Enchantress Amongst Alchemists Ghost King's Wife Part 801 -986 by Xiao Qi Ye

Bab 912 KRISIS KELUARGA MU DI HUA XIA Bagian 3

Mu Ru Yue tertawa pahit dengan perasaan bercampur aduk di hatinya.

'Jiwaku telah berpindah namun jasadku secara alami tetap di Hua Xia. Aku tidak tahu seberapa sedihnya Kakek dan adik laki-lakiku ketika mereka melihat jasadku.'

'Namun, aku belum memiliki cara untuk membuktikan identitasku saat ini.'

'Siapa yang akan percaya bahwa aku adalah Mu Ru Yue, dimana jasadku tetap berada di keluarga Mu?'

Mu Hao Tian melihat seorang gadis dengan blus putih dan celana jeans ketika dia baru saja memasuki aula leluhur keluarga Mu-nya. Rambut gadis itu berkibar lembut ditiup angin, getaran kesedihan bisa dirasakan dari punggungnya.

Hati Mu Hao Tian seketika bergidik, lapisan kabut air menutupi matanya yang besar dan bening...

"Kakak?"

Entah mengapa, Mu Hao Tian tiba-tiba memanggilnya dan tersandung ke arah Mu Ru Yue.

'Apakah ini kakak? Apakah dia kakak perempuan yang sangat aku rindukan selama dua tahun ini?'

Saat itu, Mu Hao Tian tak memperhatikan bahwa tubuh gadis itu menegang ketika dia memanggilnya dengan sebutan kakak. Namun, gadis itu perlahan berbalik ke arah Mu Hao Tian, penampilan tanpa cela langsung memasuki matanya.

'Identik!'

'Dia terlihat terlalu identik. Dia benar-benar mirip kakak perempuanku!'

Mu Hao Tian tidak bisa menahan kegembiraannya, dengan tergesa-gesa ia ingin memeluk ke arah Mu Ru Yue. Namun, seketika Mu Hao Tian menghentikan langkahnya tepat ketika dia berada di hadapan gadis itu...

"Ti-tidak, kamu bukanlah kakak perempuanku! Kakak perempuanku sudah meninggal. A-siapa kamu?"

'Ya, kakak sudah meninggal. Aku sendirilah yang mengkremasi jenazahnya. Tapi, sekarang, bagaimana dia bisa berdiri di hadapanku, benar-benar sempurna?'

'Tidak mungkin dia adalah kakak perempuan tercintaku! tidak peduli seberapa mirip kemegahan dan penampilannya ...'

"Aku ..." Mu Ru Yue menenangkan hatinya mendengar itu. Dia tersenyum getir ketika berkata, "Aku adalah teman dari kakak perempuanmu. Nama keluargaku adalah Xiao."

"Teman kakak perempuanku?" Mu Hao Tian memandangnya dengan menyelidik kemudian dia bertanya, "Mengapa aku tidak pernah melihatmu sebelumnya? Aku tahu semua teman kakak perempuanku..."

Mu Ru Yue tersenyum kemudian berkata, "Kami bertemu di Amerika tiga tahun, satu bulan, dan empat hari yang lalu. Aku datang ke sini untuk mengunjunginya kali ini. Siapa tahu ... dia sudah dibunuh oleh seseorang."

'Amerika?'

Jantung Mu Hao Tian seakan melompat.

'Kakak memang pernah melakukan perjalanan ke Amerika tiga tahun lalu. Hanya Kakek dan aku yang tahu tentang itu. Semua bawahan berpikir bahwa kakak hanya sedang berkultivasi dalam pengasingan.'

'Tapi, wanita ini tahu bahwa kakak telah pergi ke Amerika?'

"Kakak perempuanmu telah memberitahuku tentang dirimu ..." Mu Ru Yue melembutkan pandangannya saat melihat pemuda di depannya. Dengan tatapan jenaka, dia melanjutkan, "Kamu masih mengompol saat kamu berumur sembilan tahun. Kamu selalu suka menempel di sisi kakakmu. Kamu juga sering diperlakukan seperti anak perempuan ketika kamu masih kecil. Kamu juga telah jatuh cinta pada seorang gadis ketika masih di taman kanak-kanak. Namun, gadis itu mengatakan bahwa dia bukan lesbian..."

Wajah Mu Hao Tian memerah. Tapi ketika tatapannya mendarat di foto yang tergantung di dinding, raut wajahnya perlahan berubah pucat.

Dia menggigit bibirnya sebelum berkata dengan sedih, "Kakak perempuanku ... telah meninggal. Dia dibunuh oleh orang-orang itu! Aku akan membalas kematian kakakku apa pun yang terjadi. Aku pasti tidak akan membiarkan semua orang yang mengambil nyawanya bebas dari hukuman!"

Rasa sakit di mata pemuda itu begitu jelas, hal itu hampir membuat Mu Ru Yue mengungkapkan identitas dirinya.

Akan tetapi dia berhasil menahan lidahnya tepat waktu, kemudian dia bertanya, menguji pikirannya, "Mungkin kakakmu telah memasuki tubuh orang lain setelah jiwanya meninggalkan tubuhnya dengan cara mengambil alih kehidupan orang itu, istilahnya apa ya? terlahir kembali?"

"Bagaimana mungkin?" Mu Hao Tian tertawa pahit sambil melanjutkan, "Itu tidak mungkin. Kakak telah meninggal! Yang bisa aku lakukan adalah membalas kematiannya dengan membunuh semua orang yang merenggut nyawanya!"