🎼 ㅡ Awas! Ada kodok!

1.4K 230 139
                                    

The words that out from me who is crying beside you are only "it's okay, everything is alright"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The words that out from me who is crying beside you are only "it's okay, everything is alright"

🌻
Happy Reading
🌻

"Pokoknya kamu harus pulang sama Jeno. Nggak boleh naik bus! Kamu pikir bus di sini imut kayak Tayo apa? Kamu itu cewek, nanti kalo kenapa-kenapa, kakak yang repot."

"Huh! Masih pagi udah ngomel aja kayak emak tetangga. Nyebelin!" batin Edelweiss.

"Ck, yaudah iya! Bawel sih kakak ah kesel! Masih pagi juga. Adek hari ini ada ulangan! Jangan bikin mood adek turun," kesal Edelweiss. Lucas yang sedang memasak sarapan pun berbalik menatap adiknya yang merengut kesal dan terkekeh.

"Iya dehh ... maafin kakak yaaa." Lucas mengacak-acak rambut adiknya itu.

"Udah ya, sarapan dulu," lanjut Lucas.

...🌱...

"Belajar yang bener ya. Inget nanti pulang sama siapa?"

"Hufftt, Jeno, Kak," jawab Edelweiss malas.

"Hehehe pinter deh. Kakak pulang, ya. Selamat belajar bu Ketos!"

"Hati-hati kak, di jalan banyak kodok!" Edelweiss berteriak saat Lucas melajukan mobilnya.

"Adek durhaka!" teriak Lucas tak kalah keras. Edelweiss tertawa saja. Ia melewati gerbang sekolah dengan sedikit perasaan gugup. Pasalnya, tepat kemarin hari dirinya resmi dilantik sebagai ketua OSIS di sekolahnya.

"Pagi, Kak," sapa adik kelasnya.

"Pagi juga," balas Edelweiss sembari menyunggingkan senyum manisnya. Ia berjalan melewati koridor kelas dan berpapasan dengan Jeno.

"Pulang ikut gue, kan?"

"Iya."

"Temenin gue beli komik dulu, ya?"

"Ah lo kebiasaan deh, njing."

"Hehehee ...."

Edelweiss langsung menuju kelasnya. Pukul 7 lewat 12 pagi. Biasanya jendela kelas sudah terbuka semua. Tapi hari ini di dalam kelas sangat gelap dan hening.

Edelweiss melangkahkan kakinya ke dalam kelas. Saat itu juga suara letusan balon bertaburan kertas warna-warni berhamburan ke arahnya. Lampu kelas menyala dan tampak teman-teman Edelweiss yang membawa kado-kado dan kue.

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang