Ya Allah mau sujud syukur ini udah nyampe chapter 100.
Gila udah kayak sinetron 🤧🤧Vote dulu ah!
*****
Untuk kesekian kalinya Jungkook ngusapin air mata kamu yang gak berhenti mengalir dari tadi. Muka jungkook juga udah panik banget ngeliat kamu yang nangisnya parah banget.
Tengah malam itu kalian sampe di sebuah tempat yang lumayan cukup jauh dari kediaman kamu.
Iya disana, di tempat yang gelap, jalan yang seharusnya sepi karena jarang dilalui sama kendaraan. Tapi sekarang malah jadi cukup ramai, karena banyak mobil polisi disana. Tempat itu dibatasi dengan garis polisi yang bikin kamu jadi gak bisa pergi lebih jauh dari tepi jalan raya.
"Kookie-yaa aku mau kesana, aku mau cari Yoongi." Kamu narik-narik tangan Jungkook, berharap kamu bisa menerobos garis polisi itu.
"Kamu gak boleh kesana. Itu bahaya y/n! Biarin aja polisi yang melakukan tugasnya."
"Tapi kasihan Yoongi. Dia disana sendirian. Pasti sekarang lagi kesakitan. Aku gak bisa tenang aja berdiri disini."
"Tolonglah!! Kalo nanti ada apa-apa sama kamu gimana? Hey, inget dirumah masih ada dua anak kamu yang ningguin kamu."
"Tapi yoongi..Hiksss.."
Jungkook meraih tubuh kamu, dan dia memeluk kamu dengan erat. Meredam suara tangisan kamu yang tertahan di dada bidangnya. Sesekali kamu mukulin badannya Jungkook. Kamu beneran gak terima sama semua ini.
Yoongi, dia gak boleh pergi secepat ini. Kamu masih punya banyak cita-cita yang belum tercapai bareng sama Yoongi. Siapa yang bakalan nerusin cita-cita itu kalo Yoongi sendiri gak ada disamping kamu?
Kamu udah hopeless banget waktu polisi bilang pencarinya dihentikan sementara, karena malam itu mereka gak punya cukup personel. Lagipula, waktunya udah terlalu larut, jadi polisi memutuskan untuk melanjutkan pencarian besok.
"Kita pulang aja ya. Disini bahaya, udah larut juga. Kamu berdoa aja sama Tuhan kamu, biar Yoongi Hyung selamat." Ucap Jungkook.
Kamu sebenarnya gak mau pergi dari tempat itu. Ngebayangin Yoongi disana sendirian, di tempat yang gelap. Belum lagi kalo ada binatang melata. Yoongi sama kecoa aja takut kok.
Tapi karena Jungkook yang terus terusan ngajakin kamu pulang, mau gak mau kan kamu emang harus pulang. Tapi hati seorang istri tetep gak bisa tenang. Sekarang malah kamu jadi nyalahin diri kamu sendiri.
"Kalo aja aku gak bikin Yoongi emosi, mungkin dia gak akan kayak gini sekarang." Ucap kamu ditengah perjalanan pulang.
"Gak boleh ngomong gitu, semua yang terjadi emang udah ada garis takdirnya sendiri." Jawab Jungkook.
"Tapi kenapa takdir ini jahat banget sama aku? Kenapa kebahagiaan ini singkat banget?"
"Yoongi Hyung belum meninggal. Kamu harus yakin itu. Yoongi Hyung kuat kok."
"I hope so."
Jungkook nganterin kamu lagi sampe kerumah. Tapi pikiran kamu tetep ada di tempat yang tadi kamu kunjungi. Memikirkan gimana keadaan Yoongi ditengah malam yang dingin itu.
Kalo aja kamu punya mesin waktu, kamu pengen banget nyegah Yoongi biar gak pergi dari rumah, kamu pengen peluk dia dan minta maaf atas kesalahan kamu. Walaupun kamu harus berlutut didepan Yoongi, rasanya itu gak masalah daripada dia pergi dari rumah dan berakhir seperti sekarang.
"Malam ini aku temenin kamu ya?" Kata Jungkook. Dari dulu emang cuma dia yang paling ngertiin keadaan kamu. Tapi kamunya juga gak serta merta mengiyakan kemauan jungkook itu. Ada masanya, kamu pengen sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DATING WITH SUGA [ON PROCESS TERBIT]
FanfictionKamu pikir dating sama suga itu enak? emang ena sih ( ͡° ͜ʖ ͡°) Note: gak selamanya Suga itu swag ?