"Huaaa...rame banget Ra" Dara berteriak heboh sampai Ara sendiri geleng geleng kepala melihat tingkah temanya itu yang kekanak kanakan.
Ara, Reyhan, Malik dan Dara. Mereka baru saja sampai setelah menempuh waktu 30 menit berkendara.
Dara dan Reyhan berkumpul di rumah Ara pagi pagi sekali, seperti intruksi Ara sebelumnya. Menunggu jemputan Malik. Sebelumnya Ara sudah memberi taukan kepada Malik jikalau Reyhan dan Dara ngotot ingin ikut. Ara khawatir setengah mati kalau kalau Malik akan marah padanya. Tapi malik malah senang dan bilang semakin banyak orang semakin seru. Ara lega di buatnya.
Dan di sinilah mereka. Di taman hiburan yang baru saja buka. Cukup ramai juga, tidak seperti bayangan Ara, yah karena taman hiburan ini baru saja di buka Ara pikir tidak akan seramai ini. Mungkin juga karena ini hari libur, banyak keluarga yang menghabiskan waktu di sini.
Tempatnya sangat luas dan tentunya banyak permainan permainan yang minta di taklukan. Ada wahana balingbaling yang akan memutar 360 derajat mereka yang menaikinya. Ada juga tempat seperti teko dan cangkir yang berputar putar. Serta legend dari semua permainanya adalah lolerkoster yang treknya sangat panjang dan memutar mutar, membuat Ara yang hanya melihatnya pusing seketika. Dan masih sangat banyak yang lainya lagi.
"Ya ampun Ra gak usah lebay gitu deh" Ara mencibir, temanya ini sebegitu kesepianya kah sampai merasakan taman hiburan saja tidak pernah.
"Aku semangat banget tau Ra. Kita naik apa dulu nih?" Dara berseru dengan semangat. Sementara dua lelaki kaku--Reyhan dan Malik hanya mengikuti mereka dari belakang dan saling menatap dingin seperti kitub utara vs kutub selatan. Hawa hawa permusuhan di antara mereka itu sangat kentara. Reyhan sangat tidak suka Ara terlalu berdekatan dengan Malik. Terlebih Ara tadi terlihat sangat dekat dengan Malik sampai duduk berdampingan di depan dengan Malik yang mengemudi. Mereka tertawa riang dan terus berceloteh seakan teman lama.
Sementara Malik mencibir Reyhan dan Dara tidak suka. Dia ingin kencan berdua hanya berdua dengan Ara tanpa gangguan siapa pun. Tapi ketika kemarin malam Ara mengirimnya pesan dan memberi taukanya kalau Reyhan dan Dara ngotot ikut, Malik benar benar jengkel di buatnya. Dia ingin memonopoli Ara untuk dirinya sendiri kali ini saja. Tapi ya gitu, pada akhirnya Malik tidak bisa menolaknya juga. Dia benar benar tidak bisa menolak ke inginan Ara.(belum pacaran tapi udah bucin duluan ya abang)
"Kita naik balingbaling aja yu?" Ara sekarang yang paling antusias menyorakan pendapat.
"Aku setuju" Dara menjawab girang. Dia sangat sangat suka wahana exstrim jadi ketika Ara menyorakan pendapatnya Dara langsung mengiyakan tanpa pikir panjang.
"Enggak kamu belum makan Ra. Kita harus makan dulu" Reyhan segera membantah tidak setuju. Dia tau Ara belum sarapan sebelum berangkat tadi saking antusiasnya. Ara kelihatan begitu senang akan di ajak ke tempat ini dan entahlah...Reyhan entah harus senang atau tidak suka. Dia senang Ara begitu bahagia dan dia juga tidak suka karena Malik yang membuat Ara seperti ini. Harus ia akui, jika dia tidak memiliki waktu banyak karena kesibukanya dan tidak bisa mengajak Ara ke tempat seperti ini. Hatinya berdenyut sakit, jika bukan pekerjaan sialan itu dia pasti memiliki banyak waktu bersama Ara.
"Dia bener. Kamu harus makan dulu" Malik menyetujui usul Reyhan sementara Reyhan menatapnya dan mengangkat dagunya seolah berkata 'thanks' walau pun terlihat ogah ogahan.
"Enggak. Aku gak mau buang buang waktu hanya buat makan aja. Kita harus seneng seneng"
"Iya aku setuju. Lagian meminimalisir kita muntah kalo makan dulu"
"Bilang aja kalian itu takut" Ara menghadap kedua pria di belakanya dan menatap remeh mereka.
"Mana ada cowo takut naik kaya gituan" Malik berucap angkuh dan yakin.
"Kali ini aku setuju sama dia" Reyhan menyetujui ucapan Malik.
"Masa?" Ara tersenyum menantang
"Ok kalo kalian gak takut ayo naik gak usah banyak alasan"
"Oke siapa takut" Reyhan dan Malik berucap bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy 'BoyFriend'
ChickLit⚠WARNING⚠ ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Gende:Chicklit Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...
