ayo vomment, aku maksa XD
Dafera menghentikan langkah nya yang semakin terasa berat, ia memilih duduk di bangku taman dan mengamati setiap orang-orang yang ada disana. Dafera melihat beberapa anak yang sedang bermain di taman, dengan riang dan gembira mereka tertawa mengejar satu sama lain.
Dafera rindu masa itu, Dafera ingin mengulang masa kecil nya yang bisa dibilang kurang bahagia, Dafera juga ingin bermain bersama teman-teman masa kecil nya, tapi itu tidak mungkin terjadi lagi.
Dulu teman yang mau bermain dengan dirinya adalah Daniel, kakak nya sendiri. Siapa lagi kalau bukan dia yang akan peduli.
Semua orang saat itu benar-benar benci pada kekuarga Dafera, sampai anak-anak mereka tak boleh berdekatan dengan Dafera."Ngelamun terus."
Dafera menoleh ke samping nya, kini ia mendapati sosok Minhyun yang masih rapih dibalut kemeja kerja, dasi dan juga jas nya.
Dafera sekilas tersenyum, ia bingung harus membalas perkataan Minhyun bagaimana. Mau mengelak, tapi Minhyun pasti menyadari elakan nya."Nih diminum," Ucap Minhyun menyodorkan cup berisi matchalatte dingin. Daf menerima nya dengan ragu.
"Makasih om." Dafera masih memegangi cup tersebut tanpa meminum nya, bukan karena menolak, ini semua karena mood Dafera yang kurang baik sehingga menimbulkan ia malas untuk minum, meskipun itu minuman favorite nya.
"Saya disuruh kesini sama Daniel, maaf kalau saya ganggu waktu kamu." Minhyun menatap area taman di depan nya, melihat anak kecil membuat nya sedikit tenang sekaligus khawatir.
"Kenapa bang Daniel nyuruh om kesini?" Dafera menoleh sekilas, lalu fokus nya kembali ke dedaunan hijau yang jatuh tak jauh dari posisi nya.
"Dia khawatir sama kamu, tapi dia gengsi." Minhyun menjawab dengan singkat. Dafera hampir tertawa mendengar jawaban nya, Daniel memang begitu.
"Om emang ga ada kerjaan di kantor?" Tanya Dafera setelah menyesap matchalatte dari cup yang diberikan Minhyun beberapa menit lalu.
"Ada banyak, tapi katanya Daniel mau nanggung kalau saya temenin kamu." Minhyun melepaskan jas hitam nya, suasana ditaman cukup panas membuat Minhyun kegerahan.
"Gitu ya," Gumam Dafera. Suasana canggung mulai terasa bagi keduanya.
Mereka tetap fokus melihat anak-anak TK yang bermain dengan bebas disini. Memang tidak ada yang menyenangkan selain melihat mereka berlarian sembari tertawa. Mereka sama sekali belum memiliki masalah.
"Daf, kamu yakin disini terus sampai siang nanti?" Minhyun membuka satu kancing kemeja atas nya, Dafera menoleh dan memperhatikan itu. Dafera terlihat panik, wajah nya begitu jelas menunjukkan gestur tersebut.
"Kenapa emang om?"
"Kamu ga takut kulit kamu kebakar gitu? Pindah aja yuk kita ngadem," Ajak Minhyun. Dafera berpikir sesaat, tidak ada salah nya menerima ajakan Minhyun.
Dafera dan Minhyun berjalan beriringan, Minhyun memarkir mobil nya cukup jauh dari taman. Sehingga kedua nya harus rela berjalan kaki dengan matahari yang mulai panas terik.
Minhyun membukakan pintu untuk Dafera, selama di perjalanan Dafera terus melamun. Dafera juga sempat menabrak beberapa orang, untung nya mereka tidak terlalu marah akibat Dafera menabrak nya.
"Kamu jangan ngelamun terus. Kalau masih ada sesuatu yang kamu pikirin, lebih baik cerita." Minhyun sudah duduk dengan rapi di balik kemudi. Ia menyalakan mesin mobil, dan mulai menancap gas mobilnya.
"Gapapa om, lagian om pasti udah tau semua nya dari bang Daniel." Dafera menunggu jawaban dari Minhyun, pasti tebakan nya itu benar.
"Iya sih, tapi kenapa kamu sampai segitu sedihnya? Sedangkan orang yang membuat kamu sedih, malah tersenyum atau bahkan sekarang sedang tertawa."
Dafera mengatupkan bibir nya rapat, tidak bisa berkomentar apapun tentang ucapan Minhyun barusan. Dafera menunduk dalam, ia berusaha tidak memikirkan nya lagi.
***
"Kamu mau beli apa?" Tanya Minhyun saat kedua nya memasuki area belanja di lantai tiga yang berisikan dress sampai kemeja. Dafera mengerutkan kan kening nya, bukan ini yang ia minta.
"Engga om, aku ga mau beli apa-apa. Aku cuma mau ke play world aja, boleh?"
"Hm boleh." Minhyun mulai berjalan mendahului Dafera lagi, dengan sigap Dafera mengekori nya.
"Daf, jangan dibelakang saya." Minhyun menarik pergelangan tangan Dafera, menempatkan Dafera tepat di samping nya.
Okay, tenang Daf.
"Kamu ke play world mau main apa?" Dafera baru menyadari kalau perkataan yang Minhyun lontarkan itu singkat, tipe-tipe orang yang tidak banyak omong dan kaku.
"Duduk aja sih om, soalnya saya suka ngeliatin orang-orang main game disana."
Minhyun mengangangguk kan kepala, Dafera sangat sederhana di mata Minhyun. Kali ini Dafera membawa Minhyun pada salah satu bangku yang mirip dengan susunan balok kayu.
Dafera asik memperhatikan orang-orang sementara Minhyun sibuk dengan ponsel nya. Setidaknya mood Dafera kembali seperti semula.
To Daniel
Niel, kalau adik lu gue
culik gimana?From Daniel
Awas aja lu macem-macem 😡
To Daniel
Saya ga macem-macem
Cuma satu macem 😅From Daniel
Tai kuda:(
Lu beneran suka sama adek gue??
Woi anjir, di read doang
Duaan teroos ya
😡😡😡
( R )
***
Hm hm mulai ada rasa 😳
Daniel harus merestui
atau ga usah nih gengs?? XD2.36 am
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar ⊹ Minhyun ft. Jihoon
Fanfiction[ Hiatus ] When 27th fall in love with 18th © loosesage