Yang punya/tau grup buat belajar nulis yang bener bisa loh kirim link nya sama aku😋😋 pengen banget cari wawasan nulis lebih banyak.Mohon bantuanya gengs😇😇
****
"Bundaaa" Reyham menerobos masuk rumah bunda tanpa mengetuk. Penampilannya sudah sangat kacau. Rambut acak acakan, kemeja tanpa jas yang kusut dengan kancing teratas terbuka yang tanganya gulung gampai siku serta dasi yang entah menghilang kemana. Dia marah sangat marah. Kenapa bundanya malah memperkenalkan Ara dengan Malik secara bunda tau kalau dia sangat mencintai Ara sejak dulu.
Setelah selesai makan malam bersama Ara tadi Reyhan tidak membuang waktu dan segera meluncur untuk meminta penjelasan Talia dan langsung pergi ke luar kota hari ini juga untuk menemuinya. Dia sangat tidak setuju Talia mengenalkan gadisnya pada pria tidak jelas. Bisa saja dia itu pria yang hanya bisa menyakiti Ara seperti Ata.
"Ada apa sih Rey. Teriak teriak gitu, bukanya cium tangan" lihat bundanya malah santai meminum teh dan membaca majalah di sofa dengan rasa tidak bersalah. Apa bundanya itu lupa, kalau anaknya ini sangat menggilai Ara, sampai mau mati rasanya.
"Bunda kenapa ngenalin Ara sama pria lain. Bunda kan tau aku cinta sama dia" Reyhan begitu frustasi dan gusar sekarang. Sementara lihat bundanya malah cuek cuek saja seakan tidak punya salah sedikit pun. Kenapa di saat dia sedang gencar gencarnya merebut hati Ara bundanya itu malah membuat semuanya semakin rumit dan sulit untuknya.
"Terus apa masalahnya. Toh kamu juga gak ada hubungan sama Ara. Jadi bebas dong dia mau sama siapa aja. Dia sendiri setuju kok"
"Bunda gak ngerti. Aku lagi usaha buat dapetin hatinya. Tapi bunda malah bikin makin sulit buatku"
"Kamu lamban banget. Usaha bertaun taun dari dulu tapi gak ada kemajuan"
"Bunda malah bikin aku tambah pusing tau gak. Gimana kalo Ara jadi suka sama cowo gak jelas itu"
"Ya kalo gitu kamu gerak cepat dong. Buruan tembak dia dan jadiin Ara mantu bunda. Dan Malik itu pria jelas Rey. Dia anak temen bunda. Bunda juga udah kenal dia dari bayi. Dia anak yang baik kok. Cocok sama Ara"
Reyhan mengacak rambutnya dengan kasar. Frustasi ini membuatnya tidak bisa berpikir apa pun.Talia tidak mengerti. Reyhan bukan tidak ingin menjadikan Ara kekasihku, hanya saja dia takut. Takut Ara menolak lalu menjaga jarak dan hubungan denganya jadi tidak sama lagi. Dia takut Ara pergi. Reyhan takut Ara berubah.
Walau pun dulu dia sendiri yang pergi dan berubah padanya. Tapi Reyhan tidak ingin Ara sampai melakukan itu padanya. Ok katakan saja dia egois dia tidak perduli
"Persetan pria baik baik. Ata juga yang katanya pria baik baik malah nyakitin Arakan akhirnya" Reyhan mendengus tak terima atas pendapat bundanya itu.
Talia meletakan majalahnya di meja dan menghadap Reyhan tidak terima."Jangan samakan Malik dengan Ata Rey mereka berbeda"
"Sama. Sama sama merebut Ara dariku bun" tanpa sadar dia berteriak di depan Talia. Persetan dengan rasa hormat. Kemarahan dan rasa frustasinya sudah mencapai ubun ubun."Bunda mau bunuh aku perlahan lahan dengan cara seperti ini"
Talia berdiri dan mengusap rambut berantakan Reyhan sayang. Hanya kelembutan yang bisa menangani kekerasan pribadi Reyhan
"Enggak sayang. Bunda cuman kasian aja sama dia. Dia terus bekerja sampai gak bisa merawat dirinya sendiri. Setiap hari dia pulang kerja dengan keadaan cape. Setidaknya kalau dia nikah dia ada yang bertanggung jawab. Kamu juga tau Ara gak mau tinggal di sini dengan bunda dan selalu menolak uang yang bunda berikan. Setidaknya dengan ini bunda bisa bantu dia. Bunda cuman ngenalin mereka aja. Selebihnya itu keputusan Ara sendiri" Talia sebenarnya tidak tega melihat Reyhan yang sangat kacau seperti ini. Tapi ini demi kelancaran rencananya. Talia hanya menunggu waktu yang tepat saja"Tapi cara bunda nyakitin aku bun. Dan cara ini juga malah semakin mempersulitku untuk memiliki Ara"
"Sayang, kalo Ara jodoh kamu dia bakalan kembali ke sisi kamu bagaimana pun caranya"
"Aku gak perduli dia jodohku atau bukan. Dia tetep harus jadi milik ku bun. Hanya boleh milik ku" Reyhan membalikan badan dan pergi dari rumah atau bisa di sebut mansion bundanya. Dia butuh ketenangan sekarang, mungkin sedikit minum tidak masalah.Sementara itu Talia hanya menghembuskan napas gusar melihat Reyhan pergi.
Reyhan sangat mirip dengan almarhum ayahnya, Dito. Dulu Dito sama tergila gila dengan Talia. Sama halnya dengan Reyhan tergila gila dengan Ara kini.
Dito selalu melarang Talia dekat dengan pria mana pun. Padahal Dito bukan siapa siapanya. Berbanding terbalik dengan Reyhan, Dito selalu berganti ganti kekasih saat itu.
Talia sendiri heran kenapa Dito melarangnya berdekatan dengan pria, sementara Dito sendiri bebas hilir mudik dengan wanita.
Walau pun pada akhirnya Dito menikahinya dan selalu setia bersamanya tidak seperti dulu.
Semoga Reyhan tidak sebrengsek ayahnya. Batin Talia berdoa.
☆☆☆☆
Esok siangnya Reyhan sudah kembali ke kantor dengan keadaan yang kacau. Bukan. Penampilanya sangat sempurna dan tampan seperti biasa tapi pikiranya yang benar benar kacau memikirkan Ara dan tindakan bundanya yang kelewat menyusahkan.
Reyhan membanting keras berkas di tanganya ke atas meja. Dia tidak bisa fokus bekerja dengan pikiran melantur kemana-mana. Dia menekan tombol di intercom dan memanggil Meli untuk meminta Adam--orang kepercayaanya menghadap ke ruanganya
Tok tok tok
Tak berapa lama Adam memasuki ruangan dengan tampang sangar dan lurus khasnya.
"Masuk" Reyhan berujar dingin. Dia menutup mata dan bersandar pada kepala kursi, jari besarnya saling bertautan menetralkan kekesalanya yang ingin memukul siapa saja."ada yang bisa saya bantu tuan" Adam membungkuk hormat
Reyhan melempar sebuah foto di atas meja "Cari tau seseorang bernama Malik Ahmad. Aku ingin secara detail dan terperinci jangan ada yang terlewat. Kirim datanya sore nanti" Tegas Reyhan panjang lebar. Auranya menguar mengancam dan begitu....mengerikan. Udara di ruangan seketika mendadak dingin, lebih dingin dari ac di ruangan itu.Adam sesegera mungkin mengambil foto tersebut dan berharap segera keluar dari ruangan yang tiba tiba terasa dingin mencekam. "Baik tuan saya laksanakan" Reyhan menggerakan tanganya menyuruh Adam keluar dari ruangan.
Hening. Ruangan begitu hening hanya terdengar dentingan jam yang terus berputar detik ke detik tanpa henti. Reyhan berbalik, duduk menghadap kaca yang berfungsi sebagai dinding di depanya. Menampilkan gedung gedung pencakar langit yang seolah berlomba menembus tingginya cakrawala.
Reyhan menautkan jemarinya berpikir. Apa langkah selanjutnya yang harus dia ambil. Dia ingin langkah terencana dan matang. Tidak ingin gegabah seperti dulu dan mengakibatkan dia kehilangan Ara.
Yang pasti akhir dari rencananya haruslah berujung memiliki Ara. Harus
♡♡♡♡
Jangan bilang ini pendek. Pokonya jangan bilang. Aku tau kok😄

KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy 'BoyFriend'
ChickLit⚠WARNING⚠ ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Gende:Chicklit Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...