Whatever you do,
We've become so nonchalant to each other🌻
Happy Reading
🌻You got me Feeling like psycho psycho~
Edelweiss terbangun tubuhnya. Tidurnya nyenyak sekali semalam. Ia menoleh ke arah jam dinding, pukul lima pagi. Hari ini hari Jumat dan Edelweiss harus datang pagi untuk jadwal piket kelas.
"Adek, bangun. Kak Jaehyun bikin sarapan buat kamu katanya. Samperin sana. Mandi dulu," kata Lucas yang baru saja masuk ke kamarnya.
"Okee."
Edelweiss bersiap-siap. Setelah mandi dan memasang seragamnya, dia keluar dari kamar menuju dapur. Entahlah, ia bersemangat sekali hari ini. Ia menuruni tangga dengan melompat seperti anak kecil. Jangan lupakan Hoodie berwarna Baby Blue yang dipakainya sekarang.
"Kak Jae!"
"Eh udah bangun adek kecil? Sarapannya bentar lagi selesai nih. Tunggu yaa."
"Oke, Kak!"
Jaehyun menoleh, melihat penampilan Edelweiss yang sedikit berbeda.
"Wah rambutnya tumben dikepang? Makin cantik tau" Jaehyun baru menyadari rambut Edelweiss yang dikepang dua. Edelweiss hanya tersipu dan duduk di kursi. Memperhatikan Jaehyun yang sedang memasak, mengingatkannya dengan sang bunda yang selalu membuat sarapan setiap hari untuknya. Sebelum kejadian kelam, kurang dari setahun yang lalu.
---- |Flashback on|
Ayah dan bundanya-- Jonghyun dan Sulli, sedang dalam perjalanan pulang dari kantor pukul sepuluh malam. Mereka melewati jalan tol yang cukup sepi, hingga sebuah mobil yang melaju kencang dari arah berlawanan, menghantam keras mobil orang tua Edelweiss.
Tidak ada saksi mata secara langsung. Orang tua Edelweiss dan si pengendara mobil lain tidak sadarkan diri di lokasi. Untunglah rekaman Cctv merekam kejadian itu dengan jelas. Pihak keamanan langsung menelpon polisi dan juga ambulans.
Sementara di rumah, Edelweiss sedang belajar di kamarnya untuk persiapan ulangan semester pertama. Ditemani Lucas yang mengerjakan tugas kuliahnya. Ketika itu, Lucas yang mendapat telpon dari Donghae, ayahnya Jeno yang mengabari bahwa orang tua mereka mengalami kecelakaan parah dan meminta mereka segera ke rumah sakit.
Edelweiss dan Lucas sangat panik. Lucas melaju dengan cepat menuju rumah sakit. Edelweiss terus berdo'a semoga orang tuanya baik-baik saja. Ketika sampai di rumah sakit, mereka disambut Donghae, Yoona, dan Jeno yang duduk di depan ruang-- Jenazah, dengan wajah khawatir.
"Bunda? Ayah? Di mana bunda sama ayah aku?" Edelweiss berucap lirih. Rasanya tak sanggup lagi untuk mengucapkan sepatah kata pun. Ia merasa hancur berkeping-keping.
Donghae langsung menghampiri Lucas dan menjelaskan kronologi kejadian. Karena Donghae adalah seorang polisi, dia berkata akan mengurus kasus ini. Pengendara mobil yang menabrak orang tua mereka sedang mabuk berat kala itu, dan kondisinya kini sedang kritis.
"Edelweiss, kamu gadis yang kuat ... ikhlaskan orang tua kamu kembali kepada Tuhan. Kamu harus berdoa untuk mereka agar tenang di sana ...." lirih Donghae menenangkan Edelweiss.
Edelweiss menangis kuat. Dia terus meneriaki ayah dan bundanya. Yoona dan Jeno hanya bisa menenangkannya dan memintanya untuk berdoa untuk orang tuanya.
Tidak lama kemudian, dokter yang menangani orang tua Edelweiss keluar dari ruang Jenazah.
"Kami pihak rumah sakit mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya untuk keluarga korban. Korban tewas di lokasi kejadian dan kami tidak bisa melakukan apa-apa lagi ... mungkin ini memang garis takdir Tuhan .... " ujar dokter dengan nametag Jidarsa Chang Wook itu.
Jeno mengiring Edelweiss untuk menjauh dari mereka. Mencoba menenangkannya. Sementara dokter masih berbincang dengan ibunya.
"Edelweiss, gue ngerti gimana terpukulnya lo. Gue tau, Del. Kita do'ain ayah bunda lo tenang di sana, ya? Gue tau lo cewek kuat. Ikhlasin mereka, Del. Mereka bakalan sedih kalo ngeliat lo lemah kayak gini."
Edelweiss mencoba tenang. Menghapus air matanya dan memeluk Jeno.
--- |Flashback off |
"Dek? Adek?" Jaehyun melambai lambaikan tangannya di depan wajah Edelweiss. Edelweiss tersadar lalu terkekeh.
"Ngelamun aja, nih. Jangan dibiasain, ya. Nih sarapan kamu."
Edelweiss menatap sekelilingnya. Jeno, Mark, Lucas, Doyoung, Winwin, Jungwoo, Yuta, Taeyong dan Johnny sudah duduk rapi di meja makan. Edelweiss bahkan tidak sadar mereka sudah duduk di sini sejak tadi.
"Ke sekolahnya hati-hati ya," ujar Taeil.
"Iya, Kak," jawab Edelweiss, Mark dan Jeno bersamaan.
"Kompak ya, kayak Trio Kwek Kwek," celetuk Jaehyun.
"Belanda negeri kincir," cicit Edelweiss.
"Katanya, katanya," sahut Mark dan Jeno. Mereka semua langsung tergelak.
"Udah-udah, berangkat sekarang, nanti telat lho. Pagi ini olahraga, kan?" tambah Winwin
"Bacot menang-menang," sahut Jungwoo.
"Gue kagak ada masalah sama lo ya, anjing."
"ETTT ETT WARGA ENSITI SELOWW," Lucas mencipratkan air ke wajah Winwin dan Jungwoo. Korbannya tentu protes.
"Kita berangkat ya kakak-kakak Edel yang ganteng. Kak Jaehyun, makasih sarapannya. Assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam."
Jangan lupa Vote 🌱
See di next chapterNitip oleh-oleh cogan
Publish : 24 Februari 2020
Revisi : 21 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulau Jingga ✔
Fanfiction''Dia Bumi, dan kamu Angkasa. Lalu aku apa? Hanya jurang pemisah antara kalian berdua." Tertulis saat sinar pagi berbangga. Cinta yang tulus oleh dua hati yang berbeda, menulis cerita Istimewa. Kisah gadis dengan berjuta cerita dalam hidupnya. Pers...