Hello epribadiiiiiii ade cantik cetar membahana kombek...kebanyakan baca cerita gaul sih malah lebay gini deh
Enjoy
Pagi-pagi sekali Reyhan sudah ada di rumahnya. Setelah dua hari tidak bertemu karena pria itu sibuk berlibur dengan Dara keluar kota Reyhan pagi ini tiba-tiba sudah ada di depan rumahnya dengan wajah yang terlihat segar. Bahkan ini masih jam lima pagi lewat beberapa menit dan Ara saja baru bangun tidur tapi pria itu sudah tersasar di depan rumahnya.
Pria itu tersenyum hangat seperti biasa lalu memeluknya dan mengatakan kata-kata manis penuh kerinduan. Kenapa lelaki senang seperti ini, katanya rindu tapi tidak mengajak bertemu.
"Hei aku merindukanmu tau. Cuman dua hari tapi rasanya serasa dua tahun aja"
"Gimana liburan kalian?" Ara menyingkir untuk mempersilakan Reyhan masuk lalu menutup pintu rumahnya.
Menjatuhkan bokong ke sofa Reyhan lalu menyerahkan paper bag pada Ara.
"Lancar dong, Dara cewenya seru banget. Oh iya aku bawain oleh-oleh buat kamu" di ambilnya paper bag itu lalu menilik apa isinya. Baju khas tempat wisata, beberapa bando lucu dan kue-kue tradisional.
"Makasih. Aku buatin minum dulu" ketika akan berjalan ke arah dapur tiba-tiba tanganya di cekal Reyhan. Ara menoleh menatap bertanya.
"Gak perlu, kamu duduk temenin aku. Aku kangen sama kamu" tersenyum, Ara menurut saja. Meletakan paper bag itu di atas meja lalu duduk di sebeleh Reyhan.
Pelukan hangat pria itu membuatnya nyaman. Ternyata ia juga merindukan Reyhan. Hanya dua hari, dua hari tanpa sapaan secara langsung, tanpa mengajak makan siang bersama, tanpa ocehan dan pelukanya saat malam hari, semua itu benar-benar membuatnya rindu. Belum apa-apa tapi ia merasa waktu Reyhan terkuras hanya untuk Dara. Apa lagi dengan pria itu yang sulit di hubungi, membalas sekenanya saja.
Apa boleh Ara protes? Tapi ia siapa yang bisa mengatur hidup Reyhan? Dia hanya sahabat, iya sahabat. Berarti boleh dong dia protes sebagai seorang sahabat. Tapi apa yang harus ia katakan? Bilang kalau ia tidak suka waktu Reyhan habis hanya untuk bersama Dara saja? Tapi separuh hidup Reyhan selalu memproritaskan Ara selalu menghabiskan waktu denganya jadi apa salahnya kalau sekarang pria itu memproritaskan orang lain. Atau ia bilang tidak suka mereka menjalin hubungan? Sekali lagi ia siapa sampai harus meminta mereka memutuskan hubungan. Please bahkan Dara temanya, bertahun-tahun mereka bersama, sudah tau sebaik apa sahabatnya itu jadi untuk apa ia merasa Dara tidak pantas untuk Reyhan. Untuk apa juga ia mempermasalahkan hubungan mereka.
Ini bahkan baru dua hari tapi kenapa ia begitu berlebihan.
"Kamu sih sibuk terus sama Dara aku kesepian di rumah, untung aja ada Malik" kening Reyhan berkerut.
"Memangnya kenapa dengan Malik?"
"Dia nemenin aku dua hari ini. Kita jalan-jalan, kulineran pokonya ngabisin waktu bareng. Dia bisa gantiin kamu pas kamu sibuk" melepaskan rangkulan pada pundak Ara, Reyhan menatap Ara sengit.
"Jadi kamu bermaksud buat jadiin dia pengganti aku?"
"Bu-bukan, bukan gitu. Kamu salah paham, maksud aku dia bisa nemenin aku pas kamu sibuk" Ara gelagapan kala Reyhan memalingkan wajah dengan bersidekap dada. Merajuk. Pria itu marah padanya.
"Jangan marah dong" memeluk lengan berotot pria itu tapi tidak berhasil membuat Reyhan mengalihkan perhatianya. Satu cara yang selalu ampuh saat pria itu ngambek seperti ini.
Cup
Ara mencium pipi Reyhan cukup lama. Berhasil. Reyhan menoleh padanya sesaat setelah terperanjak kaget.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy 'BoyFriend'
Literatura Feminina⚠WARNING⚠ ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Gende:Chicklit Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...