Jin Kai yakin bahwa dia mengenal gadis ini bahkan jika itu hanya perasaannya saja!
"Maaf, Tuan Jin, Anda telah salah mengenali orang. Aku tidak mengenal Anda." Shu Ning mengangkat pandangannya untuk melihat wajah tampan di depannya. Tatapannya tidak setenang seperti biasanya malahan tatapan dingin menggantikannya.
'Pertunanganku dengan keluarga Jin telah berakhir setelah aku diusir dari keluarga Su sekitar belasan tahun yang lalu. Setelah itu, ayahku memindahkan pertunangan itu ke Su Ning agar tetap memiliki koneksi dengan keluarga Jin.'
'Dengan kata lain, Jin Kai saat ini adalah tunangan Su Ning!'
'Aku tidak memiliki kesan yang baik tentang keluarga Su, jadi aku secara alami memandang Jin Kai dengan cara yang sama..."
"Kita memang saling kenal!" Jin Kai mengulurkan tangannya dan memegang lengan Shu Ning, tetapi ekspresinya sedingin biasanya.
"Apa yang anda lakukan?" Ekspresi Shu Ning sangat berubah karena diluar dugaannya Jin Kai akan melakukan tindakan seperti itu di depan umum.
Tapi Jin Kai tidak memberinya kesempatan untuk melawannya saat tangannya mencengkeram Shu Ning dengan erat sementara mata emasnya menatapnya.
"Siapa kamu?" Napasnya mendarat di wajah Shu Ning saat jarak mereka begitu dekat. Tapi itu hanya membuat Shu Ning jijik.
Setelah itu, sebuah tangan sehalus giok terulur dari samping, dengan paksa memisahkan Jin Kai dari Shu Ning.
"Anda tidak diizinkan menggertak Shu Ning!" An Xi berkacak pinggang saat dia berdiri di depan Shu Ning seperti ayam betina yang melindungi anaknya. Matanya melebar saat dia menatap Jin Kai saat dia mengatakan itu dengan marah.
Jin Kai mengerutkan kening tetapi dia tidak peduli dengan An Xi. Matanya memandang melewati An Xi untuk melihat wajah Shu Ning yang elegan dan cantik.
'Gadis ini memang memberiku perasaan yang akrab. Sepertinya kita memang pernah bertemu sebelumnya...'
"Aku akan tahu jawabannya suatu hari." Tatapan Jin Kai dingin dan bahkan suaranya dingin menusuk tulang. Namun, itu memberi orang getaran aneh...
Su Ning mengepalkan tangannya begitu erat sampai gemetar ketika dia melihat adegan itu. Tubuhnya yang halus gemetar tak terkendali. Wajahnya yang indah berubah menjadi kecemburuan saat dia menatap wajah elegan di depannya. Jika tatapannya adalah pedang, seluruh tubuh Shu Ning akan dipenuhi dengan lubang...
Shu Ning memandang ekspresi Su Ning yang berubah. Dia kemudian tersenyum sedikit dengan sinar cahaya aneh yang bersinar melewati matanya.
"Yue-Er! Shu Ning! Ayo pergi." An Xi cemberut saat dia melanjutkan, "Jangan pedulikan orang-orang gila itu. Seorang lelaki tulen benar-benar telah menggertakmu, dasar gadis lemah."
An Xi memiliki keinginan kuat untuk membunuh Jin Kai pada saat ini sementara dia memikirkan hal itu.
'Shu Ning dengan jelas mengatakan bahwa dia tidak mengenalnya. Namun, laki-laki itu terus menggertaknya. Apalagi ini terjadi ketika dia bersama gadis terkutuk itu, Su Ning. Tidak heran mengapa Shu Ning tidak memiliki kesan yang baik tentang laki-laki itu...'
☀
Tiga hari berlalu dengan cepat. Semua orang yang telah melewati babak eliminasi sebelumnya telah berkumpul tepat waktu di alun-alun. Tapi alun-alun itu tidak sepadat setengah bulan yang lalu sejak beberapa orang didiskualifikasi.
Ketika Lin Li melihat grup Mu Ru Yue di antara kerumunan, dia mengumumkan, sambil mencibir, "Pertandingan ini akan sangat sederhana. Saya akan memberikan kalian semua nomor. Orang-orang dengan nomor yang sama akan menjadi lawan di pertandingan ini!"
Mu Ru Yue mengangkat alisnya sedikit. Dia kemudian melirik Qiancheng Yan yang berada di sisinya. Dia punya firasat bahwa Qiancheng Yan pasti akan berpasangan dengan Liang Wen...
Saat ini, ada dua penatua yang duduk berhadapan di sebuah restoran sambil sering menatap ke bawah, memandang kerumunan di bawah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchantress Amongst Alchemists Ghost King's Wife Part 801 -986 by Xiao Qi Ye
FantasyMu Ru Yue, adalah penerus keluarga bangsawan Obat di Hua Xia. Setelah dibunuh oleh musuhnya, dia bereinkarnasi di tubuh Nona muda yang baru saja mati sia-sia dalam Keluarga Mu dari Benua Dewa Bela Diri. Di sebuah ruang tahta, Mu Ru Yue tersenyum me...