65

2.1K 110 17
                                    

Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali

Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu

Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu,
Ho-oh
Namun semua, berbeda
Sulitku menghapus kenangan bersamamu

(Andmesh-hanya rindu)

**********

Brak

Pyarr

Reyhan mengamuk di ruang kerjanya. Ia memnanting segala berkas dan benda-benda di atas meja kerja. Napasnya memburu. Matanya melotot tajam keempat pria yang di gadang-gadang terbaik di bidangnya yang nyatanya mencari seorang wanita saja tidak bisa.

Ini sudah empat hari semenjak istrinya hilang. Mungkin lebih tepatnya pergi. Dan ia belum juga menemukan keberadaan wanita itu. Terakhir kali terlihat keberadaanya adalah di Rumah Indah untuk menemui Thalia. Dan mommynya itu tidak tau sama sekali keberadaanya. Atau mungkin dia tidak mau memberitahukan padanya.

"Kalian bisa bekerja tidak sih?!" Murka Reyhan pada keempat pria yang terus menunduk itu.

"Maaf pak tapi cukup sulit menemukan nyonya Ara. Dia tidak pernah memakai kartu Atmnya juga nomer ponselnya. Kami juga tidak bisa menemukanya di catatan bandara dan pelabuhan. Beberapa kali cctv menangkap keberadaan nyonya tapi setelah itu menghilang. Ada dugaan nyonya pergi ke luar kota. Kami akan lebih berusaha lagi mencarinya Tuan" lapor salah satu dari keempat pria itu dengan takut-takut. Kalau misalnya saja Ara menggunakan kartu Atm dan nomer ponselnya mereka pasti bisa dengan mudah menemukanya. Tapi Ara lebih cerdik. Dari pemberitahuan kalau ada penarikan uang dari kartu Atm Reyhan yang lumayan besar, mereka menyimpulkan bahwa wanita itu mengambil terlebih dahulu uangnya di Atm dekat Rumah Indah-karena mereka terakhir kali mendeteksi keberadaanya di sana lalu kemudian pergi.

"Harus. Aku ingin ada kemajuan besok. Kalian boleh pergi sekarang" keempat pria itu lalu sedikit menunduk untuk memberi hormat lalu pergi dari ruanganya. Reyhan mendudukan dirinya di kursi kebesaranya dengan lemas. Ia menatap potonya dengan Ara di atas meja. Foto kemesraan keduanya dengan latar padang bunga berwarna ungu.

Jari jemarinya mengusap foto istrinya yang sedang tersenyum manis dengan lembut. Di tatapnya penuh kerinduan poto itu.

"Kamu kemana sayang? Aku khawatir, aku rindu, aku...hancur tanpa kamu" setetes air mata bergulir di pipinya. Dadanya sesak menahan rindu juga kekhawatiran.

"Please aku mohon kamu kembali"

Ceklek

Tiba-tiba saja pintu ruang kerjanya terbuka menampakan Sania di sana dengan nampan berisi lauk pauknya.

"Apa aku mengganggu"

"Sangat" geram rendah Reyhan.

"Maaf. Aku cuma mau mengantarkan makan siang. Sejak pagi kamu belum makan" dengan lancang Sania menarik laptop yang berada di hadapan Reyhan lalu meletakan nampanya di tempat laptop tadi.

"Makanlah aku sudah masak khusus untukmu" Sania tersenyum manis menunggu Reyhan memakan masakanya. Selama empat hari ini ia memang sedang gencar-gencarnya mendekati hot man itu. Tidak pernah menyerah walau sering dicaci serta dimaki. Ia mensyukuri keberadaan Ara yang menghilang. Walau pun hatinya sedikit merasa bersalah tapi tetap saja keserakahan sudah merajai hatinya. Ia ingin mendapatkan Reyhan.

My Crazy 'BoyFriend'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang