24

3.2K 119 1
                                        

Ara up date...siapa yang kangen nih...

Reyhan sama Ara bakal temenin kalian mendekam di rumah...tetep jaga kesehatan dan jangan lupa cuci tangan sebelum makan...

Yu rebakan berjamaah...sekarang di kasi libur buat rebahan malah pada protes and ngeyel buat keluar rumah...kemaren-kemaren mau rebahan aja kaya nunggu kiamat dulu baru kelaksana, sekarang di suruh malah gak mau nurut...hayoh siapa tuh?

Kaum rebahan kaya ade sih SANTUUUY

Tapi susah juga buat pekerja harian kaya doi ade...sehari gak kerja berarti gak dapet penghasilan alhasil gak makan.

Kita berdoa semoga semuanya back normal lagi...biar puasa nanti bisa puas-puas ngabuburit bareng...

HEPPY READING

Menelisik kembali apa penampilanya sudah rapi dan tidak ada yang terlewan, Ara berputar di depan kaca besar di kamar mengecek penampilanya. Blouse putih dengan rok span hitam di atas lutut melekat pas di tubuhnya, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sempurna. High heels dan sling bag berwarna nude menyempurnakan penampilanya hari ini. Wajahnya yang tak di poles berlebihan begitu menyegarkan mata di pagi hari. Ia sudah siap untuk berangkat kerja di kantor Malik, ralat kantor ayahnya Malik. Hatinya terus merapalkan doa semoga hari ini bisa berjalan dengan lancar. Ia tidak mau terus bergantung hidup pada Reyhan. Pria itu sudah banyak membantunya. Hutangnya sudah menggunung membuat ia begitu pusing memikirkanya. Bukan hanya pada pria itu tapi juga pada Dara dan Galih yang sampai saat ini saja hutangnya belum lunas. Kasian juga mereka sudah bekerja keras tapi uangnya lenyap karena membantunya dan tidak juga di kembalikan. Walau pun mereka tidak mengungkit atau menagih hutangnya tapi Ara tak enak hati ia cukup tau diri juga.

Ngomong-ngomong soal Reyhan, ia belum menceritakan dan memberi tahu pria itu kalau ia akan bekerja di perusahaan Malik. Ara kemarin berpikir lebih baik dia memberi taukan nya nanti saat ia benar-benar fix di terima bekerja, dan hari ini seharusnya ia sudah memberi taukanya tapi ia raku. Ia sangat tau perangai pria itu, Reyhan pasti tidak akan mengizinkanya untuk bekerja. Pria itu beralasan ia mampu untuk memenuhi semua kebutuhan Ara. Mungkin kalau ia terlahir menjadi wanita matrealistis ia akan sangat senang. Tapi ini Ara loh, wanita yang tak ingin merepotkan orang lain selagi ia mampu, memangnya ia siapanya Reyhan sampai harus ikut terus mencicipi hasil jeri payah pria itu? Menurutnya sekecil apa pun barang yang ia beli tapi kalau itu hasil dari jerih payahnya sendiri Ara merasa lebih bangga untuk memakai barang itu.

Karena itulah lebih baik Reyhan tau setelah ia benar-benar di terima bekerja, ia berpikir Reyhan akan mengijinkanya karena sudah terlanjur bekerja.

Tak ingin berlama-lama mematut diri Ara lalu keluar kamar, mengunci pintu rumah dan berjalan beberapa menit ke halte bis.

****

Deg deg deg

Entah kenapa jantungnya terasa berdebar-debar sejak tadi, ralat sejak semalam malah. Ia sampai tak bisa tidur memikirkan hari ini akan tiba. Ia benar-benar antusias dan semangat pagi ini. Satpam kantor sampai menatapnya heran karena tak biasa pria itu tiba di kantor pagi-pagi sekali, bahkan sampai menyapanya dengan tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Malik tak sabar menanti kedatangan gadis itu hari ini. Hari-harinya di kantor pasti akan sangat menyenangkan mulai saat ini. Bisa memandang dan bercengkrama denganya adalah kebahagian tersendiri untuk Malik. Apa lagi bisa melakukanya hampir setiap hari, bisa di bayangkan sebahagia apa Malik hari ini. Semoga saja rencananya berjalan lancar.

Kenapa waktu terasa begitu lama. Apa tidak bisa percepat waktunya sedikit saja. Ia ingin melihat wajah cantik Ara di pagi ini.

Deg deg deg

My Crazy 'BoyFriend'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang