🎼 ㅡ Bukan penjahat

241 94 36
                                    

The same look at you gave me, that kills me inside!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The same look at you gave me, that kills me inside!

🌻
Happy Reading
🌻

Haechan sampai di tempat tujuannya. Sebuah komplek yang sepi. Dia belum pernah ke tempat ini sebelumnya. Sembari mencari orang yang memintanya datang ketempat itu, Haechan duduk di sebuah bangku yang ada di sana. Betapa bodohnya ia membiarkan rintikan hujan membasahi tubuhnya siang itu.

"Haechan Danuar Fahreza."

Haechan menoleh, orang itu berjalan dengan membawa dua kotak susu rasa Pisang. Memberikan sebuah untuk Haechan dan meminum yang satunya.

"Ada apa lo nyari gue?" tanya Haechan to the point.

"Tentang Edelweiss."

"Hm?"

"Lo bilang lo suka dia, kan?"

"Ya, gue suka dia."

Mark melirik Haechan sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke depan.

"Lo yakin emang bisa dapetin Edelweiss?" tanya Mark.

"Asal lo tau, gue bukan ngerebut dia dari lo."

"Dan gue nggak bilang lo sedang ngerebut dia dari gue."

"Trus apa? Kenapa lo harus nanyain itu?"

"Gue pengen Edelweiss dapet orang yang terbaik buat jaga dia. Dan tindakan gue kali ini, memastikan apa maksud lo sebenarnya deketin dia. Serius sama dia, atau cuman main-main."

"Cih, gue bukan penjahat kali."

"Gue cinta Edelweiss," lirih Mark. Haechan menoleh lalu menautkan kedua alisnya.

"Tapi gue nggak yakin bisa jaga dia sampai nanti," lanjutnya.

"Kenapa?"

"Ada lah, lo nggak perlu tau. Intinya sekarang gue mau Edelweiss bahagia sama gue aja. Bukan lo. Gue minta jangan bikin Edelweiss naruh hati ke lo sekarang, bisa?"

Haechan menghela nafasnya. Mencerna kalimat yang baru saja Mark ucapkan. Tapi dia tidak perlu ambil pusing. Mungkin ada sesuatu yang mengharuskannya menunda hal itu. Bagaimanapun, Mark dan Edelweiss sahabat dekat sejak lama. Sementara ia hanyalah orang baru di sekitar mereka. Ada sesuatu yang sudah pasti Haechan tidak ketahui dari mereka berdua.

"Hanya untuk sekarang, kan? Gimana dengan nanti? Kapan gue boleh milikkin dia?" tanya Haechan lagi.

"Lo liat aja nanti. Gue nggak bermaksud bikin kita musuhan buat ngerebut hati Edelweiss. Kita temen, bro. Tapi ada suatu hal yang nggak sembarang orang bisa tau. Bahkan Edelweiss sekalipun. Thanks waktunya, ya. Gue cabut." Mark menepuk pundak Haechan lalu berlalu menuju mobilnya yang terparkir di samping taman.

...🌱...

"Di kampus gue anak cewenya pada alay, kagak demen gue. Tiap gue masuk kelas pasti pada ngomongin Make up, kalo kagak ghibahin selebriti yang cari sensasi di tipi-tipi itu." Jaehyun menyeruput teh hangat di dalam cangkirnya.

"Oohh makanya lo suka sama Edelweiss kan, Jae?" Doyoung memukul pundak Jaehyun dan membuat si korban tersedak.

"Mati kek lo!" protes Jaehyun.

"Anak kampus gue malah molep semua cewenya. Kelas tuh pasti sepi." Yuta menambahkan.

"Anak kampus gue bar-bar semua. Yang kalem cuman gue doang dah sumpah." Lucas berucap dengan bangganya. Cih!

"Sampe Matahari terbenam di timur juga kagak percaya gue sama lo." Jungwoo merebut biskuit di tangan Lucas dan memakannya.

"Setan!"

"Pada ngomongin apa sih? kedengeran sampe atas tauuu." Edelweiss datang membawa beberapa cemilan.

"Ghibahin kamu, Dek," canda Johnny.

"Kok?!"

"Hehehe nggak kokk bercanda-bercanda."

[ Cecan dari lahir ]

Lami Sarimi
|Gaisss
|p
|p
|sider kembaran Babi

Stphn.Edelweiss
Napa sat|
Lu kali babi|

Hina kambing
|^2in

Herin Boboiboy
|gue cantik and i know

Lami Sarimi
|^gosah kepedean lo
|nanti weekand Shoping yukk

Stphn.Edelweiss
Bayarin|

Hina kambing
|2in

Herin Boboiboy
|3in mantaf

Lami sarimi
|ah sialan
|gajadi ah

Stphn.Edelweiss
Ahahaha tai|

Herin Boboiboy
|ayam penyet balado

Hina Kambing
|nasi kuning hijau
Read by 3.

Tok tok tok

"Edel?" Lucas mengetuk pintu kamar Edelweiss.

"Nggak dikunci, Kak."

"Kamu yang keluar." Edelweiss beranjak dari meja belajarnya membuka pintu.

"Loh? Buat apaan kotak p3k?"

"Winwin dateng dari rumahnya, ketabrak mobil di jalanan. Yang nyetir lagi mabok, ya gitu."

"KAK WINWIN?!"





Jangan lupa Vote 🌱
See di next chapter





Publish : 8 Februari 2020
Revisi : 21 Juli 2020

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang