Lama gak update...kuota ade sekarat, belum lagi duit gak nongol2...kan lengkap sudah penderitaan ade
Happy Reading
Mini market siang ini sangat ramai tidak seperti biasanya, Ara sampai kewalahan menangani mereka semua. untung saja bang Galih dan Dara membantunya. Apa lagi ada beberapa barang yang baru sampai dan menunggu di bereskan.
Dia sampai tidak bisa beristirahat walau hanya beberapa menit saking sibuknya.
Saat sibuk memasukan belanjaan pembeli pada kantong plastik tiba tiba pandangan Ara buram, kepalanya terasa berat dan sakit. Mendadak penglihatanya tidak bisa fokus. Keadaan di sekelilingnya seperti berputar putar. Serta suara suara yang berisik menambah rasa sakit di kepalanya.
Ara mengernyit merasakan kepalanya yang sangat sakit seperti di tusuk tusuk ribuan jarum. Memang sejak tadi pagi pun Ara merasa tidak enak badan mungkin ini efek dari makan es krim kebanyakan. Stok es krim di kulkasnya melimpah gara gara Reyhan sering membelikanya es krim sangat banyak.
"Ra kamu kenapa?" Dara yang ada di sampingnya memegang pundak Ara khawatir, Ara terlihat begitu pucat.
"Enggak aku cuman...."
Bruuk
Belum selesai Ara berbicara tubuhnya sudah limbung pingsan untung Dara sigap menangkap tubuh Ara walau pada akhirnya dia tidak sanggup menahan bobot Ara dan jatuh terduduk.
"Ra Ra bangun Ra" Dara menepuk nepuk pipi Ara berusaha membangnkanya tapi tak kunjung sadarkan diri, Dara merasakan suhu tubuh Ara yang ternyata panas tinggi.
"Astaga badanya panas banget" giliran Gilang yang panik sekarang karena melihat Ara tak sadarkan diri.
"Kita harus bawa ke rumah sakit bang"
"Mba mas saya bawa mobil, kalo mau saya bisa anter ke rumah sakit" salah seorang pembeli mini market itu berusaha menolong Ara dengan membawa gadis itu ke rumah sakit terdekat menggunakan mobilnya.
"Ya udah kamu di sini layanin mereka dulu ra(dara) aku mau bawa Ara ke rumah sakit" Galih menggendong Ara ala bridal style menuju mobil pria yang tidak di ketahui namanya itu, dan bergegas ke rumah sakit terdekat.
☆☆☆☆
"Eenghh" Ara membuka matanya sedikit mengerjap karena cahaya yang tiba tiba masuk ke rentina matanya. Yang pertama dia lihat adalah langit kamar berwarna putih. Bau obat obatan sangat tercium menyengat, sudah pasti dia ada di rumah sakit.
Ara berusaha mengingat ngingat apa yang terjadi. Yang bisa dia ingat hanya ketika dia sedang melayani pembeli bersama Dara ketika tiba tiba kepalanya terasa di hantam batu dan dia tidak bisa mengingat apa apa lagi.
Melihat Ara sudah sadar Galih yang masih berjaga di ruang inap Ara pun segera memanggil dokter.
Tampak suster dan dokter itu mengecek keadaan Ara.
"Hanya kecapean aja. Lebih banyak istirahat dan makan yang teratur ya mba. Besok juga udah bisa pulang. Dan mas ini resep obat nya bisa di tebus di apotek dan mohon segera mengurus administrasinya ya mas" dokter pria tersebut menyerahkan secarik kertas pada Galih sebelum suster dan dokter itu pergi Galih tidak lupa mengucapkan terima kasih.
"Aku mau nebus obat dulu yah. Tunggu sebentar jangan kemana mana" bagaimana dia mau pergi ke mana mana kalau di bergerak sedikit saja kepalanya seakan mau meledak. Ara hanya mengangguk pasrah.
Galih pergi untuk menebus obat Ara di apotek.
Hah kalau boleh milih Ara gak mau masuk rumah sakit, bukan takut di suntik atau gimana tapi dia ngebayangin biaya nya nanti, pasti mahal banget. Tabungan Ara baru sedikit dan gak mungkin cukup karena sudah dia pakai bulan lalu untuk memperbaiki handphone nya yang suka error mendadak. Gimana nanti dia membayarnya? Masa iya dia harus ngerepotin Reyhan terus, kalau minjem sama Dara dan Galih dia gak enak utang nya aja minggu lalu belum di bayar. Semakin lama di pikirin kepalanya malah semakin terasa sakit. Entah apa yang terjadi dengan tubuhnya, seingatnya dia menjaga diri dengan baik hanya kemarin malam Ara makan es krim dari Reyhan 6 buah masa hanya karena itu dia bisa tumbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy 'BoyFriend'
ChickLit⚠WARNING⚠ ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Gende:Chicklit Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...
