Ara melihat penampilanya lagi di depan cermin. Melihat apakah ada yang kurang.Setelah dirasa sempurna ia mengambil slingbag nude miliknya lalu turun menghampiri Reyhan yang telah menunggunya dengan bersender pada cap mobil.
Setelah beberapa hari mereka berbaikan keduanya memutuskan untuk berkencan. Memadu kasih setelah hubungan keduanya yang renggang.
Kencan perdana setelah berbulan-bulan mereka menjalin hubungan. Ini untuk pertama kalinya kencan secara resmi.
Sebenarnya mereka ingin berkencan sehari setelah terciduk oleh Thalia waktu itu. Tapi Reyhan malah asik mengurungnya di kamar. Kalian pasti ngerti apa yang pria itu lakukan padanya.
Sekujur tubuhnya bahkan di hiasi bercak merah bahkan keunguan hasil karya pria itu. Menyebalkan sekali. Ia bahkan harus memakai turtel neck untuk menyembunyikan kissmark nya.
Reyhan terkekeh menyebalkan melihat Ara yang memberenggut kesal kearahnya. Ia juga melihat jalan Ara yang sedikit aneh karena perbuatanya semalam. Beberapa hari ini dia memang mengganas. Salahkan saja Ara yang membuat ia rindu belaianya setengah mampus minggu-minggu kemarin.
Bukan malam hari saja, kapan pun waktunya ia bisa menggempur habis-habisan istrinya itu. Coba saja kalau tidak ada Thalia ia bisa merealisasikan fantasy sex nya di berbagai penjuru rumah. Pasti seru dan nikmat.
Uuh...berhenti memikirkanya. Juniornya sudah berdenyut-denyut di bawah sana. Dan bisa saja kencanya nanti tidak pernah terjadi karena ia akan memilih menyeret Ara ke atas ranjang lalu menggagahinya
Sepanjang hari."Jangan tertawa" kesal Ara membuyarkan lamunanya "aku kesel tau sama kamu. Ninggalin bekas dimana-mana. Aku terpaksa pake baju berkerah gini. Padahalkan cuacanya bagus. Nanti di kota pasti gerah banget" dumelnya kesal. Ia mencak-mencak melihat senyuman Reyhan yang semakin menyebalkan. Rumahnya inikan di bangun di tengah hutan yang rimbun akan pepohonan jadi setiap saat mau itu mjsim panas pun akan terasa sejuk dan dingin. Kalau misalnya ia berpakaian hangat dari rumah lalau pergi ke kota otomatis ia akan merasakan sedikit hangat lalu kemudian panas. Makanya itu ia kesal pada Reyhan yang memberinya banyak tanda.
"Haha.. aku gak nyuruh kamu pake baju kaya gitu. Pake baju bisa juga gak papa biar semua orang tau kamu milik aku" Ara kesal tapi tidak urung pipinya memerah juga karena perkataan penuh kepemilikan Reyhan. Bibirnya mengulum senyum tertahan.
"Apaan sih ah. Gombal tau gak"
"Gombal tapi blushing" Reyhan menoel-noel pipi Ara menggoda. Bibirnya berhiaskan senyuman menawan.
"Ih apaan sih. Mau berangkat gak. Makin siang ini"
"Haha iya-iya. Ayo, silakan masuk ibu negara" Ara terkekeh geli melihat Reyhan membuka pintu mobil dengan sedikit membungkuk.
Reyhan memutar duduk di kursi kemudi. Dia ingin membawa mobilnya sendiri sekarang karena ia ingin berduaan saja bersama istrinya itu.
Mobil pun melaju meninggalkan pekarangan rumah. Keduanya asik bercanda tawa sepanjang jalan. Membicarakan banyak hal yang membuat keduanya malah saling beradu argumren. Tapi itulah yang menyatukan keduanya. Yang menyadikan hubungan mereka dekat. Saling mengeluarkan unek-unek dan pendapat sehingga mereka bisa saling memahami satu sama lain dan pada akhirnya bisa memutuskan setiap tindakan bersama.
Tapi kemudian tiba-tiba Ara berteriak menyuruhnya berhenti secara mendadak, Sampai wanita itu nyaris saja terbentur dashbord.
Reyhan menarik kepala Ara cepat. Memeriksa apa istrinya baik-baik saja. Raut wajahnya terlihat sekali kesal juga khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy 'BoyFriend'
ChickLit⚠WARNING⚠ ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Gende:Chicklit Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...