72🔞❎❌🚫21++

8.5K 141 13
                                    

WARNING!

WARNING!

UDAH DI PERINGATIN...DOSA TANGGUNG SENDIRI

ENJOY

"Rey ampun tolong kasihani aku. Aku sedang mengandung" pria itu tidak menggubrisnya. Hanya menatap dirinya datar. Tidak ada belas kasihan atau pun iba di iris coklat terangnya.

"Karena aku sedang senang hari ini, aku akan memberikanmu makanan" ujarnya datar lalu menyuruh seorang bodyguard untuk mengambilkan makanan untuk wanita itu.

Tidak butuh waktu lama sang bodyguard kembali dengan nampan di tanganya lantas meletakan nampan itu di lantai, di hadapan Sania yang menatap lapar makanan tersebut. Tentu saja karena sudah dua hari ini ia hanya di beri roti juga segelas air. Miris sekali. Ah lebih tepatnya menyedihkan. Ia salah telah masuk kedalam kehidupan pria itu.

"Makanlah dan jangan terus menerus membuat keributan, jangan sampai Ara mendengarnya lalu curiga. Kau taukan apa yang akan aku lakukan kalau sampai Ara tau?!" Jeda tiga detik sebelum ia kembali melanjutkan "aku akan menyiksamu lebih parah dari ini" Sania hanya diam menunduk dengan memasukan lauk pauk kedalam mulutnya. Ia baru tau kalau Ara sudah kembali. Di dalam otaknya ia terus bertanya-tanya apa ia dapat meminta bantuan wanita itu untuk melepaskanya. Ia hanya ingin bebas dan tidak akan lagi mengusik kehidupan mereka lagi. Sudah terlalu lelah juga jera dengan semua yang Reyhan lakukan padanya. Hidup pria itu hanya di isi oleh satu wanita. Hanya Ara dan mungkin selalu Ara.

"Jangan berpikir kau akan meminta pertolonganya" matanya membulat kaget saat Reyhan mengatakan itu. Bagaimana mungkin pria itu bisa menebak apa yang ia pikirkan.

"Jangan berpikir untuk bisa lolos dan mengatakanya pada Ara. Sebelum itu terjadi nyawamu yang akan melayang" ujarnya tenang lalu pergi begitu saja setelah menciptakan teror bagi Sania.

***

Jadi tiga hari ini ia selalu mencuri-curi dengar ke arah kamar yang berada di bawah tangga itu.

Rasa keponya ternyata semakin besar. Ia merasa ada hal ganjil yang tengah terjadi. Tapi setiap kali ia mendekati pintu itu selalu saja ada yang menghalangi. Entah bodyguard atau maid.

Masa hanya seorang bodyguard terluka sampai harus di jaga ketat seperti itu. Apa sebegitu parahnya sampai tiga hari masih mendekam di dalam. Kalau parah kenapa tidak di bawa ke rumah sakit saja.

Mencurigakan sekali.

Ceklek

Tiba-tiba saja pintu kamar itu terbuka dan keluarlah Reyhan. Keduanya sama-sama terkejut.

Reyhan tergesa-gesa menutup pintu kamar itu dan menutupi pandangan Ara.

"Ada apa? Kenapa ada di sini?"

"Itu kamar apa Rey?" Bukanya menjawab Ara malah balik bertanya.

"Hanya kamar biasa"

"Kata bodyguard mu ada yang terluka, apa begitu parah?"

"Hmm lumayan. Dia sedang dalam masa pemulihan"

"Kenapa tidak di bawa ke dokter saja"

"Dia tidak mau. Katanya takut rumah sakit" Ara mengernyit heran. Seorang bodyguard, laki, yang kekar, gagah, nyeremin juga kuat takut rumah sakit. Memangnya bisa yah? Kan mereka berteman dengan luka dan pasti sering ke rumah sakit dong.

"Memangnya bisa seperti itu? Masa bodyguard yang nyeremin gitu bisa takut sama rumah sakit. Geli banget" komentar Ara menimbulkan kekehan Reyhan. Ia gemas dengan ekspresi istrinya ini yang lucu.

My Crazy 'BoyFriend'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang