Enchantress Amongst Alchemists Ghost King's Wife Part 801 -986 by Xiao Qi Ye

BAB 932 KEMUNCULAN YE WU CHEN Bagian 7

"Seorang pria?" Mu Zheng memandang Mu Ru Yue sekilas sebelum dia melanjutkan, "Biarkan dia masuk."

"Baik Pemimpin Kepala."

Bawahan itu menerima perintahnya dan mundur.

Keributan itu kembali menarik perhatian semua orang, mereka tanpa sadar saling berbisik satu sama lain seakan menebak siapa pria yang datang mencari Mu Ru Yue...

Sejenak ruangan Aula langsung menjadi hening ketika sesosok tinggi dan ramping memasuki Aula. Semua orang seakan menahan napas, tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari penampilan yang begitu menawan...

Pria itu sangat tampan. Ketampanannya melebihi para idol di dunia. Dia memiliki senyum yang menawan di wajahnya. Apalagi sepasang mata berwarna ungunya yang sepertinya dapat dengan mudah memikat jiwa manusia.

Jantung Lin Shan berdetak kencang saat dia menatap penuh cinta pada Ye Wu Chen.

'Aku belum pernah melihat pria setampan ini dalam hidupku. Dia terlihat sangat begitu tampan seperti bukan manusia saja...'

"Wu Chen?"

Mu Ru Yue sejenak terpana dan menatap dengan rasa tidak percaya pada wajah tampan dihadapannya. "Bagaimana kamu menemukan tempat ini?"

Pria itu menghentikan langkahnya. Dengan senyuman bodoh dan tatapan penuh kelembutan, dia menjawab, "Aku datang ketika aku mendengar kamu ada di sini..."

Dia mendengar Mu Ru Yue pernah menyebutkan tentang dunia ini ketika mereka berada di benua itu. Oleh karena itu, dia sering menaruh perhatian terhadap apa pun yang terjadi di tempat ini semenjak dia dikirim ke tempat ini. Mu Ru Yue baru-baru ini muncul di koran dalam berita pernikahan Shen Mo. Itulah sebabnya, Ye Wu Chen segera datang ke tempat ini untuk menemukannya ...

"Istriku."

Pria itu mengangkat tangannya dan menarik Mu Ru Yue ke dalam pelukannya, menekan kepala Mu Ru Yue pada tubuhnya. Dengan senyuman yang semakin memesona, dia berkata, "Aku sangat merindukanmu..."

Tubuh Mu Ru Yue bergetar, dengan perlahan memejamkan matanya.

Dia menenangkan segala ketegangan dihati dan pikirannya di pelukan pria itu. Senyum manis muncul di wajahnya yang sempurna ketika dia berkata, "Wu Chen, akhirnya aku bisa melihatmu lagi..."

'Langit tahu betapa dalam kekhawatiran dan kekesalan diriku setelah mengetahui dirinya hilang. Jika sesuatu terjadi padanya, aku mungkin tidak akan bisa memaafkan diriku untuk selamanya...'

Pasangan yang berpelukan itu tampak menakjubkan di bawah cahaya. Dan terlebih lagi, adegan itu memberi kesan dihati setiap orang bahwa tidak ada seorang pun yang bisa memisahkan pasangan ini...

Ekspresi Lin Shan berubah.

'Selama ini aku pikir Zhang Jun sudah benar-benar menakjubkan. Ternyata, jika dibandingkan dengan pria ini, seperti ada perbedaan antara langit dan bumi, bahkan sepertinya tidak bisa dibandingkan!'

'Bagaimana mungkin pria sebaik dan setampan dia bisa cocok dengan perempuan itu?'

"Hmph!" Lin Shan tanpa sadar mendengus dingin setelah memikirkan hal itu. "Ada yang harus saya sampaikan pada Tuan. Pasti ada yang salah dengan penglihatan Anda. Perempuan ini bukan hanya telah menjalani operasi plastik, dia bahkan ingin merayu suami orang lain! Karena itu, lebih baik bagi anda untuk tidak tertipu olehnya. Seorang perempuan murahan seperti dirinya tidak cocok untuk berada di sisimu!"

Pendeknya waktu dimana Ye Wu Chen tiba ke Hua Xia membuat dia tidak mengerti apa itu operasi plastik, meskipun dia sudah mengerti bagaimana dunia ini bekerja dengan mempelajari apa-apa yang ingin dia ketahui.

Terlepas dari itu, dia tahu Lin Shan menghina Mu Ru Yue!

Dia mengerutkan kening, perlahan-lahan melepaskan wanita dalam pelukannya.

Melihat itu, Lin Shan berpikir Ye Wu Chen telah mendengarkan nasehatnya, matanya bertemu dengan sepasang mata ungu Ye Wu Chen...

Awan gelap tertutup rapat di sepasang mata ungunya. Begitu dingin sampai bisa membekukan tubuh seseorang dalam sekejap. Badai intens perlahan-lahan naik dari tubuhnya, seakan mampu menembus langsung ke dalam jiwa seseorang ...

Kulit Lin Shan berubah pucat pasi dengan kengerian di matanya.

'Pria ini sepertinya bisa memenjarakan jiwa seseorang hanya dengan sekali pandang. Jangankan melawannya, bahkan aku tidak berani menggerakkan ototku ... '