51<Area+++>🔞🚫❎

13.6K 172 1
                                    

Area plus-plus ya...udah di ingetin loh
Boleh di skip part selanjutnya...

Enjoy

Keduanya hanyut dalam tatapan intens masing-masing. Hati bergemuruh tidak jelas, jantung keduanya berdetak kencang.

Tiba-tiba saja tanpa tau siapa yang memulai bibir mereka saling bersentuhan. Menempel lalu mencecap dan melumat. Saling berbagi saliva. Lidah mereka membelit menari-nari di rongga mulut mereka.

Reyhan mendakap tubuh kecil Ara. Menggeram tertahan atas kenikmatan yang ia rasakan. Rasa itu kembali lagi. Rasa ingin lebih.

Oh tuhan bibir ini begitu manis dan kenyal. Hangat dan nikmat ia ingin melahapnya terus tanpa berhenti.

Entah sejak kapan tanganya melingkar pada leher Reyhan Ara tidak tau. Yang ia tau ciuman ini begitu memabukan. Beberapa kali ia melengkuh saat Reyhan menggigit-gigit kecil dan menghisap kuat bibir bawahnya. Ia yakin bibirnya akan membengkak esoknya.

Tangan Reyhan sudah tidak bisa diam. Ia meremas pelan pinggang Ara lalu kemudian semakin naik, naik dan naik sampai pada bukit kembar itu. Tidak ada penolakan saat ia meremasnya. Ara malah melengkuh yang membuat Reyhan semakin bernapsu.

Menarik kepala Ara untuk semakin memperdalam ciumanya dengan tanganya yang bebas. Suara cecapan, erangan dan kuluman terdengar jelas di sana. Berdoa saja semoga tidak ada yang melihatnya dari bawah sana.

Ia sudah tidak tahan lagi. Gairahnya sudah membuncah. Terbukti dengan gundukan di bawah sana yang semakin membesar minta di puaskan. Ini istrinya dan ia tidak akan bersalah kalau meminta lebih.

Mengangkat tubuh Ara, menggendongnya seperti koala tanpa melepaskan ciumanya lalu membawanya ke ranjang. Ara yang kaget spontan melingkarkan kakinya pada pinggang Reyhan dan mengalungkan tanganya lebih erat lagi.

Pria itu membaringkan Ara perlahan tanpa sedetik pun melepas pangutanya.

Beberapa saat mereka berciuman dengan Reyhan berada di atas Ara. Menindihnya dengan kedua siku yang menahan bobot tubuhnya.

Lalu kemudian untuk sesaat Reyhan melepaskan kuluman itu. Keduanya bernapas dengan kasar. Meraup udara bebas sebanyak-banyaknya. Mata coklat terang Reyhan berkabut akan gairah.

Ia kemudian ganti mencium leher jenjang Ara dengan rakut. Meninggalkan tanda kepemilikan di sana.

Mengecupnya seringan bulu, meniup daun telinga wanitanya sampai terdengar eraangan Ara.

"Engghhhh...aaah Reeey" oh suara indah ini yang ia idam-idamkan. Suara Ara yang melengkuh nikmat dengan memanggil namanya. Indah sekali. Menyulut kobaran gairahnya semakin besar.

Entah sejak kapan kemeja yang Ara pakai sudah terlepas. Menyisakan bra merah terang yang begitu mencolok, sangat kontras dengan warna kulitnya. Sangat sexy dengan renda-renda yang bahkan tidak bisa menampung gundukan besar itu.

Reyhan terpana. Dengan tidak sabaran ia melepas bra itu lalu melemparnya entah kemana.

Secara sepontan Ara menutupi buah dadanya. Semburat merah tercetak jelas di pipi Ara. Ia merasa malu, ini adalah pengalaman pertamanya.

"Kenapa di tutup" ujar Reyhan dengan suara seraksa. Ara memalingkan wajah malu. Tanganya terus berusaha menutupi payudara besarnya.

"A-aku malu" cicitnya nyaris tidak terdengar. Seulas senyum tercetak di bibir tipis Reyhan. Menurutnya pemandangan ini begitu indah. Sifat malu-malu Ara dengan tubuh setengah telanjang dan tangan yang bahkan tidak bisa menutupi seluruh payudaranya, benar-benar terlihat sexy dan sensual di matanya.

My Crazy 'BoyFriend'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang