21

3.6K 135 0
                                        

Sorry banget ya bebs...ade akhir2 ini gak punya kuota...sekarat banget sumpah...telat up datenya

Padahal biasanya juga up date gk tentu sih😃😃...ada yang nungguin ini cerita?

_____

Malik terus mundar-mandir di kantornya tanpa henti. Beberapa kali ia menelpon Ara tapi tak di angkat. Pada akhrirnya karena tak kunjung di angkat ia menelpon psikolog Ara, untuk menanyakan kabar Ara hari ini. Beberapa kali deringan terdengar, saat Malik ingin menutupnya terdengar balasan dari sebrang sambungan.

"Halo mas Malik"

"Maaf bu mengganggu. Saya ingin menanyakan perihal Ara. Apa dia baik-baik saja? Saya telpon tapi tak kunjung di angkat"

"Oh,, begini mas, Tadi tuan Reyhan bersama nona Ara memilih pergi bersama kesebuah pulau yang tidak jauh dari sini. Tapi naasnya sekarang sedang terjadi badai mas. Hujan dan angin sangat kencang. Mereka belum pulang sampai sekarang. Kami berusaha mencarinya mas, tapi di saat badai seperti ini benar-benar tidak memungkinkan bagi kami"

Malik memucar. Ia bertambah cemas dan gusar.

"Mereka pergi dengan siapa saja kalau boleh tau?"

"Hanya berdua mas, menaiki jetski pagi-pagi sekali"

Setelah berbasa basi dan bertanya sedikit Malik segera memutus sambungan sepihak. Perasaanya tidak enak. Entahlah mungkin memang sejak Ara tinggal di Resort Reyhan perasaanya memang selalu tidak tenang. Waswas dan cemas. Ia hanya bisa beberapa kali berkunjung karena tuntutan pekerjaanya. Dan kini perasaan itu semakin mencengkram erat hatinya.

Hanya berdua mas, menaiki jetski pagi-pagi sekali

Kalimat itu terus saja terngiang-ngiang di pikiranya. Mereka pergi berdua. Hatinya tak rela, tak ikhlas. Bisa saja terjadi sesuatu pada mereka atau mereka malah yang melakukan sesuatu?
Ish pikiran apa itu brengsek. Ara bisa saja dalam masalah sialan. Dan kau malah memikirkan hal kotor seperti itu

"Aaarrrrggggghhh" Malik mengacak rambutnya frustasi. Memikirkan hal-hal romantis, saling berpegangan tangan, saling berpelukan dan atau bercumbu ria Ara bersama Reyhan membuat hatinya berdenyut sakit.

Sungguh perasaan ini sudah tidak bisa di toleransi lagi. Rasa ingin memiliki, ingin melindungi dan cinta semakin besar. Kebersamaan mereka beberapa bulan meninggalkan benih cinta dalam hatinya.

Dan sekarang saat Ara sama sekali tak dapat di hubungi pikiranya kalut. Apa mungkin dia harus menyusul dan ikut mencari? Tapi itu tidak mungkin, sampai sana saja harus menempuh waktu satu hari penuh kalau di lihat dari jarak dirinya kini berada.

Aaarrrrgggghh

Pikiranya benar-benar buntu sekarang.

****

Sementara itu gadis yang membuat Malik begitu frustasi kini sedang meringkuk di pelukan Reyhan. Hari sudah malam tapi hujan tak kunjung reda. Angin berhembus semakin kencang, membuat api beberapa kali padam.

Beberapa kali terdengar hewan-hewan saling bersahutan memecah kesunyian.

Ara semakin meringkuk pada dada bidang Reyhan ketika telinganya tak sengaja mendengah suara-suara aneh. Dengan sigap pria itu mengeratkan pelukanya. Sangat susah tidur dengan hanya beralaskan daun-daun. Di tambah baju yang setengah mengering yang mereka pakai membuat udara dingin kian menusuk. Berulang kali serangga aneh merayap dan mengganggu mereka.

Entah kapan badai ini berakhir, ia takut gadisnya ini terserang sakit karena terlalu lama kedinginan. Bahkan mereka belum makan sejak tadi pagi. Hanya sarapan sepotong roti dan segelas susu. Terkadang dia mendengar suara gaduh dari perut gadis yang kini meringkuk dalam pelukanya itu.

My Crazy 'BoyFriend'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang