6

9.5K 281 2
                                        

 "Ra udah biar abang aja yang beresin kamu mendingan makan siang dulu" ucap Galih di ambang pintu gudang. Ia adalah rekan sekaligus teman Ara di tempat kerjanya, dia sangat dekat dengan Ara walau pun tidak sedekat Reyhan tapi Galih sangat baik dan perhatian padanya dan ada satu lagi temanya namanya Dara dia itu super cerewet dan bawel. Kalau Ara dan Dara sudah bersama di pastikan mereka akan super berisik.
  "Gak papa bang aku bawa bekel kok bisa makan kapan aja belum laper juga" Ara masih sibuk dengan kardus kardus di tangan nya.

"Ra di cariin tuh" Dara berseru dengan suara cemprengnya di ambang pintu gudang.

"Berisik banget tu mulut udah kaya toa deh" Galih menggerutu dengan tanganya yang menutupi telinganya. Suara Dara ini memang gak ada tandingan nya.
  "Siapa?"
"Itu yang kemaren ke sini loh. Dia nyariin kamu lagi" Dara berseru semangat dengan mata yang berbinar binar, Ara yakin pembeli yang di luar pasti mendengar seruanya yang gak bisa pelan itu.

  "Reyhan maksudnya?" Ara berhenti dari kegiatanya dan menatap Dara.
  "Iya. Dia ganteng banget Ra sumpah. Kapan yah aku ngenalin calon menantu kaya dia ke ibu" Dara bergumam matanya menerawang dengan bibir tersenyum lebar. Entah khayalan apa lagi kini yang dia bayangkan.
  "Dia siapa sih Ra? Pacar kamu. Kalo di lihat-lihat dia sering banget ke sini nemuin kamu" sekarang giliran Galih yang bertanya penuh penasaran
  "Bukan kok dia itu temen aku sejak kecil. Emang udah lama lost kontak gitu dan akhir akhir ini kita ketemu lagi. Kaya melepas rindu gitu lah" Galih hanya mengangguk ngangguk kecil. Dia lega ternyata Ara masih belum mempunyai pacar lagi. Setidak nya Galih punya kesempatan mendekati Ara. Yah siapa yang tidak jatuh hati kepada gadis cantik seperti Ara. Selain cantik dia juga baik, ramah, menyenangkan dan supel banget gampang bergaul.

  "Beneran dia cuman temen kamu? Dia single gak? Boleh dong kenalin sama aku, jomblo nih" Dara menggelantungi tangan Ara memohon.
  "Ish apaan sih dara. Aku gak mau yah dia punya pacar genit kaya kamu. Kamu liat yang ganteng dikit aja langsung melotot sampe mata kamu mau lepas gitu mana mau dia sama kamu"
  "Kali aja kan Ra. Mau yah kenalin" Dara mencebikan bibirnya sebal walau pun begitu dia masih berusaha membujuk Ara. Galih yang melihat itu hanya diam dan meneruskan pekerjaan nya yang tertunda. Kalau Ara mengenalkan pria yang dekat denganya itu dengan Dara itu bagus baginya, setidaknya dia semakin mempunyai banyak peluang untuk menjadikan Ara pacarnya.

  "Ya udah deh ayo" Ara akhirnya pasrah saja. Dia keluar dari gudang dan menemui Reyhan yang menunggunya di dekat meja kasir. Untung saja hari ini mini market sedang sepi dan hanya segelintir pembeli saja, jadi gak mungkin ada antrian karena mereka mengobrol terlalu lama di gudang tadi.

  "Hey Rey maaf yah lama"
"Gak papa kok" Reyhan tersenyum begitu menawan ketika Ara sudah berdiri di depanya. Dara sedikit menyikut perut Ara agar dia memperkenalkanya pada Reyhan, Ara hanya memutar matanya malas. Jujur saja dia sedikit tidak suka Reyhan berdekatan dengan Dara. Jangan anggap dia cemburu loh ya dia hanya tidak suka.

  "Oh iya kenalin ini Dara, dia temen aku" Dara mengulurkan tanganya dengan semangat, matanya berbinar binar dengan senyum lebarnya. Bagaimana bisa Ara punya temen kaya dia sih.

  "Dara"
"Reyhan" Reyhan membalas jabatan tangan itu lalu melepaskanya.

  "Kamu udah makan siang?"
"Belum, aku bawa bekel soalnya" Ara memang terkadang bawa bekal sendiri, selain untuk menghemat uang dia juga jadi jarang jajan sembarangan.
  "Ya udah bawa bekel kamu temenin aku makan siang"
  "Tunggu sebentar yah" Ara mengambil sebentar bekalnya yang dia simpan di gudang belakang.

  "Aku boleh ikut gabung gak Rey" Dara tidak akan menyia-nyiakam kesempatan ini untuk bisa lebih dekat dengan Reyhan. Dia benar-benar sudah kepincut pada tampang rupawan penuh kharisma Reyhan.

"Hmm boleh aja" Reyhan sebenarnya ragu, dia tidak suka ada orang lain ada di antara waktu kebersamaan dirinya dengan Ara. Apa lagi Dara sepertinya tertarik padanya, bukanya dia geer hanya saja dia sudah hapal tatapan memuja seperti itu.

My Crazy 'BoyFriend'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang