Malik

5.3K 177 4
                                    

  Ara hari ini sedang bersantai di kamarnya bermain game atau membaca novel seperti biasa, kamarnya tidak terlalu besar dan sangat sederhana, hanya ada lemari baju plastik dan meja rias serta ranjang kecil, kamarnya penuh dengan pernak pernik doraemon entah itu gordeng, seprei atau dinding yang di lukis sendiri Reyhan berbentuk doraemon, ada banyak boneka doraemon juga, kebanyakan pemberian Reyhan atau Ata dulu. Dan ada juga pemberian dari pria-pria yang menyukainya waktu kuliah.

  Dia sedang libur dan tidak memiliki rencana apa pun hari ini. Reyhan sibuk di kantornya seperti biasa, Dara sedang mengunjungi orang tuanya setiap sebulan sekali, serta Galih dia bilang sedang berkencan dengan seorang wanita.

  Ngomong ngomong tentang Galih, dia sudah menyarah. semenjak kejadian di rumah sakit itu Galih menjauhi Ara. Dia bukan takut kepada Reyhan, ya sedikit takutlah, Reyhan sangat mengerikan saat itu dan dia yakin dia sedang tidak menggertak. Reyhan bisa saja berbuat sesuatu kepadanya kalau sampai memberi taukan kejadian itu kepada Ara, secara dia itu memiliki segalanya dan mudah baginya untuk menghancurkan hidupnya seperti perkataan Reyhan tempo hari. Dia tidak ingin itu terjadi, masih ada adiknya yang masih sekolah yang membutuhkan biaya. Lebih baik dia mundur dari sekarang dari pada perasaanya semakin dalam pada Ara. walau pun sulit baginya menghilangkan perasaan ini, tapi lebih baik dia berusaha dari sekarang. Dia sendiri tau dia tidak mungkin bisa memiliki Ara.

  Dan Ara sendiri menyadari Galih menjaga jarak denganya tapi dia pikir mungkin itu karena dia sedang mendekati seorang wanita.

  Tiba tiba handphone Ara berbunyi. Ternyata momy Talia yang menelepon.
  Dengan semangat Ara menggeser ikon hijau untuk mengangkatnya.

  "Halo momy"
"Halo sayangnya momy. Lagi apa? Sibuk gak?"
"Gak kok moms, Ara lagi libur kerja"
  "Bagus kalau gitu. Momy mau ngomong sesuatu sama kamu"

Ara jadi tegang sendiri karena mendengar suara Talia yang terdengar serius.

  "Ngomong apa moms? Kok kedengeranya serius Ara jadi tegang"

  "Gak perlu tegang tegang sayang, santai aja ok. Momy cuman mau kenalin kamu sama seseorang, dia baik banget, momy udah kenal dia dari kecil ganteng lagi, tapi gantengan anak momy sih." Ara tekekeh mendengarnya.

  "Kamu mau gak momy kenalin sama dia?"
  "Cowok?"
"Iya cowo namanya Malik Ahmad. Momy pikir kamu udah cukup umur buat nikah Ra, momy gak mau paksa kamu itu keputusan kamu. Momy cuman kasian sama kamu kerja terus siang malem gak ada yang jagain lagi. setidaknya nanti kamu ada yang tanggung jawab, yah kenalan aja dulu gitu. Tau aja cocok"
  Benar sih kata momy Talia, tapi dia sendiri belum mau menikah dia masih ingin bebas. Tapi Ara gak enak hati kalau harus nolak, dia tau ini bentuk kasih sayang momy Talia untuknya. Ara akhirnya mengiyakan saja. Tidak ada salahnya mencoba juga.

  "Ya udah deh mom Ara mau coba" mendengar itu Talia senang. Dia sangat tau Reyhan akan sangat marah kalau tau dia menjodohkan Ara dengan anak temanya tapi mau gimana lagi, Reyhan geraknya lambat banget dan sering mandet mandet, dia jadi geregetan sendiri nungguin Reyhan menjadikan Ara menantunya.
  "Bagus kalo gitu nanti siang kalian bisa ketemu di cafe bunga. Bunda bakal kabarin dia, kebetulan dia juga tinggal di dekat situ"
  "Ok moms"
"Ya udah momy tutup dulu ya sayang. Jaga kesehatan baik baik, jangan suka telat makan"
"Iya momy sayang, Ara bakal jaga diri baik baik. Momy juga baik baik yah kalo ada apa apa kasi tau Ara"
  "Iya. Oh iya kalau Reyhan nakal lagi lapor aja sama momy biar momy yang marahin dia oke. Momy tutup dulu bye bye muach...i love you"
  "Iya moms i love you too moms" aah walau pun Ara sudah tidak memiliki ibu tapi dengan adanya momy Talia dia bisa merasakan kasih sayang, omelan dan masakan layaknya seorang ibu. Ara menyayangi Talia, sangat sangat menyayanginya, Talia adalah sosok wanita yang sempurna di matanya, selalu memperlakukan nya dengan baik dan penuh kasih sayang.

My Crazy 'BoyFriend'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang