49 21++🔞⚠🚫

14.8K 190 5
                                    

Nyatanya ade gereget pengen update...huh nunggu 50 vote ternyuataa lamaaaaaa anjir

Capter terpanjang mohon siapkan tenaga, cemilan serta minum biar gak mati keselek. Entar cerita Ara kurang pembaca lagi😉😆

___________________
Aku mencoba berdamai denganmu. Mencoba melupakan cara kau menyakitiku, melupakan kenyataan saat kau lebih memilih dirinya. Namun nyatanya goresan ini tidak pernah hilang.
_________________

Meluruskan kedua kakinya ke atas sofa ruang utama Ara mengerang frustasi. Bibir lembabnya terus menggerutu kesal. Di lemparkanya benda pipih sejuta umat itu asal.

Tiba-tiba Reyhan datang dari arah kamar. Keningnya mengernyit heran melihat istrinya itu uring-uringan.

"Ada apa sih? Marah-marah kaya gitu" Ara menurunkan kedua kakinya memberi ruang untuk Reyhan duduk. Pria itu mengambil handphone Ara untuk mengecek apa yang menjadi alasan wanita itu kesal.

"Aku udah mainin game selama tiga hari tapi gak naik level juga. Kan kesel" ujarnya. Reyhan nyaris saja tertawa keras. Kirain ada hal serius ternyata cuman gara-gara game.

"Sini yang mana gamenya. Aku selesain"

"Gak bakal bisa. Aku tiga hari aja gak bisa-bisa"

"Kamu ngeremehin aku. Kita taruhan kalau nanti aku bisa naik level kamu cium aku" Ara melotot horror. Seolah Reyhan baru menjatuhkan hukuman mati untuknya.

"Apa-apaan enggak ah. Yang lain aja"

"Kenapa, kamu takut kalah" cara agar orang menurut adalah menyentil sedikit harga dirinya. Dan lihat apa yang akan terjadi...

"O-oke kalo gitu. Tapi kamu harus bisa sekali coba. Kalo kamu kalah kita kulineran, keliling kota gimana" lihatkan bagaimana Ara setuju dengan mudah. Reyhan tersenyum evil. Kesempatan tidak boleh di sia-siakan.

"Deal" setelah keduanya berjabat tangan Ara menunjukan game apa yang harus Reyhan mainkan.

Ternyata gamenya tidak terlalu sulit kalau di lihat. Kamu harus memecahkan balok-balok yang ada di atas sana menggunakan bola-bola.

Oke. Bersiap. Fokus. Reyhan harus melihat celah mana yang tepat agar bisa langsung menang.

Tarik napas. Jangan salah ambil langkah nanti ia akan kehilangan kesempatan emas ini.

Menarik bola-bola itu lalu melepaskanya. Mata coklat terangnya memperhatikan bola-bola itu berpantulan kesegala arah dan memecahkan balok-balok yang tersusun di atas.

Menunggu sekitar setengah menit. Balok-balok di atas sana terus berkurang dan hanya butuh satu lontaran bola saja pada satu balok yang tersisa maka ia akan menang.

Di ujung sofanya Ara menggigit kuku jari telunjuknya was-was. Naik level game tidak penting untuk sekarang. Please jangan sampai Reyhan menang.

Bukan ia tidak ingin mencium Reyhan maksudnya ini adalah hal rumrah dalam rumah tangga dan sudah seperti tugasnya sebagai seorang istri untuk menyenangkan suaminya, tapika ini...ah sudahlah lupakan saja.

"Yes" Reyhan bersorak girang karena keberhasilanya. Sementara Ara duduk tercengang, bagaimana bisa Reyhan melakukanya dalam satu kali percobaanya sementara ia sudah mencobanya puluhan kali dalam tiga hari ini. Ini memang otaknya yang sudah tumpul atau Reyhan yang terlalu mahir.

"Jadi Ara tepati janjimu" Reyhan tersenyum penuh kemenangan pada Ara. wanita itu gelagapan gugup.

"Tapi kan..itu" mencari kata-kata yang tepat untuk mengelak tapi entahlah pikiran Ara buntu. Ia tidak bisa menemukan alasan yang tepat.

My Crazy 'BoyFriend'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang