⚠WARNING⚠
ADA BEBERAPA CAPTER MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA
Gende:Chicklit
Jangan pernah berharap pergi atau lari dariku. Atau aku tidak akan segan menghukumu, dengan hukuman yang lebih berat di setiap kau mencoba lar...
Ade come back again...ade seneng banget ternyata ada yg baca juga..ya walau pun gak ada yg vote tapi setidaknya ada yg baca dan nungguin nexs cerita ini lah ya...
Pengenya sih target2an kaya yg lain...vote sekian dulu baru up date...tapi mikir juga mau dapet vote 100 aja kayanya nunggu berbulan2 dulu kayanya deh...keburu kabur para pembacanya😂😂😂
Yg penting kalian seneng aja lah ya...vote & komen setulus2nya
Mungkin nanti ade bakalan lama up-nya karena ini otak gak bisa di ajak kompromi banget...pengen nulis tapi blank aja gitu gak ada ide...kebanyakan baca cerita orang, cerita sendiri di anggurin
Happy Reading lah
__||__
Langit tanpa awan membentang sepanjang penglihatan. Matahari tak malu-malu lagi menampakan sinarnya. Riak tenang ombak terdengar begitu syahdu di pendengaran. Hari yang indah untuk bersenang senang tentu saja.
Ara duduk menikmati angin laut yang menerpa wajahnya di sebuah hamok yang terikat di dua buah pohon kelapa di tepi pantai. Rambut panjangnya ia ikat kuncir kuda agar lebih leluasa bergerak. Gadis manis itu hanya memakai baju oversize putih polos dengan hot panst jeans baby blue serta sandal jepit. Ia menunggu Reyhan yang sedang bersiap siap mengajaknya berkeliling pulau ini. Dia juga bilang ada beberapa pulau tak berpenghuni di dekat sini. Ara jadi penasaran ingin melihatnya. Pasti tak kalah indah dengan pulau milik Reyhan.
☆☆☆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah siap?" Reyhan tiba beberapa menit kemudian dengan hanya menggunakan kemeja pantai dan celana chino pendek bermotif koran hitam putih yang menampilkan otot lengan yang kekar dengan urat-urat yang menonjol. Begitu santai tapi tetap berkharisma.
Ara menoleh dan tersenyum manis ke arah pria itu. "Udah dong. Aku gak sabar pengen liat pulaunya"
"Kita naik jetski, biar lebih cepet juga. Gak jauh kok dari sini"
****
Ara menaiki jetski dengan nuansa hitam dan maroon yang sudah di persiapkan anak buah Reyhan dari pagi buta itu dengan sangan antusias. Senang akhirnya dia terbebas dari belenggu kesepian selama ini.
