Yang kemaren ngehujatin Reyhan mana...angkat tangan🙋
Kalo mau lanjut ngehujat lagi silakan takut belum puas.
Waktu dan tempat di sediakan yah
Seneng gak ade kombek cepet😋😜
Enjoy
Thalia kini sedang di periksa di dalam. Sementara Reyhan dan Ara menunggu di kursi tunggu.
Semenjak tiba tadi keduanya membisu. Sibuk dengan pemikiran dan kecemasan masing-masing.
Kacau, keduanya sama-sama kacau.
"Sayang aku mau jelasin semuanya" Reyhan mengenggam tangan Ara tapi langsung di tepis olehnya. Ia sedang tidak ingin mendengar apa pun, apa lagi mendengar suara Reyhan. Yang menjadi proritasnya sekarang adalah sang mommy.
"Ra dengerin.."
"Udah.." sela Ara cepat "please aku gak mau denger apa pun sekarang" Reyhan menghela napas kasar, ia duduk di samping Ara dengan lemas.
"Itu hanya kecelakaan" ujarnya lemah. Ia tau ini bukan waktu yang tepat tapi hatinya belum tenang kalau belum menceritakanya. Terserah Ara mau percaya atau tidak, mendengarkan atau tidak, ia hanya ingin bercerita.
"Waktu aku di indonesia satu bulan lalu saat kamu berubah menjauh dan sama sekali tidak membalas pesan serta mengangkat telponku aku frustasi Ra. Aku mabuk saat itu dan entah apa yang terjadi aku terbangun di hotel dengan wanita itu" air mata Ara bercucuran. Terlalu sakit membayangkanya. Ia tidak sanggup.
"Jadi kamu melakukanya?" Ujarnya lemah.
"Aku mabuk, aku..."
"Tapi pada intinya kamu melakukanyakan"
"Aku minta maaf. Aku sungguh..."
"Menikahlah denganya"
Reyhan spontan menoleh, menatap Ara horror. Istrinya ini pasti bercanda. Pikiranya sedang kacau jadi ia berbicara melantur. Tidak, tidak akan pernah ia menikah dengan wanita lain selain Ara. Ia ingin Ara satu-satunya wanita di hidupnya selain Thalia.
Lagi pula ia tidak sudi menikahi wanita jalang yang namanya saja ia tidak tau.
Ketika ingin membantah, Ara terlanjur berdiri mengikuti seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat Thalia.
***
Matanya menatap kosong keluar jendela mobil. Pikiranya melayang-layang entah kemana. Ia benar-benar pening memikirkan masalah yang bertubi-tubi menimpa rumah tangganya.
Otaknya terus mencari solusi dari masalah ini. Entah ia harus bertindak seperti apa. Entah ia harus bertahan atau malah memilih pergi. Ia tidak ingin egois dengan menelantarkan jabang bayi yang tidak berdosa. Tapi jujur ia juga tidak suka berbagi suami. Tidak suka berbagi kasih sayang dari pria itu.
Kenapa semuanya jadi serumit ini.
Tiba-tiba matanya tidak sengaja melihat wanita seksi tadi pagi di depan pagar rumahnya.
Sepertinya wanita itu menunggunya sejak pagi di sini.
Ara lalu turun dan mendekatinya saat sang sopir memarkirkan mobil di pekarangan rumah. Ia memang memilih pulang siang ini untuk mengambil beberpa kebutuhan Thalia selama di rawat beberapa hari di rumah sakit. Awalnya Reyhan menolah dan menyuruh sang sopir yang akan mengambilnya tapi Ara tetep kekeuh, ia masih belum mau berdekatan dengan Reyhan selain itu juga ia membutuhkan waktu sendiri dan berpikir.
Ia melampirkan cardigan yang ia pakai pada wanita itu yang terlihat kedinginan di balik dress mininya.
Wanita itu balas menatapnya dengan heran. Seharusnya wanita yang berstatus istri Reyhan ini marah-marah dan memakinya bukan malah tersenyum seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy 'BoyFriend'
ChickLit⚠WARNING⚠ ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Gende:Chicklit Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...