⚠WARNING⚠ Part ini ada konten dewasanya yah... buat adek kecil mohon buat tau umur deh...😋😋
Gak pernah bosen ade ingetin buat vote commen dan share cerita ade... LUV LUV😻😻
"Momyyy?" Ara berteriak ke arah dapur. Ara dan Reyhan memang baru saja sampai di rumah ibunda Reyhan. Tapi sejak beberapa menit lalu mereka tidak menemukan bunda Reyhan. Mereka tidak mengetuk atau memencet bel, sengaja untuk memberi kejutan pada Talia. Tapi nyatanya Talia sangat sulit di temukan di mana mana.
"Bagaimana?" Reyhan berdiri di tangga paling bawah sepertinya dia mencari di kamar bundanya.
"Gak ada, momy kemana yah"
"Kita cek di taman belakang"Mereka melangkah menyusuri beberapa lorong untuk sampai di taman belakang.
Taman belakang itu sangat indah, dengan bunga mawar dan rose berbagai warna yang bermekaran dan tanaman tropis lain yang tertata indah, ada juga tempat duduk dan meja dari besi di pinggiran taman yang sangat cocok untuk duduk santai sambil ngeteh di sore hari.
Ternyata di sanalah Talia berada, wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik di usianya itu sedang memotong beberapa ranting tanaman dengan gunting rumput. Terlihat sangat anggun dengan dress berwarna putih gading yang ketika tertiup angin melambai lambai dengan ringan. Kulit putihnya masih berseri seri di usianya yang kepala lima. Begitu juga dengan wajahnya, terdapat keriput di beberapa bagian tapi tidak menghilangkan kecantikan alami. Ara tersenyum melihat wanita itu, Talia. Masih sama seperti dulu. Cantik dan anggun walau pun rambutnya telah sedikit memutih.
"Momy" mendengar teriakan itu Talia membalikan badanya terkejut, hanya ada satu orang yang memanggilnya seperti itu.. Ara
"Momyy" Ara berlari dan memeluk Talia erat
"Momy Ara kangen" Talia tersenyum dan membalas pelukan Ara tak kalah eratnya. Dia sama rindunya dengan gadis di pelukanya ini, sudah sangat lama dia tak melihat Ara. Dulu ketika Reyhan meminta dia dan almarhum ayahnya untuk tidak berhubungan lagi dengan Ara dia marah, dia sudah menganggap Ara anaknya. Wajar jika dia sangat menyayangi Ara, dia sangat menginginkan seorang anak perempuan seperti Ara. Dia sendiri tak habis pikir kenapa putra semata wayangnya itu malah memintanya tidak berhubungan lagi dengan Ara sampai meminta mereka pindah ke luar kota padahal dia sendiri tau Reyhan sangat menyayangi bahkan mencintai Ara.Tapi ketika Reyhan memberi taukan padanya kalau Ara sudah bersamanya lagi Talia sangat senang. Dia selama ini tidak pernah tidur dengan tenang karena dia khawatir Ara bisa saja kenapa-napa di luar sana apa lagi dia sebatang kara dan tidak punya siapa pun lagi untuk menolongnya.
"Momy juga kangen sama kamu sayang" Talia mengelus rambut Ara sayang, tanpa bisa di cegah air matanya menetes. Oh astaga dia sangat khawatir pada Ara selama ini dan selama itu juga dia tidak bisa berbuat apa apa. Jika sampai terjadi sesuatu pada Ara mungkin dia akan menyalahkan dirinya seumur hidup.
"Momy kenapa nangis? Momy gak seneng Ara kesini" Ara merenggut tidak suka, dia tidak suka Talia menangis. Ara lalu menghapus pelan jejak air mata Talia.
"Bukan gitu sayang, momy seneng banget sampe nangis kaya gini. Udah lama banget momy gak liat kamu, momy khawatir kamu kenapa-napa" Talia buru buru menghapus air matanya dan tersenyum lembut.
"Iya momy maaf yah baru bisa main sekarang""Kamu gak salah sayang. Yang harus di salahkan itu Reyhan, anak itu ninggalin kamu sendirian dan nyuruh momy sama papa(sebutan Ara untuk ayah Reyhan) buat gak berhubungan lagi sama kamu"
"Iya deh iya aku yang salah, aku minta maaf" ternyata sedari tadi mereka berdua tidak menyadari kalau Reyhan sudah berada di dekat mereka. Berdiri di belakang tak jauh dari Ara

KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy 'BoyFriend'
Literatura Feminina⚠WARNING⚠ ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Gende:Chicklit Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...