Pagi nya Daf bersiap untuk pergi ke restoran milik Guanlin. Beberapa puluh menit yang lalu, Guanlin mengirimkan pesan bahwa hari ini ia tak bisa ke restoran akibat hari ini ia harus pergi ke kampus untuk orientasi studi dan pengenalan kampus.
"Bang Daf berangkat dulu ya," Pamit Daf setelah selesai memakai flatshoes milik nya. Daniel yang tengah duduk menyesap teh mengalihkan perhatian nya sejenak.
"Pagi banget" Daniel melirik jam di dinding sekilas
"Iya, soalnya kunci dapur aku yang pegang" Ingin Daf menjelaskan panjang lebar, namun ia tak mungkin membuang waktu. Jadi Daf menjelaskan intinya saja, untung nya Daniel paham.
"Mau abang anter ga?" Daniel bangkit, namun Daf mendorong tubuh Daniel lagi ke sofa.
"Ngga usah!" Daf akhirnya pergi dengan lambaian tangan dan cengiran diwajah nya.
Daniel masih terkaget dengan yang dilakukan Daf barusan, jantung Daniel merasa terguncanf begitu saja, bagaimana tidak Daf mendorong Daniel dengan tenaga yang kuat.
"Daf! loh, kamu kan belum sarapan!" Ucap Daniel sedikit berteriak, tak ada jawaban dari Daf.
***
Daf turun dari taksi, lalu kedua bola mata coklat terang nya menangkap bayangan seorang pria yang nampak familiar. Daf mencoba mengamati gerak-gerik nya disudut kursi luar restoran, sekilas Daf melirik mobil yang terparkir.
"Om Minhyun ngapain disini?" Tanya Daf menghampiri meja yang Minhyun tempati.
"Eh hai Daf, ini saya disuruh Guanlin gantiin dia" Jelas Minhyun dengan senyuman, ia menatap Daf sekilas lalu mengalihkan pandangan kembali ke ponsel yang ia genggam.
"Oh gitu, terus ngapain om Minhyun ngga masuk? malah disini kaya pajangan toko," Ungkap Daf menyelipkan gurauan di dalam kalimatnya, bukan nya tersinggung dengan omongan Daf, Minhyun malah tertawa renyah.
"Kaya nya bener deh, soalnya daritadi yang dateng cewek semua, pesona saya bener-bener kuat rupanya" Ucap Minhyun membuat Daf berpikir 'dih om Minhyun gini amat'.
"Terserah deh om, Daf masuk dulu mau ngasih kunci dapur ya"
Daf bangkit, ia melewati Minhyun tapi, Minhyun menahan pergelangan tangan kiri nya.
"Dapur udah ada kunci nya, sini duduk aja
nemenin saya sarapan," Ucap Minhyun masih menahan pergelangan tangan Daf."oh-- ya-yaudah deh," Gagap Daf menelan ludah nya. Telapak tangan Minhyun terasa hangat di pergelangan tangan nya barusan. Daf kembali terduduk di hadapan Minhyun, sampai chef yang Daf kenali datang membawa nasi serta beef steak.
"Daf udah sampe ya ternyata," Sapa nya, Daf mengangguk sembari tersenyum.
"Nanti siang gantiin Mora jaga kasir ya," Lanjut nya, Daf mengangguk paham.
"Makasih, gyu" Ucap Minhyun dengan senyuman yang terlihat alot, Minhyun merasa kehadiran Mingyu membuat Daf mengalihkan perhatian nya.
Mingyu pergi meninggalkan Daf dan Minhyun yang sama-sama diam. Daf memperhatikan Minhyun yang menyantap makanan nya dengan lahap, rasa lapar yang hinggap di perut Daf membuat nya tak sadar memperhatikan Minhyun dengan intens.
"Kok ngeliatin saya makan nya gitu banget"
"Eh maaf om, ga maksud ngeliat om nya." Daf menjawab dengan wajah kikuk. Seperti ketahuan mencuri ayam tetangga, ingin mati saja.
"Kamu belum sarapan ya?" Tanya Minhyun yang nampak mengetahui. Daf mengangguk ragu,
"Kenapa belum sarapan, kan kalau kamu pingsan disini ngga lucu, masa saya yang harus tanggung jawab juga," Keluh Minhyun panjang lebar. Lalu ia menyendok nasi dengan daging,
"Buka mulut nya,"
Daf menelan ludah nya susah payah, Minhyun menyodorkan sendok itu ke hadapan Daf.
"Daf, buka mulut nya, atau perlu saya bukain juga"
"Eh-eh, ga usah!"
Perkataan Minhyun membuat hati Daf ketar-ketir, dengan terpaksa Daf membuka mulut nya menerima suapan dari Minhyun.
Baper, itulah kata yang pas diucapkan untuk Daf.
"Saya kaya lagi nyuapin anak kecil jadinya," Ucap Minhyun diakhiri dengan kekehan. Setelah itu juga, Daf mengurungkan niat nya untuk ber baper-baper ria, anak kecil katanya.
"Makanya dong om cepet nikah biar punya anak, masa saya disamain kaya anak kecil," Keluh Daf di sela-sela mengunyah makanan nya. Minhyun mengulum senyum, bingung harus menjawab apa, calon aja belum ada.
-
"Niel, adek lo di modusin sama si Minhyun jir!"
_________________________________
Nahlooo siapa yang
ngadu ke Daniel :vIni book ngebosenin
banget ya,Unpub jangan?:')
Thankyou ^^
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar ⊹ Minhyun ft. Jihoon
Fiksi Penggemar[ Hiatus ] When 27th fall in love with 18th © loosesage