Enchantress Amongst Alchemists Ghost King's Wife Part 801 -986 by Xiao Qi Ye

Bab 818 - YE WU CHEN MUNCUL Bagian 1

"Menang! Dia benar-benar menang!'

Lin Li awalnya memiliki kultivasi yang hebat. Selain itu, dia bahkan menggunakan tehnik rahasia untuk meningkatkan kekuatannya. Namun, dia masih bisa dikalahkan oleh seorang gadis berusia dua puluh tahun...

Mu Ru Yue perlahan-lahan berjalan keluar dari panggung arena di bawah tatapan kaget kerumunan. Dia mengangkat kepalanya untuk mengamati kerumunan saat dia berjalan dari panggung arena yang hancur. Dia kemudian bertanya dengan sedikit menyeringai, "Apakah ada orang yang masih ingin menantangku?"

Kerumunan langsung terdiam saat mereka melihat dengan kaget pada gadis yang baru saja berjalan dari panggung arena.

Bukankah itu setara dengan mencari kematian dengan bertarung melawan mereka? Siapa yang masih punya nyali untuk menantangnya.

Sekelompok kavaleri berkuda berdatangan dengan cepat saat Mu Ru Yue berjalan menuruni panggung arena, langsung mengelilingi seluruh panggung bela diri.

Setelah itu, seorang pria paruh baya dengan ekspresi tegas berjalan keluar dari belakang kavaleri.

"Itu adalah Walikota!"

Seruan berteriak dari suatu tempat di dalam kerumunan. Semua orang kemudian mengangkat kepala untuk melihat pria paruh baya itu.

"Yue-Er."

Shu Ning mengerutkan kening saat dia bergerak cepat untuk berdiri di depan tubuh Mu Ru Yue, melindungi Mu Ru Yue di belakangnya, sementara dia menatap dingin pada pria paruh baya. Jejak kekhawatiran terlihat di matanya.

Walikota melirik Lin Li yang terbaring tak bergerak di tanah. Tapi dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya memandang Mu Ru Yue sebelum dia berkata, "Tuan ini sudah mendengar apa yang terjadi di sini. Lin Li telah menyalahgunakan wewenangnya untuk keuntungan pribadinya. Dia layak mati. Persaingan masih akan berlanjut. Namun, dibutuhkan untuk membangun panggung arena lain karena panggung arena saat ini telah hancur."

"Tuan ini juga telah melihat kekuatan gadis ini. Dia akan menjadi juara dalam kompetisi ini kecuali seseorang dapat mengalahkannya. Setelah ini, Anda akan berjuang untuk posisi sepuluh besar di kompetisi ini."

Mu Ru Yue tidak berharap bahwa akan sangat mudah untuk mendapatkan gelar kejuaraan. Tetapi dia memiliki ketakutan yang berlarut-larut ketika dia memikirkan krisis sebelumnya.

Shu Ning dan yang lainnya santai. Mereka awalnya berpikir bahwa Penguasa Kota akan membalas dendam untuk Lin Li. Namun, masalah itu sebenarnya diselesaikan dengan mudah...

"Semua orang boleh pergi untuk saat ini."

Penguasa Kota dengan dingin mengamati kerumunan itu sebelum dia berkata dengan nada acuh tak acuh, "Aku akan memberitahu kalian semua untuk hari kompetisi berikutnya..."

Wuush!

Kerumunan semua telah meninggalkan alun-alun. Meskipun demikian, Jurus pedang yang mengkhawatirkan sebelumnya masih sangat mengejutkan mereka. Akan sulit bagi mereka untuk melupakan adegan itu selama sisa hidup dan keabadian mereka...

Tatapan Jin Kai masih fokus pada Shu Ning. Hatinya sekali lagi tampaknya telah terkoyak oleh tangan ketika dia melihat ekspresi dingin Shu Ning.

'Apakah gadis ini benar-benar tanpa belas kasihan?'

Dia tersenyum pahit sebelum menutup matanya dengan sedikit kesedihan...

"Yue-Er, ayo pergi." Shu Ning sedikit mengernyit. Dia bahkan tidak melirik Jin Kai setelah kejadian itu. Seolah-olah pria itu tidak ada dalam sudut pandangnya...

An Xi dan Qiancheng Yan telah berkumpul di kamar Mu Ru Yue di stasiun relay. Mereka dengan senang hati mendiskusikan beberapa topik. Namun, suara tua terdengar dari luar ruangan.

"Ini harusnya tempatnya."

Pintu kamar tiba-tiba didorong terbuka sementara dia mengatakan itu, berhasil menghentikan semua orang yang berada di dalam dari kegiatan mengobrol mereka...

Penatua yang memasuki ruangan memiliki janggut seputih salju dengan senyum penuh kebaikan di wajah manulanya. Dia mengamati mereka berempat begitu dia dengan cepat memasuki ruangan.

"Anda siapa?"

An Xi mengerutkan alisnya yang cukup panjang dan indah dengan kewaspadaan yang diekspresikan di wajah bayinya yang menggemaskan.

"Hehe! Gadis kecil, kamu tidak perlu takut padaku. Aku bukanlah orang jahat." Senyum ramah diungkapkan di wajah sesepuh itu.