Acara memancing hari itu berjalan sangat lancar. Aku tidak bisa menangkap ikan, namun aku berhasil menangkap banyak pukulan. Setidaknya aku tidak terlalu babak belur saat Jessica menghajarku tanpa ampun. Aku berhasil menangkap beberapa, menghindar beberapa, dan sisanya tak terelakkan.
Salahku karena membuatnya murka. Padahal aku tahu ia belum makan malam dan aku nekat memancing kemarahannya. Hasilnya, ya seperti itu. Ia menghajarku habis-habisan. Beruntung aku memiliki tubuh terlatih karena rajin berolah raga. Cideraku tidak begitu parah. Tapi pendengaranku sepertinya mulai bermasalah. Jessica tidak hanya memukuliku. Ia juga berteriak tepat di telingaku. Ia tidak peduli pada keheningan malam yang telah dirusaknya.
Keesokan harinya aku masih harus pergi mengajar dengan tubuh yang terasa remuk akibat perjalanan jauh. Aku juga harus menyetir sendirian sementara Jessica menikmati perjalanan dari alam mimpi. Meski tidak melakukan apapun selain tidur dan menghajarku, ia sangat senang dengan liburan ini. Ia mengajakku lagi untuk pergi minggu depan. Tentu saja aku menolak karena aku masih ingin hidup. Aku beralasan bahwa aku tidak bisa pergi karena harus menulis beberapa laporan.
Seperti biasa, hari senin adalah hari yang sangat tidak kusukai. Akhir pekan tidak pernah cukup. Aku masih ingin tidur seharian.
Di jam istirahat, aku mendapatkan sebuah pesan baru. Dari Soo Young.
Yu Ri-ah! Sepertinya berjalan dengan lancar.
Aku tidak mengerti dengan apa yang ia maksud, jadi aku membalas pesannya.
Aku : Apanya?
Soo Young : Bulan madumu.
Dia pasti sedang membicarakan tentang acara memancingku dengan Jessica. Ck, membuat kesal saja.
Aku : Apa Jessica cerita yang tidak-tidak? Jangan percaya! Dia hanya membual!
Soo Young : Memangnya terjadi yang tidak-tidak? Aku bertanya karena melihat foto yang Sica posting di instagram.
Sial! Aku keceplosan! Semoga Soo Young tidak curiga. Selain ciuman itu, tidak ada apapun yang terjadi. Setelah ia puas menghajarku dan kenyang dengan ramyeonnya, Jessica kembali tidur di tenda. Sementara aku berada di luar yang dingin. Aku tidak cukup berani masuk ke tenda yang sama dengannya padahal ia sedang marah padaku. Setidaknya ada api unggun yang menemani dan memberikan kehangatan untukku.
Aku menjadi penasaran foto macam apa yang diposting oleh wanita itu. Ku harap ia tidak menyebar luaskan sesuatu yang aneh. Atau nama baikku bisa tercemar.
Memang tidak ada masalah dengan fotonya. Masalahnya ada di tulisan yang ia buat di bawah foto itu. A date with Kwon. Begitu katanya. Dan foto itu disukai oleh Tae Yeon dan juga suaminya. Matilah ia. Ia yang mulai mencari gara-gara dan aku yakin kini ia terlibat masalah. Mungkin mereka sedang bertengkar karena foto ini.
Atau mungkin juga tidak. Ia tidak mungkin sebodoh itu memposting sesuatu semacam ini jika suaminya tahu jika sebelumnya ia menyukaiku. Pria itu mungkin juga tidak tahu bahwa istrinya pernah menyukai seorang yeoja. Lagipula diantara gadis-gadis, bukankah biasa seperti ini? Kenyataannya juga itu bukanlah kencan. Semoga saja memang tidak ada masalah.
Lalu Soo Young mengirim pesan lagi.
Soo Young : Aku bertaruh kau sedang melihat fotonya sambil tersenyum bangga karena kau terlihat bagus disana.
Aku : Kau benar. Aku memang terlihat bagus. Padahal aku belum mandi saat foto itu diambil.
Soo Young : Ya, aku bisa melihat lalat di atas kepalamu.
Aku : Tapi, itu bukan kencan.
Aku : Aish! Wanita penyihir itu!
Aku : Apa maksudnya menulis seperti itu?