⚠WARNING⚠ Part ini berisi konten dewasa. Buat ade yang masih unyu unyu harap tau umur yah😄😄😄
Dosa di tanggung sendiri loh😋😋
Ara tertidur di pelukan Reyhan, dengan kepala Ara di pundak pria itu dengan nyaman dan tangan mungilnya yang melingkari pinggang rata dan berototnya. Ranjang itu sangat kecil sehingga tubuh mereka berdempetan sangat rapat. Reyhan tentu saja senang jangan di tanya. Ara selalu lebih manja saat sakit dan Reyhan bahagia Aranya hanya manja padanya dan hanya boleh padanya.
Reyhan terus mengusap rambut halus berbau bluebarry Ara. Tangan kekarnya melingkari pinggang ramping Ara agar tidak terjatuh karena ranjang yang sempit. Dia juga tak jarang mencium kening dan pipi Ara
Godaan untuk mencium bibir ranum nan merah Ara sangat besar, dia sampai menggigit bibir bawahnya untuk menahan hasrat itu."Kau membuatku gila Ra. Apa yang udah kamu lakukan kepadaku, sampai aku kaya gini sih?" Reyhan berbicara pelan dengan dirinya sendiri.
"Kamu tau Ra. Semakin aku berusaha melupakanmu semakin aku sulit menghilangkan bayang bayangmu. Usahaku bertahun tahun melupakanmu nyatanya sia sia saja"
"Jangan salahin aku, kalau pada akhirnya aku egois. Aku ingin kamu hanya miliku sendiri. Aku gak bisa lepasin kamu setelah ini. Karena itu mustahil bagiku Ra"
Cup
Sebuah kecupan mendarat di bibir ranum nan merah Ara. Awalnya hanya kecupan kecupan ringan semakin lama semakin dalam dan mendamba. Sejak ciuman pertamanya dengan Ara, Reyhan terus saja menginginkannya lagi dan lagi bagaikan candu. Dia bahkan bisa merasakan bibir manis Ara tanpa menciumnya. Itu benar benar membuatnya gila sampai dia sering solo di kamar mandi dan mandi air dingin tengah malam hanya karena mengingat kejadian itu. Dia sudah seperti duda kurang belaian saja
Pertahana Reyhan mulai runtuh dia melumat kecil bibir Ara dengan hati hati takut membangunkan nya. mungkin karena pengaruh obat, Ara masih tetap nyaman dalam dunia mimpi dan tidak terusik sama sekali. Reyhan makin berani dengan melumat bibir Ara semakin dalam tapi lembut. Suara cecapanya menggema di ruang sunyi itu. semoga saja tidak ada dokter atau suster yang tiba tiba saja datang.
Reyhan semakin asik dengan kegiatanya dia semakin berani. Tanganya menyibak baju rawat Ara dan mengelus ngelus perut rata Ara.
"Engghh" Reyhan berhenti dan menjauhkan sedikit wajahnya ketika mendengar lengkuhan Ara. Mata hitam pekat Ara terbuka sedikit tapi kembali menutup tertidur pulas.
Karena Reyhan sudah di gelapkan dengan gairahnya dia kembali melumat bibir Ara seakan itu adalah oksigen yang akan membunuhnya jika tidak segera mendapatkanya. Sekarang dia lebih rakus tapi tetap hati hati. Tangannya mulai merambat naik, meremas buah dada Ara yang padat yang masih terhalang bra.
Saking nikmatnya, Reyhan sampai mengerang beberapa kali. Dia memasukan tanganya ke dalam bra Ara dan merasakan kehalusan kulit dada Ara yang kenyal dan bulat, memilin pelan putingnya. Dia semakin menggila dia tidak bisa berhenti, otaknya sudah penuh dengan napsu. Entah akan bereaksi seperti apa Ara ketika tau dia melakukan ini saat gadis itu sedang tidur. Entah marah atau lebih parahnya dia bakal di benci Ara.
"Ar....a" tiba tiba Dara datang, menerobos masuk kamar inap Ara dengan Galih di belang nya. Mereka melihat adegan itu, melihat Reyhan yang mencium Ara dalam. Melihat bagaimana bergairahnya Reyhan. Mata mereka berdua melebar sama sama kaget melihat nya. Hati mereka sama sama sakit menyaksikan orang orang yang mereka suka sedang berciuman-walau pun Ara sedang tertidur.
Reyhan seketika menengok ke arah pintu rawat Ara. Dia sama kagetnya dengan mereka berdua. Dia tidak menyangka akan ada yang memergokinya terlebih itu teman teman Ara sendiri, dia lupa Galih berkata akan mampir sore ini saat mereka selesai bekerja.
Reyhan berdiri kikuk, ada rasa marah terselip dalam hatinya, dia marah aktifitasnya di ganggu. Tapi dia juga bersyukur setidaknya Reyhan berhenti sebelum benar benar melewati batas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy 'BoyFriend'
ChickLit⚠WARNING⚠ ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Gende:Chicklit Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...