18

4K 156 5
                                        

Ada yang masih stay bareng Reyhan🙋..
Ade gk minta vote atau commen yang banyak...ada yang baca aja ade seneng banget

Ade tau kualitas cerita dan tulisan ade bobrog bgt... ade cukup tau diri😄😋😋... tapi bukan berarti ade nyerah gitu aja...gk masalah yang bacanya sedikit yg penting hobi ade tersalurkan...

Ade juga mau promoin cerita ade..baru bgt keluar bisa cek di profil ade ya gengs...

Sinopsis:
Bagaimana jadinya jika kamu di pertemukan kembali dengan orang yang dulu kamu cintai yang selalu mengolok-ngolok bahkan mencaci makimu?

Masih bodoh dengan mencintainya kah?
Atau telah mengubur dalam-dalam perasaan itu di dasar antlantis?

Ini kisan Tsania Agatha Rain yang sedang mencari jati diri dan jodoh masa depan nya.

HAPPY READING

Matahari memunculkan sinar jingganya di upuk barat, memberi cahaya dan kehangatan bagi para penghuni bumi. Tetesan embun tergelincir dari sela sela daun, cicitan burung terdengar merdu dari balik sarangnya.

Reyhan sudah terbangun pagi pagi sekali. Pria itu berdian diri dalam keheningan. Menerka apa saja yang telah dia lewatkan, atau apa yang dia tidak ketahui. Tatapanya kosong, membalik kilasan kilasan kejadian yang terjadi pada Ara kemarin sampai tadi malam. Rasa sesak itu begitu menghantui melihat gadis cantiknya itu terus mengamuk dan tidak mengenali Reyhan.

Pagi ini kondisi Ara jauh lebih baik dari sebelumnya. Sudah lebih tenang dan wajahnya pun tidak sepucat kertas lagi.

Kemarin siang setelah mereka pulang dari taman hiburan Reyhan meminta dokter keluarganya untuk memeriksa keadaan Ara. Dan apa yang di katakan dokter itu begitu mengejutkanya sekaligus heran dan marah. Marah pada dirinya sendiri karena ternyata ia tidak benar-benar menjaga Ara.

"Nona Ara mengalami trauma dan syock yang mendalam yang mengakibatkan nona terus bermimpi buruk. Psikisnya begitu terguncang, Saya sarankan untuk menghubungi ahli psikolog atau psikiater tuan. Saya hanya bisa membantu dengan memberinya obat tidur agar nona Ara bisa tidur dengan tenang"

Reyhan termenung. Trauma? Apa yang membuat Ara trauma?

Handphone dalam genggamanya berbunyi tanpa henti meminta di angkat sang empunya. Reyhan menghela napas lelah. Semalam dia tidak bisa tidur dengan nyenyak, selain karena dia terus memikirkan Ara, gadis itu pun terus meracau tidak jelas dan terus menangis dalam tidurnya, sampai mata indah itu merah dan sembab membuatnya khawatir setengah mati.

Pria itu melirik siapa yang menelponya lalu tanpa pikir panjang menggeser ikon hijau untuk mengangkatnya

"Bagaimana?" Ucapnya to the point
"Dari penyelidikan saya, nona Ara mengalami kejadian buruk di tempat kerjanya dulu tuan" Reyhan mendengarkanya secara seksama dengan serius. Tadi pagi Reyhan memang menelpon Adam untuk menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi. Tidak mungkinkan Ara seperti itu tanpa suatu alasan.
"Ada seorang pria paruh baya yang berusaha memperkosa nona Ara tuan" bak di sambar petir. Ucapan Adam itu begitu mengejutkan nya. Perkataanya menghantam kepala Reyhan begitu keras. Memperkosa? kenapa Ara tidak mengatakanya?

"Tuan" ucapan Adam di sebrang sana mengenyahkan semua pikiranya.
"Kau tau pelakunya?" Reyhan menggeram
"Sudah tuan. Namanya Giant Stevano. Dia adalah penyelenggara festival tempat nona Ara bekerja part time dulu tuan"
"Cari keberadaanya. Aku ingin kau mendapatkanya hidup hidup" Reyhan berucap begitu rendah dan dingin. Mengancam sekaligus berbahaya

"Baik tuan"
"Kirim rincian nya segera. Aku ingin kau mengirim beberapa bodyguard ke rumah Ara. Dan beberapa lagi mengawasi dari jauh"
"Baik tuan"
"Ah dan carikan psikiater serta ahli gizi terbaik"
"Baik tuan saya laksanakan" panggilan pun terputus sepihak oleh Reyhan.

My Crazy 'BoyFriend'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang