Sudah hampir dua minggu lebih setelah kejadian itu. Ara sudah mulai melupakannya dan mulai terbiasa tanpa Ata. Dia juga sudah kembali ceria berkat bantuan Reyhan yang terus menghabiskan waktu denganya sampai Ara sendiri tak punya waktu untuk memikirkan Ata.
Seperti hari ini, karena Reyhan dan Ara sama sama libur mereka memutuskan jalan jalan ke sebual mall. Mereka menghabiskan waktu dengan bersenang senang, bermain game, makan es cream dan berbelanja. Walau pun Ara menolak tapi Reyhan memaksanya untuk membeli dan mencoba berbagai baju serta sepatu.
"Rey udah ih aku gak perlu baju sebanyak ini" Ara terus berdecih kesal karena Reyhan terus saja membelikanya baju. Dia sendiri sudah menjinjing 3 paperbag masing masing di kiri dan kanan serta banyak lagi yang di jinjing Reyhan mungkin sekitar 7 paperbag yang di bawa Reyhan.
"Udah gak papa. Itung itung ini kado ulang tahun kamu yang tertunda" Reyhan masih cuek dan terus melihat lihat berbagai dress untuk Ara. Dia ingin Ara semakin cantik nanti dan menunjukan pada Ata kalau dia telah menyianyiakan berlian seindah dan seberharga Ara.
"Ish ulang tahun aku udah kelewat tau. Lagian ini juga udah banyak, tangan aku sampe pegel tau. Mending kita main game lagi"
"Bentar Ra. Nih aku mau kamu cobain ini dulu, setelah ini kita udahan aku janji" Reyhan menunjukan little black dress di tanganya.
"Ish Rey aku gak mau, punggungnya kebuka gitu entar aku masuk angin lagi" pasalnya little black dress yang di pilih Reyhan itu memang tidak terlalu pendek di bagian roknya hanya saja bagian dadanya terbuka dengan tali spageti yang mengekspos setengah punggungnya.
"Luarnya kan bisa pake outer. Nih pake ini aja" Reyhan mengambil dan menunjukan jaket jeans yang oversize dengan aksen robek robek.
"Gak ah Rey aku gak mau itu kan..."
"Udah gak ada penolakan" Reyhan cepat cepat memotong ucapan Ara dan mengambil alih paperbag di tangannya lalu menyerahkan little black dress itu.
"Udah sana aku tungguin di sini" Reyhan sedikit mendorong Ara untuk masuk ke bilik ganti.
Dia menunggu beberapa menit di luar sampai Ara keluar dengan menggunakan dress tadi. Reyhan terpana. Hanya mengubah sedikit penampilanya Ara sudah membuatnya bisa secantik ini.
Reyhan melihat Ara keluar menggunakan dress pilihanya. Aranya terlihat cantik. Little dress di atas lututnya sangat pas di tubuh ramping Ara yang mengekspos bahu dan punggung halusnya. Rambutnya di cebol asal asalan dengan rambut rambut halus menjuntai di dahi dan tengkuk Ara memperlihatkan leher jenjangnya. Wajahnya hanya terpoleh make up tipis, hanya memakai lip tint tanpa bedak atau blush on.
Ara membelakangi Reyhan dan menghadap ke sebuah cermin untuk melihat keseluruhan penampilanya. Dia tidak tau dampak dari perbuatanya pada Reyhan yang harus menahan diri karena melihat punggung halus Ara yang terekspos jelas. Dia sampai menggigit bibir bawahnya sendiri.
Kalau boleh jujur Reyhan sangat tergoda untuk mencium leher jenjang ara dan menyentuh punggungnya sepuas puasnya. Dia merutuki dirinya sendiri karena telah memilih dress itu untuk Ara.
"Pakai ini" Reyhan menyodorkan jaket jeans oversize di tanganya. Dia harus buru buru menutupi pemandangan itu kalau tidak dia bisa hilang kendali dan khilaf.
Ara mengambil jaket jeans itu dan memakainya.
"Kita ambil yang ini. Mba kita ambil yang ini" mba mba penjaga toko itu menghampirinya
"Mau di bungkus atau langsung di pakai saja mas?" Wanita itu berbicara sambil terus melihat Reyhan lekat dan tak mengindahkan kehadiran Ara di sana.
"Di pakai aja. Ayo kita bayar dulu" Reyhan menarik tangan Ara menuju kasir dan membayarnya.
"Kita mau kemana sekarang?" Mereka berjalan menyusuri setiap deretan toko setelah selesai membayar pakaian Ara tadi.
"Kita nonton. Tapi sebelum itu kita harus nitipin dulu barang barangnya" konyol saja kalau mereka nonton sambil membawa banyak paper bag kaya gini.
Mereka akhirnya menitipkan barang barang mereka ke tempat penitipan barang lalu bergegas ke bioskop.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy 'BoyFriend'
ChickLit⚠WARNING⚠ ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Gende:Chicklit Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...
