⚠WARNING⚠
ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA
Gende:Chicklit
Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...
Tapi boong wleee!😂 Ngarep banget di terbitin Aduh halunya tinggi banget
Enjoy
Ara menatap kosong keluar jendela. Sudah beberapa hari ini pemandangan ini yang ia dapat. Sebuah taman kecil yang di tumbuhi tanaman...emm entahlah itu apa, entah bunga, sayuran, rumput atau rempah ia tidak tau, juga hutan rimbun sepanjang ia melihat di sebrang sana.
Setelah tidak sadarkan diri itu saat pertama kali ia membuka matanya ia berada di tempat asing. Bukan lagi di kamar di rumahnya dulu tapi...entahlah ia juga tidak tau di mana ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Bagian depan)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Bagian belakang)
Reyhan menutup mulut. Dia bungkam saat di tanya perihal itu.
Ia sudah berulangkali menggedor-gedor pintu dan merengek minta pulang tapi ya akhirnya masih di kurung juga.
Ceklek
"Waktunya makan siang" Reyhan muncul dari balik pindu dengan nampan di tanganya.
Ara menoleh. Ia tidak tau ini sudah siang. Baginya mau pagi atau siang pun sama saja. Di luar jendela sana selalu berkabut. Sinar matahari tidak pernah benar-benar muncul. Apa lagi kalau hujan datang. Malah kesanya ia sedang ada di film horror.
Reyhan meletakan nampan berisi makan siang Ara di atas meja kecil di kamarnya. Kamar ini kecil sekali. Tidak ada setengah dari kamar mereka dulu. Hanya ada ranjang yang bisa di tempati dua orang, lemari baju, satu meja dengan satu pasang kursi di sisi kanan kirinya dan terakhir kamar mandi yang tidak kalah kecilnya.
"Ayo makan. Nanti malah sakit magh lagi" ujar Reyhan lembut. Yah Ara memang keranjingan sekali terkena magh akhir-akhir ini karena sering menolak makan.