putih itu nampak rapi dan juga nyaman untuk ditempati. Kedua kaki Dafera masih berada di ambang pintu, ia ingin bergerak menyusul Freon namun, langkah nya terkesan ragu.
"Sissi!" Panggil Freon dengan suara nya yang tinggi, Dafera segera menderap lebih dalam menuju kamar Sungwoon. Kemudian kedua bola mata nya menangkap bahu kekar Sungwoon yang sedang berdiri di depan lemari pakaian, napas Dafera memburu, ingin rasanya ia berteriak karena frustasi. Hal yang ia pikirkan beberapa puluh menit lalu, kini terjadi. Sungwoon topless.
"Pagi Daf," Sapa Sungwoon membalikkan badan. Sumpah ya, pria yang satu ini seperti tidak mempunyai dosa sama sekali. Ketika dia sedang menurunkan kaus nya, pria itu malah menyapa Dafera.
"Pagi om." Dafera mengulum senyum nya. Ia kembali melangkah menuju kamar mandi, disana ada Freon yang sudah berdiri dibawah guyuran shower, masih dengan pakaian lengkap nya.
"Freon, baju nya kenapa ga dilepas?" Dafera berdiri cukup dari Freon, ia menyilangkan kedua tangan nya di depan dada.
"Mau main air dulu sama sissi, kalau buka baju sekarang malu." Freon melebarkan senyum nya, bocah ini rupanya tidak jauh berbeda dari Sungwoon.
"No, jangan main air nanti dimarahin daddy," Peringat Dafera ia mematikan shower, Freon mengerucutkan bibir nya.
"Sissi nunggu diluar aja ya." Dafera mencubit pipi Freon sekilas, ia melangkah keluar kamar Sungwoon dengan segera.
"Eh Daf, kamu gapapa dari semalem disini?" Sungwoon menaruh cangkir kopi nya di atas meja, kedua bola mata nya ia alihkan untuk melihat Dafera yang kebetulan berjalan melewati nya.
Dafera mengerjap kan mata nya sejenak. "Engga om," Jawab Dafera singkat. Ia kembali melangkah ke kamar Freon, guna mengambilkan baju.
"Saya antar pulang ya, nanti kamu sarapan dulu."
---
Dafera telah sampai di depan rumah nya dengan selamat, rumah nya terlihat begitu sepi tak berpenghuni. Gadis itu mengucapkan banyak terimakasih kepada Sungwoon yang telah repot-repot mengantar nya.
Dafera keluar dari mobil, melambaikan tangan nya ketika salah satu kaca mobil itu terbuka lebar menampilkan wajah lucu Freon. Sebelum membuka pintu pagar, atensi Dafera teralihkan pada mobil yang terparkir di depan nya. Bukan nya itu mobil Minhyun?
"Daf semalem saya kerumah kamu, kok kamu ga ada?" Baru saja Minhyun keluar dari mobil, ia sudah melemparkan pertanyaan, tanpa sapa. Raut di wajah nya menunjukkan rasa khawatir, namun Dafera tidak menyadari hal tersebut.
"Om semalem kesini? Duh maaf ya om, Daf gatau. Soalnya Daf ketiduran di rumah nya om Sungwoon."
Ketiduran
Di rumah om Sungwoon
Minhyun mengulum senyum, tak dipungkiri kalimat itu berhasil membuat sesuatu didalam sana seakan retak begitu saja.
"Om ga kerja?" Tanya Dafera. Mereka berdua menjadi tontonan beberapa orang yang lewat, Dafera masa bodo dengan hal tersebut. Saat ada tetangga nya lewat, dia tersenyum sebagai sapaan.
"Iya nih lagi kosong." Lebih tepat nya Minhyun mengosongkan jadwal nya, demi Dafera tentunya.
"Om masuk aja yuk, ngobrol di dalem."
Tidak bisa mengatakan saat malam bukan berarti tidak bisa membicarakan di waktu pagi :)
***
Hdh itu yg terakhir kalimat
apasi ya wkwkw XD
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar ⊹ Minhyun ft. Jihoon
Fanfiction[ Hiatus ] When 27th fall in love with 18th © loosesage