4

12.8K 382 4
                                    

 "Wah wah wah. Seru banget kayanya sampe lupa udah punya pacar yah" Reyhan mengernyit heran sekaligus terpana dengan aksi Ara. Dia pikir Ara akan menangis hebat dan ngamuk ngamuk tapi lihat sekarang Ara terlihat tenang tenang aja, bahkan bibirnya tersenyum walau matanya menyiratkan kepedihan.

   "Ara bagaimana bisa kamu di sini?" Ata tercekat dia sepertinya sangat terkejut dan tidak menyangka Ara akan ada di apartemenya.
  "Kenapa memangnya? Kamu lupa yah aku kan tau sandi apartemen kamu. Eh gak deh mungkin kamu juga lupa punya aku" Ara menyentuh dagunya dengan jari telunjuk seakan berpikir. Reyhan di buat menganga, Ara masih bisa berbicara tenang di saat seperti ini. Waah gadisnya sudah banyak berubah ternyata.

  "Ara aku bisa jelasin..aku.." Ara cepat cepat memotong ucapan Ata. Dia gak mau mendengar penjelasan nya yang sangat gak berguna.

"Jadi ini kenapa kamu sebulan ini beda, kenapa akhir akhir ini kamu berubah? Seharusnya kalo kamu udah gak sayang lagi sama aku bilang, jangan jadi cowo receh kaya gini bisanya main belakang pecundang banget. Kalo tau kamu kaya gini aku bisa mundur alon alon terus nyari cowo lain. Dari pada aku ngabisin waktu buat nyayangin cowo pecundang kaya kamu" waw Reyhan kehabisan kata kata sekarang. Aranya berubah jadi berani dan setenang ini bahkan Ara bersedekap dada seolah sedang memarahi anak kecil yang kepergok melakukan kesalahan.

  "Ara aku bisa jelasin...ini gak seperti yang kamu bayangin" Ata ingin melangkah menghampiri Ara tapi selimutnya tidak bisa mencapai Ara karena ujung lainya di pakai wanita itu untuk menutupi tubuh naked nya.

  "Kita pergi Rey. Bye bye bang Ata. Lanjutin aja lagi gak usah mikirin perasaanku. Eh emang abang gak pernah mikirin perasaanku kan yah. Udalah bye bye" Ara melangkah melewati Reyhan setenang mungkin tampak biasa saja. dia melangkah keluar apartemen Ata dengan Reyhan yang mengekorinya.
Sementara Ata dia bingung harus bagaimana sekarang. Wajahnya pucat, dia benar benar tidak menyangka Ara ada di apartemenya, otaknya blang.

   Ara keluar lobi apartemen Ata lalu bergegas masuk ke dalam mobil Reyhan.

   "Kamu gak papa ra?" Reyhan sudah duduk di sebelah ara di depan kemudi.
  "Emang nya aku kenapa?"
"Itu tadi Ata dia..."
  "Oh itu udahlah gak papa. Santai aja" Ara berucap sesantai mungkin dan mengibaskan tanganya bersikap seakan tadi yang dia lihat adalah hal sepele yang tidak pantas di bahas, seolah mengatakan "ada kucing lewat" dengan memeriksa kuku kukunya santai.

  "Kamu yakin kamu gak papa?" Reyhan tau pertanyaanya benar benar konyol, mana ada seseorang yang baik baik saja setelah melihat kekasihnya sendiri bermain sex dengan orang lain. Reyhan juga tau Ara sedang pura pura tegar dan tenang sekarang, dia sedang berusaha menahan tangis. Terbukti dengan matanya yang memerah dan beberapa kali helaan napas kasar keluar dari mulut Ara.

  "Udahlah Rey mending kita pergi sekarang. Bawa Aku pergi ke tempat tenang" Ara menyenderkan punggung dan menutup matanya, merileks kan tubuhnya yang tiba tiba terasa begitu berat. Dia benar benar butuh ketenangan sekarang. Dia ingin teriak sekencang kencangnya untuk menghilangkan sesak didada.

"Ok aku tau di mana tempatnya" Reyhan mulai menyalakan mobilnya, sebelum melaju Reyhan mengusap rambut Ara.
  "Semuanya akan baik baik aja, kamu tenang aja ada aku di sini buat kamu hm" Ara membuka mata dan menatap langsung mata Reyhan, ada kesungguhan dan tekat di sana. Ara hanya mengangguk dan tersenyum kecil. Ya Reyhan benar ada dia di sisinya, selama Reyhan ada bersamanya dia tak perlu takut dan menghawatirkan apa pun.

  Reyhan melaju membelah jalanan yang lumayan padat dengan kecepatan sedang, maklum malam ini malam minggu banyak yang menghabiskan waktu di luar bersama atau hanya sekedar jalan jalan mengisi malam akhir pekan.

☆☆☆☆

   Reyhan membawa Ara kesebuah tempat di pinggiran kota, suasananya sangat tenang hanya di temani suara deburan ombak. Wajar saja Reyhan membawa Ara kesebuah bukit yang menjorong langsung ke lautan lepas. Tempat yang cukup jauh dari pemungkiman warga sehingga mereka bebas di sini

My Crazy 'BoyFriend'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang