91.Regret

9.3K 1.1K 357
                                    

"Aku harap, sebesar apapun kesalahanku, kau mau memaafkanku. Dan kalaupun nanti aku harus pergi, semoga semua kenangan kita tetap abadi di hatimu."

-min y/n.

Suga masih terus menangis menyesali perbuatannya. Semua keegoisan, kebodohan, dan emosi yang menguasai dirinya perlahan menjerat dirinya dalam rasa bersalah yang begitu dalam.

Air mata yang turun dari kelopak mata Suga tersamarkan bersama dengan air hujan. Tapi darah itu, darah yang mengalir dari kepala istrinya gak bisa disamarkan gimanapun caranya.

"Uhuk..."

Suga sedikit terkejut denger kamu terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulut. Dia kembali menepuk pipi kamu perlahan. Berharap kamu membuka mata.

"Yoongi..." Lirih kamu, sangat lirih.

Kamu lemah, mata kamu gak bisa jelas melihat wajah Suga. Semuanya hanya buram. Kepala kamu sakit banget. Mungkin terbentur sesuatu.

"Sayang.. kamu kuat ya sebentar lagi ambulance dateng. Please bertahan." Mohon Suga sembari menciumi punggung tangan kamu.

Kamu bisa denger kalo sekarang Suga lagi nangis, suaranya parau. Dia panik.

"Yoongi.. kalo aku pergi. Jagain anak-anak ya. Jangan marahin mereka."

Suga menggeleng cepat, genggaman tangannya makin erat dan suara tangisan Suga terdengar makin kencang, sebelum akhirnya suara itu perlahan menghilang dari Indra pendengaran kamu.

"ANDWAE! KAMU HARUS BERTAHAN! JANGAN PERGI KALO GAK AKU IJININ!!" teriak Suga.

******

Suga lagi gelisah banget nungguin istrinya di depan ruang UGD. Kalo di ingat lagi, udah terlalu sering dia bikin istrinya berurusan sama rumah sakit. Padahal Suga paling gak tahan ngeliat istrinya terpasang jarum infus.

Semuanya memang gak pernah ada yang tau apa yang bakal terjadi kedepannya. Yang jelas saat ini Suga diliputi rasa bersalah dan penyesalan yang sangat dalam.

Kali ini, semoga Tuhan masih bisa menyelamatkan nyawa istrinya. Dia gak mau ngeliat anaknya jadi gak punya ibu. Apa yang harus dia katakan nanti? Gimana dia mau tanggung jawab sama anaknya. Dia juga masih berharap kalo anak yang ada di kandungan istrinya saat ini masih bisa ikut selamat.

"Ya Tuhan, tolong selamatkan anak dan istriku. Beri aku sekali lagi kesempatan buat ngebahagiain mereka." Suga mengepalkan tangannya seraya terus berdoa dalam hatinya.

Sampai kemudian seorang dokter keluar dari UGD. Dengan cepat Suga langsung nyamperin dokter itu meminta kejelasan.

"Dokter istri sama anak saya baik-baik aja kan?" Tanya Suga cemas.

Dokter itu menggeleng pelan menunjukkan kalau tidak ada yang baik-baik saja sekarang.

Ngeliat ekspresi dari dokter itu, tentu aja Suga udah langsung ngedown duluan.

"Istri anda mengalami pendarahan di rahim dan juga kepalanya, anak anda tidak bisa diselamatkan. Dia kehilangan banyak darah. Tapi masih ada kemungkinan dia selamat. Setelah ini kami akan menyiapkan operasi dibagian kepalanya untuk menghentikan pendarahan. Jadi berdoa saja."

"Lakukan apa saja dok, asal istri saya selamat."

Suga terduduk lemas di kursi tunggu saat dokter itu berlalu. Tangisannya kembali pecah. Dia udah gak peduli lagi walaupun ada yang bilang dia cengeng atau apapun.

DATING WITH SUGA [ON PROCESS TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang